Kasus TBC Paru Capai 118 Kasus di Bengkulu Tengah Sepanjang 2022
Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Bengkulu Tengah sepanjang tahun 2022 hingga November ditemukan sebanyak 118 kasus Tuberkulosis (TBC) Paru, dan tiga
Penulis: Suryadi Jaya | Editor: Hendrik Budiman
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Suryadi Jaya
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU TENGAH - Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Bengkulu Tengah hingga November 2022 ditemukan sebanyak 118 kasus Tuberkulosis (TBC) Paru, dan tiga kasus baru-baru ini ditemukan.Â
Tiga kasus baru tersebut ditemukan usai pelaksanaan gerakan serentak (Gertak) investigasi kontak kasus penyakit TB paru tahap dua di Kabupaten Bengkulu Tengah.Â
Kepala Dinkes Benteng, Gusti Miniarti melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Benteng, Yoki Hermawansyah menjelaskan, pada investigasi kontak tahap dua ini jumlah warga yang terskrining sebanyak 2.218 warga.Â
Dari 2218 warga yang terskrining tersebut ada sebanyak 28 warga yang diduga mengidap penyakit TB Paru.
Baca juga: Pengusaha Keberatan UMP Bengkulu Naik 8,1 Persen atau Rp 2,4 Juta: Tak Sesuai Pertumbuhan Ekonomi
"Kemudian dari 28 orang yang terduga TB Paru tersebut, sudah kami akukan pengambilan sampel dahak untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dilaboratorium Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bengkulu Tengah," ujar Yoki.Â
Ternyata dari hasil pemeriksaan laboratorium, dari 28 orang yang terduga TB Paru tersebut, tiga orang dinyatakan positif TB Paru.Â
Terkait adanya tiga tambahan kasus baru ini, Dinkes Bengkulu Tengah telah melaporkan temuan tersebut ke Dinkes Provinsi agar bisa mendapatkan obat khusus.Â
"Tentu akan mendapatkan perawatan yang intensif dari kita. Kemudian kami pastikan dan meminta mereka rutin mengkonsumsi obat. Sebab apabila mereka rutin, bukan tak mungkin mereka akan sembuh dan dinyatakan negatif TB Paru," ungkap Yoki.Â
Baca juga: Sepekan Operasi Pekat Nala di Bengkulu: 117 Pelaku Kejahatan Terciduk, Ribuan BB Diamankan
Selain itu, Dinkes Bengkulu Tengah juga meminta kepada tiga orang positif TB Paru untuk melakukan isolasi dirumah, kalaupun mau keluar rumah harus menggunakan masker.Â
Kemudian kepada keluarga yang tinggal se rumah untuk membedakan alat makan yang digunakan oleh pasien positif TB Paru. Semua ini guna untuk mencegah penyebaran TB Paru.Â
"Karena ada penambahan kasus baru, kami akan kembali melakukan pengembangan terhadap investigasi kontak. Kita ingin memastikan apakah ada tambahan warga yang terduga TB Paru atau tidak agar tidak ada penyebaran ke warga yang lain," ujar Yoki.
Angka Stunting di Rejang Lebong Menurun, Wabup : Tahun 2023 Semaksimal Mungkin Turun ke 14 Persen |
![]() |
---|
Tilang Manual di Bengkulu Kembali Diterapkan, Berikut 7 Jenis Pelanggarannya |
![]() |
---|
Jose Mourinho Berikan Kado Terindah Bagi Inter Milan, Kenangan The Special One Kini Berusia 60 Tahun |
![]() |
---|
Sinopsis The Legend of Anle, Drama China 2023 yang Diperankan Dilraba Dilmurat dan Gong Jun di Youku |
![]() |
---|
10 Pemain Bintang Barcelona yang Dijual dengan Harga Termahal, Nomor Satu Nasibnya Moncer Sekali |
![]() |
---|