Petani Sawit Merana Harga TBS Sawit Murah, Ternyata Begini Nasib Petani Karet di Bengkulu

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Suryadi Jaya

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU TENGAH - Tidak hanya sawit, sumber penghasilan masyarakat di Kabupaten Bengkulu Tengah juga diperoleh dari hasil dari perkebunan karet.

Namun saat ini jumlah perkebunan karet di Bengkulu Tengah mulai berkurang dan digantikan dengan perkebunan kelapa sawit.

Meski adanya penurunan pasokan karet dari masyarakat, harga karet ditingkat pabrik masih relatif stabil.

"Kalau harga karet sekarang lebih stabil dalam tahun ini, meski ada kenaikan paling Rp 100, nantinya turun lagi Rp 100, jadi stabil saja," kata Yusuf salah satu tauke karet di Bengkulu Tengah kepada TribunBengkulu.com, Selasa (5/7/2022).

Saat ini harga komoditi karet di tingkat pabrik menyentuh harga Rp 12 ribu per kilogram, sedangkan ditingkat petani Rp 10 ribu.

"Kemarin beredar informasi harga karet itu Rp 23 ribu ditingkat pabrik, memang benar itu tapi harga karet yang sudah diolah dan siap jual ekspor, bukan harga karet dari petani," ujarnya.

Pasokan karet dinilai Yusuf mulai menurun akibat beralihnya dari karet berganti menjadi kelapa sawit sejak 2012 lalu.

"Terus menurun jumlah karet yang kita dapat dari petani, makanya selain membeli karet dari petani, kita juga membeli karet sortir yang tidak laku lagi di pabrik Bengkulu Tengah," ungkapnya.

Karet sortir atau karet kelas B dan C ini, dibeli Yusuf dengan harga Rp 7 ribu yang nantinya akan dijual ke Provinsi Sumatera Barat dengan harga Rp 10 ribu.

"Sebenarnya harga karet saat ini bukan harga tertinggi, pada 2012 lalu, harga karet ditingkat petani bisa mencapai Rp 18 ribu, namun terus turun hingga Rp 7 ribu, tapi sekarang sudah mulai mengalami peningkatan kembali," ujar Yusuf.

Dalam satu hari, tauke yang sudah berkecimpung selama puluhan tahun ini bisa membeli karet sebanyak puluhan ton per hari.