Nelayan di Bengkulu Selatan Nyaris Bentrok Dengan Pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan
Para Nelayan di Bengkulu Selatan nyaris bentrok dengan pihak pengelolah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) Pasar Bawah
Penulis: Ahmad Sendy Kurniawan Putra | Editor: Hendrik Budiman
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Ahmad Sendy Kurniawan Putra
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU SELATAN - Para Nelayan di Bengkulu Selatan nyaris bentrok dengan pihak pengelolah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) Pasar Bawah Kabupaten Bengkulu Selatan, pada Rabu (20/07/2022).
Kisruh tersebut diduga salah paham, karena ada warga yang menilai pihak SPBN menjual BBM untuk masyarakat umum.
Sehingga, para nelayan merasa tidak kebagian bahan bakar minyak akibat itu.
Baca juga: Pajak Ekspor Dihapus, AKPSI Usulkan Pemkab Tarik Retribusi Rp 25 Perkilo, Gusnan: Itu Baru Usulan
Kejadian bermula saat seorang warga melihat ada orang asing dari luar menggunakan kendaraan roda 4 akan melakukan pengisian BBM dengan puluhan jerigen.
Tokoh Masyarakat Pasar Bawah, Herman lufti mengatakan, ditemukan sesuai dengan laporan dari para nelayan beberapa waktu lalu.
Para nelayan melapor dengannya akibat tidak pernah kebagian BBM.
Baca juga: Kejari Bengkulu Selatan Musnahkan Barang Bukti Perkara Pidana, Mulai Narkoba Hingga Samcodin
"Saat kita cek bersama dilapangan sesuai dengan dugaan minyak dijual untuk umum, didapati mobil berwarna putih banyak membawah drigen melakukan pengisian disitu (SPBN)," kata Lufti kepada TribunBengkulu.com, Rabu (20/7/2022).
Melihat kejadian tersebut, dirinya langsung menghampiri dan memarahi pihak pengelolah SPBN.
Para nelayan pun ikut terpancing dan memanas dilokasi sehingga kejadian sempat menghebohkan pengunjung dilokasi TPI (Tempat Pelengan Ikan) Pasar Bawah.
Baca juga: Diimingi Dapat Bonus Persenan dari Investasi Bodong, Korban Merugi Hingga Ratusan Juta
Disisi lain, pihak pengelolah SPBN Yoza Hermansyah membantah jika pihaknya menjual BBM kepada masyarakat umum.
Memang kendaran tersebut sedikit mencurigi, akan tetapi, kendaraan itu juga merupakan seorang nelayan yang berasal dari Kecamatan Pino Raya untuk mengisi BBM.
"Memang curiga para nelayan seseorang melakukan pengisian dengan jumlah besar. Kami jelaskan itu nelayan yang berasal dari Pino Raya, jika tidak percaya boleh di krosecek langsung," jelas Yoza.
Menurut Yoza, memang sebelumnya namanya SPBN, tapi sekarang sudah berubah nama dan fungsi.
Baca juga: Rekontruksi Kasus Keponakan Bunuh Bibi Kandung di Bengkulu Selatan Tunggu Petunjuk Jaksa
Saat ini sudah menjadi SPBU mini, jadi pembelian atau pengisian BBM memang boleh diperuntukan untuk umum tetapi tetap menjadi prioritas para nelayan.
"Jelasnya boleh masyarakat umum membeli BBM, jika pengisian nelayan belum selesai maka belum akan dilakukan. Memang prioritas untuk nelayan BBM itu. Jangankan untuk umum, untuk para nelayan saja tidak mencukupi," pungksnya
Dari pantauan TribunBengkulu.com dilapangan, saat ini kegiatan pengisian BBM di lokasi kejadian sudah kembali normal.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Tampak-nelayan-sedang-mengisi-BBM-di-SPBN-Pasar-Bawah.jpg)