Viral Aduan Warga Bengkulu ke Hotman Paris, Kapolres: Semuanya Sesuai SOP, Keluarga Dilibatkan

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Andy Pramudya Wardana menegaskan pihaknya menangani kasus penganiayaan anak di Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu yang kini viral sudah sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).

Kronologisnya, kejadian penganiayaan ini terjadi pada 12 Oktober 2021 lalu, sekitar pukul 11.00 WIB, di Desa Talang Resau, Kecamatan Lais, Kabupaten Bengkulu Utara.

Kemudian, dilaporkan ke Polres Bengkulu Utara pada 8 November 2021, dengan surat laporan LP/B/2190/XI/2021/SPKT/SAT RESKRIM/Polres Bengkulu Utara/Polda Bengkulu.

Laporan ini kemudian ditangani dan ditindaklanjuti oleh Polres Bengkulu Utara. Semua proses dan tahapan telah dilakukan, seperti pemeriksaan saksi, termasuk gelar perkaran dan rekonstruksi yang juga dihadiri pelapor atas nama Rosidah, dan keluarga korban.

Kepada pelaku anak, juga telah dinyatakan P21 atau lengkap, menjalani persidangan, dan kini sudah ada putusan pengadilan.

Sementara, untuk terduga orang dewasa seperti yang dipermasalahkan, penyidik tidak menemukan bukti yang cukup, sehingga akhirnya diterbitkan surat perintah penghentian penyidikan (SP3).

Namun, pelapor atas nama Rosidah ini ternyata belum puas, dan kembali melaporkan hal tersebut ke Polda Bengkulu.

"Jadi, tim klarifikasi atau tim investigasi dari Polda Bengkulu juga sudah turun ke sini. Tim klarifikasi ini sudah memeriksa semuanya, termasuk keluarga korban dan pelapor," kata Andy kepada TribunBengkulu.com, Minggu (4/12/2022).

Meski demikian, pelapor Rosidah masih belum puas, dan terus melaporkan kasus ini, termasuk ke pengacara Hotman Paris sehingga kini menjadi viral.

"Kami menegaskan, semua sudah sesuai SOP, dan sudah diperiksa pihak atasan juga (Polda Bengkulu)," ungkap Andy.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah video yang diunggah akun instagram @hotmanparisofficial viral di media sosial.

Dalam video itu dijelaskan ada seorang perempuan asal Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu mengadu ke Hotman Paris terkait kasus penganiayaan yang dialami putrinya.