Begitu Banyak Potensi Desa Wisata di Bengkulu, Namun Kurang Dukungan Infrastruktur

Ketua Asosiasi Desa Wisata (ASIDEWI) Provinsi Bengkul, Suimi Fales menyebutkan bahwa sebenarnya potensi desa wisata yang Adi 9 Kabupaten

Penulis: Beta Misutra | Editor: prawira maulana
BETA MISUTRA
Suimi Fales, Ketua Asosiasi Desa Wisata (ASIDEWI) Provinsi Bengkulu saat diwawancara beberapa waktu yang lalu. 


TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Ketua Asosiasi Desa Wisata (ASIDEWI) Provinsi Bengkul, Suimi Fales menyebutkan bahwa sebenarnya potensi desa wisata yang Adi 9 Kabupaten di Provinsi Bengkulu cukup banyak.

Hanya saja ia menyayangkan banyaknya potensi pariwisata di desa ini, belum didukung oleh infrastruktur yang memadai.

"Daerah kita ini benar-benar kaya akan potensi wisata. Sayangnya, potensi itu cenderung belum diperhatikan secara serius," ujarnya.

Pria yang akrab disapa Wan Sui ini mencontohkan, seperti Desa Belitar Seberang Kecamatan Sindang Kelingi Kabupaten Rejang Lebong yang menjadi salah satu dari 3 Desa wisata percontohan yang ada di Provinsi Bengkulu. Dimana akses infrastruktur untuk menuju Desa Wisata ini masih belum memadai, yang menjadi salah satu problem wisatawan enggan untuk berkunjung.

"Kita lihat saja infrastruktur pendukung potensi wisata seperti  di Desa Belitar Seberang Rejang Lebong yang jadi percontohan itu, akses jalannya masih sangat miris kita melihatnya. Termasuk juga di 2 Desa Wisata Percontohan lainnya Desa Penembang Bengkulu Tengah dan Desa Marga Sakti Bengkulu Utara itu," ungkap Wan Sui.

Belum selesai soal infrastruktur, selanjutnya menurut Wan Sui, yang tidak kalah pentingnya adalah terkait sarana pendukung lainnya. Diantara sarana pendukung yang dimaksud, yakni seperti sarana transportasi, penginapan, tempat makan, tempat hiburan dan jaringan internet.

"Kalau kita mau membandingkan fasilitas yang ada disini dengan Puncak Bogor saja, fasilitas wisata kita memang masih jauh. Dimana masyarakat rela terjebak macet untuk kesana," katanya.

Maka dari itu Wan Sui mengatakan, pihaknya mendorong agar Pemda baik tingkat provinsi ataupun kabupaten untuk dapat lebih fokus dalam mengembangkan potensi wisata desa ini. Dimana menurutnya, selain Pemerintah Desa, pengembangan wisata desa ini juga tidak bisa lepas dari intervensi pemerintah.

Seharusnya, menurut Wan Sui, fokus pengembangan yang dilakukan harusnya bukan hanya dilakukan pada potensi wisata yang selama ini dikelola daerah saja, tetapi juga yang ada di desa-desa. Sehingga nantinya pengembangan potensi wisata yang ada di kota dan desa akan dapat berimbang.

"Karena pengembangan ini juga bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, Pemda harusnya dapat lebih fokus dalam pengembangan potensi wisata di desa. Sehingga nantinya potensi wisata yang ada, benar-benar dapat memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat," pungkasnya.  

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved