Info Haji 2022
Cerita Pasutri di Bengkulu, Pilih Tunda Keberangkatan Haji Untuk Temani dan Brangkat Bareng Sang Ibu
Fitriani dan Ngusmulyadi, warga Jalan Hibrida Raya Gang Tirta Dewi 4, Selebar, Kota Bengkulu yang tak jadi berangkat lantaran lebih sang ibu
Penulis: Kartika Aditia | Editor: Hendrik Budiman
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Kartika Aditia
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Cerita pasangan suami istri (Pasutri) calon jemaah haji (CJH)
di Kota Bengkulu, pilih tunda keberangkatan demi menemani sang ibu untuk bragkat haji bersama pada tahun depan.
Fitriani dan Ngusmulyadi, warga Jalan Hibrida Raya Gang Tirta Dewi 4, Selebar, Kota Bengkulu yang tak jadi berangkat lantaran lebih memilih menemani sang ibu Asmara Dewi (70) yang batal berangkat haji.
"Sebenarnya saya sama suami masuk dalam daftar calon jemaah haji yang akan berangkat. Tapi kami akhirnya memutuskan untuk tidak jadi berangkat saja tahun ini," kata Fitriani kepada TribunBengkulu.com, Minggu, (5/6/2022)
Menurutnya, lantaran umur sang ibu sudah 70 Tahun, sedangkan ketetapan dari Arab Saudi jemaah yang boleh berangkat tahun ini adalah yang berusia maksimal 65 tahun.
Baca juga: Kisah Sedih Pasutri di Bengkulu Gagal Berangkat Haji karena Usia, Sudah Persiapkan Perlengkapan
"Karena umur ibu sudah 70 tahun dia belum bisa berangkat tahun ini," terang Fitriani.
Fitriani menceritakan, awal mula ia, suami dan mertuanya mendaftar haji.
Baca juga: Wukuf di Padang Arafah, Rukun Haji Wajib Dilakukan Walaupun Sedang Berhadas
Awalnya, ibu mertuanya itu berencana mendaftar haji dan ingin berangkat dengan Ayah mertuanya.
Namun, belum sempat mendaftar Ayahnya sudah dipanggil lebih dulu oleh yang maha kuasa.
"Dulu itu udah rencana mau daftar hari senin waktu tahun 2012 itu, tapi hari minggunya Bapak meninggal," jelas Fitriani.
Baca juga: Sedang Asik Nongkrong, Pemuda di Bengkulu Selatan Dibacok Temannya Sendiri
Kebetulan, pada saat itu mereka habis menjual mobil untuk mengganti mobil baru.
Hingga diambil sebuah keputusan ia dan suaminya akhirnya juga ikut mendaftarkan diri agar bisa mendampingi sang mertua untuk naik haji.
"Jadi nggak mungkin kan kami tinggalkan, karena awalnya untuk menemani. Kalau kami berangkat berdua saja rasanya kan gimana ya," tuturnya.
Fitriani juga membeberkan bahwa sebenarnya mereka akan menunaikan ibadah haji di tahun 2020.
Baca juga: Lagi, Suami di Rejang Lebong Diduga Tega Bunuh Istri
Semua hal sudah mereka persiapkan. Mulai dari cek kesehatan, manasik, pakaian dan keperluan lainya yang hanya tinggal 90 persen saja.
"Sayangnya, karena adanya covid 19, mereka harus menerima kenyataan bahwa mereka harus menunda keberangkatan untuk naik haji," katanya.
Kini, sambungnya, kejadian yang sama pun terulang dan lagi-lagi harus berlapang dada untuk menunda keberangkatan mereka demi bisa berangkat bersama-sama.
"Saya sama suami sudah ikhlas, kami berharap kami bisa berangkat bertiga sama ibu untuk sama-sama menjalankan ibadah haji," tutup Fitriani.
Jemaah Haji Kloter 7 Asal Provinsi Bengkulu Dinyatakan Bebas dari Covid-19 |
![]() |
---|
Jamaah Haji Asal Bengkulu Selatan yang Baru Tiba Positif Covid-19, Diduga Akibat Kelelahan |
![]() |
---|
Suhu Mencapai 44 Derajat, JCH asal Bengkulu Mulai Tour Ziarah di Madinah |
![]() |
---|
Ungkapan Bahagia CJH Bengkulu: Senang Sekali, akan Doakan Teman yang Gagal Berangkat |
![]() |
---|
Tukang Becak di Majalengka Naik Haji, Menabung Rp 20 Ribu Per Hari selama 22 Tahun |
![]() |
---|