Waspada! Usai Gunakan Modus Kurir Paket, Kini Penipuan Marak Mengaku Petugas PLN
Setelah modus penipuan dengan mengatasnamakan kurir paket di toko online, kali ini giliran PLN, yang dijadikan modus penipuan untuk menjerat korbannya
Penulis: Jiafni Rismawarni | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Jiafni Rismawarni
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Setelah dihebohkan dengan modus penipuan dengan mengatasnamakan kurir paket di toko online, kali ini giliran PLN yang dijadikan modus penipuan untuk menjerat korbannya.
Baru-baru ini, jagad media sosial (Medsos) dihebohkan dengan sejumlah penipuan yang menggunakan aplikasi (APK) yang mengelabui korbannya dengan mengaku sebagai petugas PLN.
Dengan mengirimkan pesan kepada calon korban untuk mengklik tautan, berupa file APK, aplikasi ini disinyalir dapat menguras rekening si korban.
Terkait hal ini, pihak PLN dalam akun IG nya menyatakan bahwa pihaknya tidak pernah menggunakan chat pribadi untuk menagih tunggakan rekening listrik.
"PLN mengajak seluruh pelanggan untuk berhati - hati terhadap berita hoax yang beredar di media sosial. Pemberitaan yang terkait tunggakan rekening listrik disertai ajakan mendownload atau membuka aplikasi PLN.apk agar terhindar dari pemblokiran dan pemutusan listrik rumah pelanggan itu tidak benar , dan informasi tersebut bukan informasi dari PT PLN ( Persero )," dikutip dari akun IG resmi PLN, pln_id, Kamis (8/12/2022).
Pihaknya pun mengajak untuk mendapatkan informasi resmi terkait layanan dan promo PLN hanya dapat dilihat melalui PLN Mobile . Pastikan para pelanggan PLN sudah mendownload PLN Mobile sebagai sumber yang terpercaya.
Sementara itu, di Provinsi Bengkulu modus kejahatan APK ini, sudah memakan korban.
Kepala OJK Provinsi Bengkulu Tito Adji Siswantoro menjelaskan ada dua laporan yang pihaknya terima atas modus penipuan ini. Tak tanggung tanggung, kerugian yang ditanggung korban mencapai puluhan juta rupiah.
"Kalau di Bengkulu, memang ada laporan. Itu ada ibu-ibu yang memang sedang memesan paket dari e-commerce. Dan kebetulan di keluar kota, nah saat itu dihubungi si penipu. Dan APK itu diklik oleh si ibu, dan akhirnya uang di e bankingnya hilang, " jelas Tito.
Hal ini pun, lanjut Tito, sudah diteruskan kepada bank terkait untuk dilakukan tindaklanjut. Selain dengan modus paket, pihaknya juga mengimbau agar masyarakat lebih berwaspada dengan nomor yang tidak dikenal. Agar terhindar dari aksi penipuan serupa.
"Modus baru lagi ada, yang tiba-tiba mengaku salah tranfer ke rekening si korban. Kemudian si korban diminta untuk transfer ke pelaku, ternyata penipuan juga, data korban sebelum sudah digunakan pelaku untuk pinjaman online, dan akhirnya si korban lah yang terus ditagih oleh pihak pinjaman online," jelas Tito.
Untuk itu, ia menyarankan agar masyarakat tidak mudah memberikan data pribadi dan foto kepada orang lain. Atau pun mengupload di media sosial. Karena saat ini, dengan kecanggihan teknologi membuat modus kejahatan semakin berkembang.
"Ini juga merupakan pencurian data dari oknum, dan ini bisa dilaporkan ke kepolisian karena sifatnya pidana," pesan Tito.
Pihaknya membuka ruang untuk menerima aduan, terkait modus penipuan ini. Bagi masyarakat yang merasa sebagai korban silahkan untuk menyampaikan kronologinya seperti apa, nanti akan ditindaklanjuti oleh bank terkait.
Baca juga: Bocoran Soal PPG atau Pendidikan Profesi Guru PAI Tahun 2023 Lengkap dengan Kunci Jawabannya
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Ojk.jpg)