Kasus DBD di Bengkulu Selatan
Darurat DBD di Bengkulu Selatan, Bupati Tinjau Kebersihan Lingkungan dan Bagikan Obat Abate ke Warga
Darurat DBD di Bengkulu Selatan, Bupati Tinjau Kebersihan Lingkungan dan Bagikan Obat Abate ke Warga
Penulis: Ahmad Sendy Kurniawan Putra | Editor: Hendrik Budiman
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Ahmad Sendy Kurniawan Putra
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU SELATAN - Darurat penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan melakukan pemantauan kebersihan lingkungan dan membagikan obat abate ke warga.
Obat abate yang dibagikan merupakan Larvasida sangat kuat yang secara efektif mengontrol fase larva (jentik) nyamuk sebagai penyebar penyakit DBD.
Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi bahkan, terlihat membersihkan sejumlah lokasi potensi sarang nyamuk BDB di wilayah yang dikunjunginya.
Baca juga: Pabrik Sawit di Bengkulu Selatan Hanya Buka 1 Jam, Harga TBS Sawit Rendah Meski Ada SE Bupati
Menurut Gusnan, didapati banyak genangan air di sekitar rumah warga dari barang bekas yang tidak digunakan lagi.
"Wajar saja banyak yang terkena DBD. Karena beberapa rumah warga tadi banyak bekas ban, botol, ember yang terisi air yang menjadi sarang jentik nyamuk DBD," jelas Gusnan kepada TribunBengkulu.com, Jumat (12/8/2022).
Maka dari itu, diharapkan kepada masyarakat harus sangat cerdik dan teliti melihat kondisi rumah saat ini.
Baca juga: Dua Warga Bengkulu Selatan Meninggal Akibat DBD, Dinkes : Selalu Jaga Kebersihan Lingkungan
Mencegah penularan DBD tidak lain adalah kebersihan. Kalau rumah kotor mau tak mau jentik tersebut hidup.
Gusnan mengaku, selama satu bulan kedepan setiap Jumat Pemerintah Daerah Bengkulu Selatan akan mengalakan kebersihan serentak untuk mencegah penyebaran nyamuk DBD.
Baca juga: Cegah Lonjakan Kasus DBD, Bupati Gusnan Panggil OPD dan Kepala Desa Untuk Jaga Kebersihan Lingkungan
Kebersihan serentak tersebut dilakukan mulai dari pemerintah tingkat bawah yaitu desa dan para OPD juga dilibatkan.
Karena, tercatat saat ini, penularan DBD di Bengkulu Selatan sudah mencapai 155 kasus bahkan 2 diantaranya meninggal dunia.
