Lautaro Martinez Warna Inter Milan Membara Dihatinya, Jangan Sampai Nasibnya Seperti Mauro Icardi

TRIBUNBENGKULU.COM - Protagonis utama Inter Milan di tahun 2023 ini tidak diragukan lagi adalah Lautaro Martinez.

Lautaro Martinez setelah memenangkan Piala Dunia bersama Argentina, El Toro kembali ke Inter Milan dengan regenerasi hebatnya, dan meningkatkan standar performanya lebih jauh lagi.

Selain itu, perpisahan dengan Milan Skriniar yang diumumkan pada bulan Juni ini, memungkinkan Lautaro Martinez untuk mengenakan ban kapten (juga berkat absennya Handanovic dan Brozovic), menghubungkannya secara mendalam dengan warna Inter Milan.

Jika di masa lalu banyak pembicaraan tentang perpisahannya, hari ini sepertinya sulit untuk melihatnya pergi dari Inter Milan.

Hal ini, juga dijelaskan Corriere dello Sport, menurutnya, Lautaro Martinez telah kembali dengan keyakinan bahwa hidupnya telah berubah, dan bahwa dia sedang dalam misi untuk mengubahnya untuk orang lain. dia hampir mencetak gol melawan pertandingan, cukup sering menentukan.

"Lautaro Martinez telah mencetak gol di Derby Della Madonina menghadapi AC Milan Piala super Italia, selain itu gol melawan Parma dan operan kemenangan untuk Darmian dengan Atalanta yang dia lakukan hampir semuanya sendirian," tulis Corriere dello Sport.

Inter Milan kalahkan Porto, juga kembalinya Romelu Lukaku yang kuat, dan ini adalah bagian dari permainan ketika anda berada di tim seperti Inter Milan.

Hanya saja, publik Inter Milan tak ingin kejadian hal yang sama seperti Mauro Icardi dulu, dia begitu dicintai publik San Siro, namun banyak kontroversi yang dibuat, walaupun banyak mencetak gol, tapi sikap buruknya susah dirubah.

Hal inilah yang ditakutkan terjadi kepada Lautaro Martinez, sama-sama berasal dari Argentina, dan kini kenakan ban kapten, peforma lagi gacor-gacornya.

Baca juga: Andre Onana Kiper Gratisan Inter Milan Punya Reaktivitas dan Insting Tinggi, Beda dengan Handanovic

Namun begitu, faktanya tetap jika Simone Inzaghi, bukannya turun, naik dari posisi keempat ke posisi kedua setelah Piala Dunia, kelebihannya sebagian besar adalah kasih sayang yang baru ditemukan antara Lautaro Martinez.

Sementara itu, Lautaro Martinez juga telah membuka sebuah restoran di Milan dan tidak pernah melewatkan kesempatan untuk mengabarkan bahwa dia ingin menikah dan akan memiliki anak lagi. Pesan transversal untuk tidak terlibat dalam restrukturisasi klub pada akhirnya.

"Saat ini usaha itu sia-sia. Lautaro Martinez sepertinya tidak lagi akan dijual seperti beberapa bulan lalu. Bukannya dia tidak menyukai La Liga, tetapi perasaan pada tahap ini tampaknya tidak saling menguntungkan."

"Di Inggris, dimana mereka akan memiliki uang untuk membawanya, dia tidak akan merasa nyaman, setidaknya dia tidak berpikir demikian," ungkap Corriere dello Sport.

Kemudian Lautaro Martinez berusia dua puluh lima tahun, seluruh kehidupan kompetitifnya di depan dan kontrak yang panjang.

"Tidak perlu terlalu memikirkan perkembangannya dimasa depan, seperti yang mungkin terjadi pada Romelu Lukaku dan Edin Dzeko. Singkatnya, Inter Milan adalah miliknya hari ini," tutupnya.