Kasus Covid di Bengkulu Kembali Melonjak, Dikbud Provinsi Belum Keluarkan SE KBM Daring
Meski angka kasus covid-19 di Provinsi Bengkulu mengalami peningkatan. Namun, peraturan kegiatan belajar mengajar (KBM)
Penulis: Achmad Fadian | Editor: M Arif Hidayat
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Achmad Fadian
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Meski angka kasus covid-19 di Provinsi Bengkulu mengalami peningkatan. Namun, Dinas Dikbud Provinsi Bengkulu belum mengeluarkan peraturan kegiatan belajar mengajar (KBM) apakah digelar secara tatap muka atau daring.
Sekretaris Dinas Dikbud Provinsi Bengkulu, Syahjudin Burhan mengakui, pihaknya belum mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang KBM Tatap Muka, setelah melonjaknya kasus positif di Bengkulu.
Padahal berdasarkan data Dinkes Provinsi Bengkulu ada lonjakan kasus covid-19 varian omicron, hingga ditetapkan status PPKM level 3. Juga ada cluster sekolah, dimana siswa dan guru ada yang terpapar covid-19.
"Belum lagi dari informasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes), cluster pendidikan sudah ada guru dan siswa terpapar Covid-19," ujar Syahjudin kepada TribunBengkulu.com, (22/2/2022).
Meski belum dikeluarkan SE tersebut, secara lisan pihaknya sudah menyampaikan dan beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Bengkulu, yang belajar daring. Salah satu SMAN 5 Kota, sudah terlebih dahulu belajar daring.
"Selain itu, SMAN 2 juga menghentikan belajar KMB , dan kini proses belajar daring," jelasnya.
Namun, pihaknya belum ada mengeluarkan SE secara tertulis terkait KBM tatap muka di sekolah. Maka dari itu, pihaknya berpesan kepada seluruh sekolah , jika ada siswa dan guru yang sakit, harus dipulangkan.
"Memang ada salah satu sekolah, semuanya diliburkan, dan kini belajar daring. Setengah siswa izin sakit, dewan guru juga begitu, sebagian siswa sakit di sekolah tidak bisa ditampung di UKS lagi," tutupnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Syahjudin-Burhan.jpg)