Inter Milan
Javier Zanetti Ambil Sekolah Bisnis Bidang Keuangan dan Pemasaran, Supaya Inter Milan Tak Kere Lagi
Wakil presiden dan legenda Inter Milan, Javier Zanetti masih memikirkan nasib keuangan I Nerazzurri yang terus terlilit hutang.
Penulis: Achmad Fadian | Editor: M Arif Hidayat
TRIBUNBENGKULU.COM - Wakil presiden dan legenda Inter Milan, Javier Zanetti masih memikirkan nasib keuangan I Nerazzurri yang terus terlilit hutang lagi.
Apalagi ditambah pemilik Inter Milan dari Suning Group yang tak mengerti mengelola klub bola, membuat Javier Zanetti tak tinggal diam.
Legenda Inter Milan itu, telah mendaftar di Bocconi yang merupakan sekolah manajemen terkemuka di Italia, dan di antara institusi paling terkenal di Eropa.
Baca juga: Perombakan Besar-Besaran Skuad Inter Milan Musim Depan, Pemain Veteran Segera Angkat Kaki
Tenyata Javier Zanetti mengambil bidang keuangan dan pemasaran. Hal tersebut sangat tampak bobroknya keuangan Inter Milan, serta pemasaran yang tak bagus.
Sebagai wakil presiden, Javier Zanetti tak mau diam-diam saja melihat Inter Milan klub yang dia bela dari tahun 1995 hingga 2014 itu, harus kehilangan pemain bintang setiap musimnnya.
Pemain yang bersinar di Inter Milan bakal menjadi daftar penjualan teratas I Nerazzurri, alasannya, Inter butuh dana segar untuk menyeimbangkan keuangan klub.
"Saya tidak berharap menjadi satu hanya untuk karir saya, jadi saya segera mendaftar untuk program di Bocconi, saya mengambil kursus di bidang keuangan dan pemasaran," kata Zanetti saat diwawancara FCInterNews.
Dibalik hal itu, Javier Zanetti juga menceritakan kenangan terindah dia bersama Inter Milan saat masih bermain reguler I Nerazzurri.
Javier Zanetti tiba pada tahun 1995 dari klub Argentina Banfield, pada usia yang baru 22 tahun.
Dia terus mengukir warisan yang hanya bisa dibanggakan oleh beberapa pemain yang pada akhirnya, dia mengakhiri kariernya di Inter Milan dengan 858 penampilan yang mengejutkan.
Selama acara presentasi buku Pagliuca 'Volare Libero,' eksekutif klub menelusuri kembali tahapan karirnya dan hubungan yang dia buat di sepanjang jalan.
“Saya tiba di Inter Milan pada tahun 1995 ketika saya masih sangat muda, Gianluca jelas merupakan salah satu pemimpin, seperti paman saya. Saya menyaksikan semua yang dilakukan para pemain senior dan karier saya dimulai dari sana,"
Baca juga: Dibuang dari Liverpool, Naby Keita Selangkah Lagi Bergabung ke Inter Milan, Secercah Harapan Muncul
"Tidak mudah bagi saya ketika saya tiba di Inter Milan, saya adalah orang asing. Tapi begitu saya menginjakkan kaki di sana, saya berkata pada diri sendiri bahwa ini adalah kesempatan besar saya untuk menunjukkan bahwa saya siap menghadapi tantangan dengan para juara hebat," katanya.
Menurut Javier Zanetti sepak bola Italia adalah yang terbaik di dunia saat itu.
Dia juga memuji mantan presiden Inter Milan, Massimo Moratti dan pemenang treble Jose Mourinho.
“Moratti adalah seorang pria terhormat, seseorang yang selalu siap sedia. Sebagai kapten, saya tidak pernah membicarakan penghargaan dengannya, karena saya tahu jika kemenangan datang, dia akan datang. Tidak ada yang berani mengatakan sebaliknya," ungkapnya.
Inter Milan selalu menjadi keluarga bagi saya dan pada tahun 2010 ketika kami memenangkan segalanya.
"Saya pikir semua komponennya bersatu, yaitu. fans, klub dan tim dan seperti Mourinho yang membawa kami melangkah lebih jauh," kenangnya.
"Kami telah menciptakan grup yang terdiri dari orang-orang hebat, hal-hal yang terjadi di ruang ganti diselesaikan di antara kami, klub tidak perlu campur tangan, dan kemudian kami pindah."
Javier Zanetti akhirnya berbicara tentang bagaimana perasaannya selama musim terakhirnya di klub pada musim 2013/2014.
“Ketika tendon Achilles saya patah di usia hampir 40 tahun, saya berkata saya harus berhenti bermain. Ketika saya kembali setelah pertandingan, saya kembali ke ruang ganti dan semua orang memeluk saya," ucapnya.
Baca juga: Kiper Veteran Guillermo Ochoa, Tertarik Gabung ke Inter Milan Demi Bisa Mencicip Liga Champoins
"Di sana saya menyadari itu adalah musim terakhir saya, saya menunjukkan bahwa saya bisa berhenti bermain sepak bola."
"Setelah Inter Milan menawari saya untuk menjadi wakil presiden, saya langsung senang tetapi untuk melakukannya anda harus sangat bertanggung jawab," tegasnya.
Javier Zanetti terbukti memiliki umur panjang yang ditunjukkan beberapa pemain lain selama karir mereka masing-masing, dengan 22 musim di bawah ikat pinggang profesionalnya dari 1992/1993 hingga 2014 ketika dia gantung sepatu.
| Lautaro Martinez Cetak 4 Gol, Inter Milan Gilas Pergolettese 10-0 di Laga Pramusim |
|
|---|
| Ini Kunci Utama Kembalinya Performa Terbaik Romelu Lukaku dari Inter Milan, Ada Bisikan Sang Legenda |
|
|---|
| Enam Striker Bintang Inter Milan Musim 1999/2000 Gagal Bawa Inter Raih Banyak Gelar |
|
|---|
| Inter Milan Mulai Memanas Diakhir Kompetisi, Pemain Tak Diprediksi Malah Bermain Luar Biasa |
|
|---|
| Nasib Simone Inzaghi di Inter Milan Semakin Terancam, Walaupun Menangkan Trofi Liga Champions |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Kesetiaan-Legenda-Inter-Milan-Javier-Zanetti-Pernah-Tolak-Tawaran-Madrid-Barcelona-dan-Man-United.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.