Cabai Mahal Harga Pupuk Tinggi, Petani di Bengkulu Minta Pemerintah Tak Impor Cabai
Harga cabai merah di Kabupaten Kepahiang sempat menyentuh harga Rp 80.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp 60.000 per kilogram.
Penulis: Muhammad Panji Destama Nurhadi | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Panji Destama
TRIBUNBENGKULU.COM, KEPAHIANG - Harga cabai merah di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu sempat menyentuh harga Rp 80.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp 60.000 per kilogram.
Meskipun harga cabai merah tinggi, namun juga tak terlalu menggembirakan bagi pihak petani.
Lantaran harga cabai merah yang tinggi juga diiringi dengan harga pupuk mahal.
Salah seorang petani cabai merah di Kepahiang Provinsi Bengkulu, Miming Sulung Berjayo (40) mengatakan dalam seminggu, pihaknya bisa menghabiskan 80 kilogram pupuk, untuk merawat tanamannya.
Jika harga pupuk ini dihitung-hitung dalam sebulan dirinya harus mengeluarkan uang hingga Rp 4 Juta lebih.
"Beberapa jenis pupuk digunakan untuk merawat tanaman, seperti pupuk jenis NPK saja bisa mencapai Rp 1 Juta lebih/ 50 kilogramnya," ujar Miming.
Harga pupuk yang ia beli sebelumnya hanya Rp 480 per 50 Kilogram. Kenaikan harga ini cukup tinggi bagi petani seperti Miming Sulung Berjayo.
Miming yang sudah menjadi petani sejak 2020 lalu mengaku tidak ada pilihan lain selain membeli pupuk meskipun harga mahal.
Banyak petani tak memilih untuk menanam cabai, karena tak mampu dengan biaya perawatan yang mahal. Hal ini juga mengurangi produksi cabai.
"Saya tidak terlalu kaget dengan harga cabai yang tinggi di pasaran, karena modal untuk mengurusi cabai juga terus naik," jelas Miming.
Menurutnya jika pemerintah melihat harga cabai yang mahal di pasaran, sebaiknya jangan ada impor cabai dari luar negeri karena akan membuat para petani sakit hati.
"Dari pada beli cabai impor, enak uangnya digunakan untuk membeli pupuk subsidi, dan nanti di jual ke petani," harapnya.
Hal serupa, Imron (44) dirinya juga mengeluhkan harga bahan-bahan untuk bertani yang mahal.
"Seperti racun dan pupuk cukup tinggi, kalau pupuk subsidi di agen sudah tidak ada lagi pak," ucapnya.
Menurutnya, dengan harga cabai yang mahal ini tidak terlalu berdampak pada dirinya, lantaran dirinya hanya mendapatkan untung sedikit dengan pupuk yang mahal ini.
"Hasil sama saja pak, harga mahal sebanding dengan biaya perawatan yang tinggi," ungkapnya.
