Piala Dunia Qatar 2022

Profil Negara Jerman Calon Kuat Juara Piala Dunia Qatar 2022, Ini Analisa, Statistik, dan Rekor

Timnas Jerman diprediksi akan kembali menjuarai Piala Dunia Qatar 2022, setelah kali terakhir menjadi negara terkuat di dunia menjuarai Piala Dunia 20

Penulis: Achmad Fadian | Editor: M Arif Hidayat
TribunBengkulu.com
Timo Werner dan Leroy Sane sedang merayakan golnya. Berikut profil Negara Jerman tim yang diprediksi menjuarai Piala Dunia Qatar 2022. Ini Alasannya baca artikel ini. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Timnas Jerman diprediksi akan kembali menjuarai Piala Dunia Qatar 2022, setelah kali terakhir menjadi negara terkuat di dunia menjuarai Piala Dunia 2014 yang digelar di Brazil. Kenapa bisa Jerman yang diprediksi jadi juara ? Berikut ulasannya untuk anda. Walaupun Piala Dunia Qatar 2022 akan segera bergulir kurang dari empat bulan lagi, atau tepatnya bakal digelar pada 21 November mendatang.

Selama perhelatan Piala Dunia, Jerman sudah menyabet 4 kali Juara Piala Dunia, dari edisi 2014, 1990, 1974, 1954. Tentunya, Jerman bukanlah tim yang beruntung menjuarai Piala Dunia tersebut. Sebab, mereka punya skud yang bagus, Club Bundesliga Jerman berjalan dengan bagus dan regenerasi pemain muda juga berjalan.

Setelah dinahkodai pelatih baru Hansi Flick yang merupakan mantan pelatih Bayern Munchen itu, Hansi Filck melanjutkan tongkat estapet perjalanan Timnas Jerman di tangan Joachim Low yang berhasil mengangkat trofi Piala Dunia 2014 di Brazil.

Bahkan, Timnas Jerman membantai Brazil di semifinal Piala Dunia 2014 dengan skor 7-1. Tentunya pembantaian Timnas Jerman ke Brazil menjadi kenangan pecinta sepak bola yang tak bisa dilupakan. 

Jelas tim-tim dengan komposisi pemain mentereng seperti Jerman, Brasil, Inggris, Argentina, hingga Prancis menjadi negara yang paling diunggulkan untuk meraih trofi Piala Dunia 2022.

Jika dilihat dari persiapan dan rekor pertandingan yang dijalani tim unggulan di atas, Jerman adalah negara yang paling berpotensi untuk merengkuh trofi paling bergengsi di Dunia itu.

Bukannya asal tulis, sebab, Jerman telah memulai generasi baru mereka bersama Hansi Flick dengan nyaris tanpa noda. Dari lima pertandingan yang sudah dijalani Der Panzer julukan Timnas Jerman ini bersama Hansi Flick di partai Kualifikasi Piala Dunia, lima kemenangan sempurna berhasil diraih Jerman.

Tentunya hasil bagus ini, tak lepas dari pemain muda Jerman, sebab, jika hanya mengandalkan Thomas Muller yang sudah berusai 32 tahun, tentunya tak akan mudah seperti dia muda dulu membobol gawan lawan. Der Panzer berhasil mengatasi perlawanan Liechtenstein dengan skor 2-0, lalu membantai Armenia 5-0, kemudian melumat Islandia  4-0, dan terakhir, pasukan Hansi Flick berpesta 9 gol tanpa balas melawan Liechtenstein.

Kemenangan Jerman terus terjaga seperti di ajang Nations League dan laga persahabatan, Jerman di tangan Hansi Flick sama sekali belum tersentuh kekalahan. Jika dikalkulasi, Eks juru taktik Bayern Munchen itu telah memimpin Jerman di 12 laga dengan torehan 9 kemenangan dan 4 hasil imbang.

Segala bentuk pujian pun dialamatkan kepada pelatih berusia 56 tahun tersebut. Tangan dinginnya dianggap berhasil membawa Jerman kembali bertaji dan menjadi tim favorit untuk lolos ke Piala Dunia Qatar 2022 dan menjuarainya.

"Ini adalah awal yang positif bagi kami sebagai tim Juara, Hansi Flick membuka harapan untuk Jerman kembali ke level tertinggi," ucap Kapten timnas Jerman, Manuel Neuer, seperti dilansir dari 90min.

Seperti yang sudah kita ketahui, Der Panzer mencatatkan hasil buruk dalam dua turnamen Internasional sebelumnya. Apalagi Timnas Jerman secara mengejutkan gugur di penyisihan grup Piala Dunia 2018 dan Piala Euro 2020 lalu. Langkah Jerman terhenti di babak 16 besar.

Untuk itu, Jerman sangat berambisi agar mengentikan rentetan buruk tersebut dan mengulang kejayaan mereka, di mana Der Panzer berhasil meraih gelar juara Piala Dunia tahun 2014.

Sehingga Hansi Flick adalah sosok yang tepat untuk mampu membawa Jerman mewujudkan ambisinya tersebut.

Permainan Timnas Jerman Tetap Sama Pada Sistem Sebelumnya

Hansi Flick bukanlah orang baru di Timnas Jerman, sebab, di edisi Piala Dunia 2014 Hansi Flick merupakan assisten pelatih Jerman saat Joachim Low masih menjabat sebagai pelatih kepala Der Panzer kala itu.

Keduanya telah bekerja sama selama delapan tahun, mulai dari tahun 2006 hingga 2014, prestasi paling mentereng dari keduanya adalah raihan Piala Dunia 2014.

Setelah selesainya Piala Dunia 2014, Hansi Flick meninggalkan jabatan sebagai assisten pelatih dan dialihtugaskan sebagai direktur olahraga Timnas Jerman, hingga akhirnya memilih hengkang di tahun 2016.

Pengalamannya menukangi Timnas Jerman selama hampir 10 tahun, dan keakrabannya dengan sitem yang diterapkan Low, membuat Flick tak kesulitan untuk meracik strategi yang pas untuk Der Panzer.

Mayoritas pemain yang saat ini mengisi skuat Jerman adalah pemain-pemain yang dibawa Low sebelumnya.

Flick telah memahami karakter dan atribut para pemain tersebut, sehingga tak perlu adanya proses adaptasi.

Ditambah, mayoritas pemain yang dipanggil Flick berasal dari tim Bayern Munchen.

Pengalamannya menukangi Munchen dengan raihan treble winner di musim 2019/2020 adalah poin plus untuk Flick agar mampu membawa Jerman berjaya seperti apa yang ia tunujukan saat menahkodai Die Rotten.

Pemahaman Taktik dan Kemampuan Beradaptasi

Pengalaman tak ternilai yang dikumpulkan Hansi Flick selama menjadi manajer, asisten pelatih, dan direktur di berbagai entitas sepak bola adalah bukti pemahaman hebat yang ia miliki tentang permainan.

Pengetahuannya yang brilian tentang permainan dan kemampuannya untuk mengubah taktik terbukti sangat berguna. Sehingga Timnas Jerman bisa berbicara banyak diajanga 5 tahu sekali Piala Dunia Qatar 2022 nanti.

Terutama ketika mereka menghadapi tim dengan permainan low block yang tangguh dan kualitas mumpuni dalam hal melakukan serangan balik.

Kekalahan Jerman saat menghadapi Inggris di gelaran Euro 2020 bisa dihindari ketika Flick berada di pinggir lapangan, ia sangat pandai dalam membaca situasi permainan dan menerapkan kontra strategi.

Bersama Bayern Munchen, ia mampu menembus pertahanan low block yang diterapkan Lyon pada babak semi final Liga Champions 2020.

Saat itu, Lyon bermain dengan 3 bek di belakang, sama apa yang diterapkan Inggris ketika mengalahkan Jerman.

Ia memanfaatkan kecepatan pemain sayap Munchen untuk keluar dari tekanan pertahanan Lyon.

Flick melakukan kontra strategi dengan melakukan direct football, para pemain belakang dan tengah Munchen, langsung mencari sisi sayap Die Rotten untuk melakukan penetrasi, itu membuat Die Rotten mampu melewati banyaknya pemain Lyon yang menumpuk di tengah.

Hasilnya sempurna, Munchen berhasil mengatasi perlawan Lyon dengan skor tiga gol tanpa balas, tiga dari dua gol di laga tersebut dicetak oleh Gnabry yang merupakan penyerang sayap.

Terbukti Sukses Bersama Bayern

Musim 2019/2020 adalah salah satu musim terbaik yang pernah diraih oleh Bayern Munchen.

Setelah musim 2018/2019 yang sulit, Die Rotten berkembang di bawah perubahan taktis dan sepak bola atraktif dari Hansi Flick.

Sistem permainan yang diusung serta peremajaan skuat yang dilakukan Flick mampu membawa Munchen menuju puncak kejayaan.

Die Rotten sukses memenangkan Bundesliga musim 2019/2020 dengan selisih 11 poin meskipun ada dalam situasi pandemi.

Lebih cemerlang, Flick mampu membawa Munchen meraih treble winner di musim tersebut, selain membawa gelar Bundesliga, Die Rotten juga meraih trofi DFB Pokal serta Si Kuping Besar, Liga Champions.

Pendekatan teknis dan taktis brilian Flick adalah satu dari beberapa faktor kunci di balik suksesnya Die Rotten di musim tersebut. 

Hansi Flick juga merupakan bagian dari tim Jerman pemenang Piala Dunia FIFA 2014 sebagai asisten Joachim Low.

Cerdas Mencetak Pemain Muda Berbakat

Setelah menghabiskan hampir seluruh kariernya di Jerman, pemahaman Hansi Flick tentang bakat yang dimiliki dalam lingkup sepak bola Jerman sangat banyak.

Dia juga direktur olahraga Asosiasi sepak bola Jerman untuk jangka waktu tiga tahun.

Basisnya berakar kuat di sepak bola Jerman, dan oleh karena itu  kemampuannya dalam mengintai dan memanfaatkan bakat-bakat muda di Jerman jelas mumpuni.

Dalam skuat Jerman yang dibawa Flick kali ini, ada tiga pemain muda yang menjadi sorotan, yaitu Karim Adeyemi, Florian Wirtz, dan Jamal Musiala.

Nama yang disebutkan terakhir adalah satu dari beberapa potensi yang ia kembangkan saat masih melatih Bayern Munchen.

Saat itu, Musiala masih berusia 17 tahun, tapi Flick memberi kepercayaan kepada pemain yang berposisi sebagai penyerang sayap itu untuk bermain di skuat utama Die Rotten.

Hasilnya pun terbukti, Musiala memang sangat berbakat untuk bermain di tim sebesar Bayern Munchen, ia mampu beradaptasi dengan pemain-pemain senior Die Rotten.

Ia pun berkembang hingga kembali menjadi pilihan Flick untuk mengisi skuat Der Panzer.

Keakraban dengan Tim Nasional

Selain beberapa hal di atas, alasan yang membuat Flick adalah pilihan terbaik untuk memimpin Jerman adalah karena keakraban dan pengalamannya dengan tim nasional.

Melatih klub dan melatih tim nasional adalah dua entitas yang berbeda, di tim nasional pelatih dituntut untuk mampu memanfaatkan sumber daya yang ada dengan maksimal.

Hansi Flick adalah orang yang sudah berpengalaman menangani Timnas Jerman selama 8 tahun, ia telah menjadi assiten pelatih Joachim Low dari tahun 2006 hingga 2014.

Hal tersebut adalah keuntungan penting bagi seorang juru taktik, pengalamannya membuat ia memahi apa yang harus ia lakukan dan terapkan dalam skema yang akan dia usung.

Daftar Nama Pemain Timnas Jerman 2022

Nomor Punggung – Nama Pemain – Posisi – Klub Saat Ini

1 - Manuel Neuer (captain) – Penjaga Gawang - Bayern Munich

12 - Kevin Trapp – Penjaga Gawang - Eintracht Frankfurt

22 - Marc-Andre ter Stegen -Penjaga Gawang - Barcelona

2 - Antonio Rudiger- Belakang - Chelsea

3 - David Raum – Belakang - 1899 Hoffenheim

4 - Matthias Ginter – Belakang- Mönchengladbach

5 - Thilo Kehrer – Belakang - Paris Saint-Germain

16 - Jonathan Tah – Belakang - Bayer Leverkusen

18 - Benjamin Henrichs – Belakang - RB Leipzig

20 - Christian Gunter – Belakang - SC Freiburg

23 - Nico Schlotterbeck – Belakang - SC Freiburg

25 - Robin Koch – Belakang - Leeds United

6 -  Anton Stach – Tengah - Mainz 05

7 - Julian Draxler- Tengah       - Paris Saint-Germain

10 - Julian Brandt – Tengah - Borussia Dortmund

11 - Kai Havertz – Tengah - Chelsea

14 - Jamal Musiala – Tengah - Bayern Munich

15 - Julian Weigl – Tengah - Benfica

17 - Florian Neuhaus -  Tengah - Mönchengladbach

21 - ilkay Gundogan – Tengah - Manchester City

24  - Joshua Kimmich – Tengah - Bayern Munich

8  -   Lukas Nmecha – Depan - VfL Wolfsburg

9 - Timo Werner – Depan - Chelsea

13 - Thomas Muller – Depan - Bayern Munich

19 - Leroy Sane – Depan - Bayern Munich

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved