MinyaKita di Pasar Kepahiang Langka, Disdagkop UKM: Naik Rp 2.000 Perliter di Pasaran
Kelangkaan MinyaKita di Kepahiang, Harga mengalami kenaikan hingga Rp 2.000 per liter, Disdagkop UKM menunggu stok MinyaKita.
Penulis: Muhammad Panji Destama Nurhadi | Editor: Hendrik Budiman
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Panji Destama
TRIBUNBENGKULU.COM, KEPAHIANG - Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disdagkop UKM) Kabupaten Kepahiang, mengungkapkan adanya kelangkaan minyak goreng merek MinyaKita di Pasar Kepahiang.
Hal itu diungkapkan Kepala Disdagkop UKM Kepahiang, Jan Johanes Dalos, berberapa hari ini pihaknya melakukan pengecekan di pasar hanya sedikit stok minyaKita.
"MinyaKita dari harga eceran tertinggi Rp 14.000 per liter jadi Rp 16.000 per liter, karena stok minyaKita dikit di pasar," ungkapnya saat diwawancarai, pada Kamis (9/2/2023) siang.
Ia menjelaskan, meski ketersediaan MinyaKita sedikit di pasar, namun untuk minyak goreng kemasan yang lain masih ada dan masyarakat tak perlu khawatir soal minyak goreng.
Baca juga: Polres Kepahiang Bengkulu Ringkus 9 Pelaku Kejahatan Selama Operasi Musang di awal 2023
Pihaknya juga melakukan pengecekan ke pasar secara berkala, untuk mengetahui stok minyak goreng, agar nanti tak terjadi penimbunan.
"Bulog juga saat ini sedang memesan mknyak kita itu sebanyak 29 ribu liter. Dari sulawesi. Kata Kepala Bulog yang di Rejang Lebong, minyakita saat ini masih dalam perjalanan," tuturnya.
Untuk meminimalisir terjadinya lonjakan harga minyak goreng serta kelangkaan seperti tahun sebelumnya.
Tahun ini, Kemendag akan menambah stok minyaKita, dari stok 300 ribu ton, akan bertambah 450 ribu ton.
"Kemdag juga akan mengirim link pengawasan untuk distributor MinyaKita. Untuk sekarang kami belum dapat surat edaran dari Kemendag, untuk melakukan pengawasan itu, karena itu baru direncanakan zoom beberapa waktu lalu," tururnya.
Karena jika link distributor yang menyalurkan minyaKita di kepahiang sudah di ketahui, maka penyaluran MinyaKita di kepahiang bisa dilakukan pemantauan.
"Karen selama ini kita taunya Bulog yang menyalurkan MinyaKita, Kalau kita sudah tau distributor mana saja, kita bisa pastikan berpa kuota untuk kita, dan berapa sudah tersalurkan," tutupnya.
Belum Dapat Petunjuk
Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disdagkop UKM) Kabupaten Kepahiang, saat ini belum menerapkan pembelian MinyaKita menggunakan KTP.
Sebelumnya, Kementrian Perdagangan RI (Kemendag) membuat persyaratan baru untuk pembelian minyak goreng curah kemasan MinyaKita.
Kemendag mensyaratkan untuk masyarakat yang membeli MinyaKita mulai Februari 2023 ini harus menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Kepala Disdagkop UKM Kepahiang, Jan Johanes Dalos, menjelaskan hingga saat ini pihak belum menerima petunjuk mekanisme pembelian MinyaKita menggunakan KTP.
"Kami belum dapat petunjuk lebih lanjut hingga saat ini di Daerah Khususnya Kepahiang, Seperti apa implementasinya untuk di daerah," ungkap Jan saat diwawancarai oleh Tribunbengkulu.com, pada Rabu (8/2/2023).
Lanjutnya, pihaknya saat ini masih berpedoman pada petunjuk yang sebelumnya sudah ada dengan pihaknya.
Pihaknya belum bisa memastikan, apakah kebijakan dari Kemendag ini akan bergejolak di masyarakat atau tidak.
"Kita lihat dulu kondisinya seperti apa, kira-kira gejolak MinyaKita menghilang di masyarakat, dan kondisi harus mengikuti kebijaksanaan dari pusat, ya kita terapkan supaya adanya keadilan. Jangan sampai nanti ada oknum yang bisa menyimpan MinyaKita dan yang lain tidak mendapatkannya," tutupnya.
Sementara itu, Seorang Penjual Gorengan di Kabupaten Kepahiang, Leni (42) mengatakan jika nanti membeli MinyaKita menggunakan KTP, sangat ribet.
"Sulit juga kalau nanti belanja MinyaKita pakai KTP, kayak mau pinjaman online (pinjol) saja," tuturnya.
Ia memang menggunakan MinyaKita untuk menggoreng jualannya, namun saat ini ia sulit mendapatkan MinyaKita di pasar Kepahiang.
Saat ini, ia harus menggunakan minyak goreng kemasan dengan merek lain, agar bisa berjualan seperti biasanya.
"Lah naik MinyaKita dulu Rp 14.000 per liter, sekarang bisa Rp 16.000 per liternya," tutupnya.
Dilansir dari Tribunnews, Kementerian Perdagangan RI (Kemendag) membuat persyaratan baru untuk pembelian minyak gorang curah kemasan MinyaKita oleh masyarakat.
Kemendag mensyarakatkan masyarakat yang akan membeli MinyaKita mulai Februari 2023 ini harus menunjukkan kartu tanda penduduk atau KTP.
Aturan baru tersebut diberlakukan Kemendag untuk mengatasi langkanya stok MinyaKita di paasaran seperti keluhan masyarakat dan pedagang belakangan ini.
MinyaKita adalah merek dagang minyak goreng dari Kemendag yang diluncurkan pada Juli 2022 yang lalu oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas).
Produk ini dipasarkan untuk mengatasi distribusi dan memberi pilihan kepada masyarakat ketika mereka membeli minyak goreng.
Namun belum sampai satu tahun sejak diperkenalkan, harga MinyaKita tembus Rp 20.000 per liter dari Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 14.000 per liter.
Berikut syarat terbaru pembelian MinyaKita mulai Februari 2023:
Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa salah satu syarat membeli MinyaKita adalah menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
"Sekarang beli (MinyaKita) pakai KTP," ujarZulkifli saat meninjau harga barang kebutuhan pokok di Pasar Kreneng, Denpasar pada Sabtu (4/2/2023).
Syarat lain yang ditetapkan Kemendag adalah masyarakat tidak boleh membeli dalam jumlah banyak atau memborong MinyaKita.
Zulkifli mengatakan, masyarakat diperbolehkan membeli MinyaKita lima kilogram, namun dilarang dijual kembali.
"Boleh saja beli lima kilogram. Tetapi harus ada KTP. Nggak boleh memborong untuk dijual lagi," jelasnya.
Ia mengingatkan bahwa HET MinyaKita yang sudah ditetapkan sebesar Rp 14.000. Zulkifli meminta agar penjual minyak goreng tidak bermain-main ketika menjual MinyaKita karena mereka diawasi Satgas Pangan.
| Nasib 3 Kades di Kepahiang Jadi Tersangka Korupsi BBWSS, Sekdes Kini Pegang Kendali |
|
|---|
| Kuasa Hukum Sebut Kades Terseret Korupsi Proyek BBWSS di Kepahiang Awalnya Whistleblower |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca Kepahiang Bengkulu Kamis 6 November 2025: Potensi Hujan di Sore Hari |
|
|---|
| Jadi Tersangka Korupsi Fee Proyek Irigasi BBWSS, Kades di Kepahiang Ajukan Penangguhan Penahanan |
|
|---|
| Angin Kencang, Pohon Besar Roboh di Kantor Dinkes Kepahiang Bengkulu, Tidak Ada Korban |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/MinyaKita-di-Kepahiang-Langka.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.