Siswi SMP Habisi Nyawa Bayi yang Baru Dilahirkannya, Pacar Menolak Bertanggungjawab
Setelah upaya aborsi gagal dan sang pacar menolak untuk menikahinya, seorang siswi SMP tega menghabisi nyawa bayi yang baru dilahirkannya.
TRIBUNBENGKULU.COM - Setelah upaya aborsi gagal dan sang pacar menolak untuk menikahinya, seorang siswi SMP tega menghabisi nyawa bayi yang baru dilahirkannya.
Peristiwa itu terjadi di Magelang, Jawa Tengah. Kasus ini terungkap saat polisi mendapat informasi dari RSUD Muntilan terdapat pasien rumah sakit yang diduga melakukan aborsi.
Dilansir dari Tribunnews.com, kasus tersebut mulai terungkap pada Sabtu (18/12/2021).
Kapolres Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun mengatakan, awalnya petugas unit PPA Satreskrim Polres Magelang mendapat informasi dari RSUD Muntilan bahwa terdapat pasien rumah sakit yang diduga melakukan aborsi.
“Setelah dilakukan pengecekan Anak yang Berkonflik dengan Hukum (ABH) didapat keterangan awal bahwa ABH ini diketahui telah melakukan aborsi pada tanggal 10 Desember 2021 lalu, di rumah kakeknya dengan cara meminum obat yang dibeli secara online,” jelasnya saat konfrensi Pers di Mapolres Magelang, Rabu (13/4/2022).
Menurutnya, berdasarkan hasil penyelidikan ABH melakukan aborsi dengan cara meminum jamu pelancar datang bulan.
Ia membeli obat pelancar datang bulan seharga Rp 400 ribu menggunakan uang pacarnya.
Namun rupanya jabang bayi yang ada di rahim bocah tersebut semakin membesar.
“Akhirnya pada tanggal 11 Desember 2021 sekira pukul 05.30 WIB, bayi lahir dalam keadaan hidup di rumah neneknya, namun dibiarkan saja oleh ABH."
"Selang 5 menit kemudian bayi sudah tidak bergerak,” tuturnya.
Bocah tersebut, Kata Kapolres, membungkus jabang bayi yang dilahirkan menggunakan kain dan dimasukkan ke dalam kuali.
Dia meminta neneknya untuk menguburnya.
Kepada neneknya, pelaku mengaku isi kuali tersebut adalah darah menstruasi yang menggumpal.
"ABH mengaku ke neneknya bahwa isi dalam kuali tersebut adalah darah menstruasi yang menggumpal,” ujar Kapolres.
Lanjut Kapolres, pada tanggal 17 Desember 2021, ABH mengalami keluhan tidak bisa buang air dan masuk angin lalu oleh orang tuanya dibawa ke RSUD Muntilan.
