Inter Milan
Mantan Presiden Inter Milan Erick Thohir Dinilai Lebih Baik dari Steven Zhang, Kini Nerazzurri Kere
Menteri BUMN Indonesia, Erick Thohir pernah menjadi bagian terpenting di Inter Milan. Erick Thohir mengakusisi Inter Milan dari tahun 2013 sampai 20
Penulis: Achmad Fadian | Editor: M Arif Hidayat
TRIBUNBENGKULU.COM - Menteri BUMN Indonesia, Erick Thohir pernah menjadi bagian terpenting di Inter Milan.
Erick Thohir mengakuisisi Inter Milan dari tahun 2013 sampai 2016 sebelum saham Nerazzurri dibeli keluarga China, Steven Zhang.
Walaupun diera kepemimpinan Erick Thohir Inter Milan nihil gelar, namun soal kesejahteraan Erick Thohir lebih bagus dari Steven Zhang.
Baca juga: Inter Milan Bisa Kehilangan Gelandang Maroko Azzedine Ounahi, Leicester City Diam-Diam Tikung Inter
Adaro Minerals Indonesia Tbk adalah ratu tahun ini di bursa saham dengan pencapaian +1595 persen dari awal tahun 2022 hingga hari ini, mengalahkan 2803 perusahaan lainnya berdasarkan saham di indeks Bloomberg World.
Perusahaan kecil itu tercatat di Bursa Efek Jakarta pada awal Januari dengan penempatan 58 juta dolar yang hari ini telah berubah menjadi 4,5 miliar. Tapi siapa di balik raksasa energi baru ini?

Namanya, Republik Indonesia menegaskan, mungkin tidak banyak bicara, tetapi tidak lain adalah perusahaan induk dari keluarga Thohir.
Ya, justru dari keluarga yang di Italia dan di Inter Milan, semuanya mengenal Erick Thohir, Menteri Perekonomian Indonesia selama tiga tahun dan mantan presiden sekaligus pemilik klub Nerazzurri yang diakuisisi pada 2013 oleh Massimo Moratti.
Dan jika kemudian ada banyak keraguan tentang aset taipan Indonesia, hari ini mereka telah menghilang berkat krisis energi global yang menyebabkan nilai perusahaan tambang batu bara terkemuka di negara itu meroket.
Baca juga: Striker Inter Milan Romelu Lukaku Berharap 2023, Jadi Penyerang Nomor 9 yang Sesungguhnya di Serie A
Dan jika para pendukung Nerazzurri saat ini melihat krisis yang dialami grup Suning dengan sangat prihatin, dengan Steven Zhang yang telah membakar lebih dari 13 miliar aset, penyesalan tumbuh hari ini atas eksploitasi pemilik lama.