Enam Pemain Ini yang Mengubah Sejarah Liga Premier Jadi Liga Top Di Eropa

TRIBUNBENGKULU.COM - Apa yang membuat Liga Premier begitu dipuja secara universal adalah banyaknya pertunjukan menakjubkan yang disuguhi para penggemar, kenangan yang masih tetap bersama kita selama beberapa dekade.

Muda dan tua, ada daya tarik dengan papan atas Inggris di seluruh dunia yang lahir dari drama yang menyayat hati, dan ekstasi yang kita dimanjakan setiap minggu.

Sebagai perayaan beberapa pengubah permainan sepanjang masa dalam sejarah Liga Premier, Castrol telah menyusun daftar pendek enam orang, yang berisi pemain seperti Thierry Henry, Wayne Rooney, Sergio Aguero, David De Gea, Robert Huth dan Diomansy Kamara.

Peter Crouch, ikon papan atas dan veteran dari beberapa penampilannya yang mengubah permainan, telah memberikan penilaiannya atas penampilan paling penting dalam 30 tahun terakhir, dan hanya satu yang menonjol di atas yang lain.

"Gol Sergio Aguero untuk saya. Saya tidak berpikir anda bisa mengalahkan itu," kata Crouch singkat, dan dia tidak perlu menjelaskan yang mana dari 184 gol legenda Argentina yang dia maksud.

Dan mantan bintang Inggris itu ada benarnya. Dibutuhkan sesuatu yang luar biasa untuk merebut orang-orang seperti Henry dan Rooney sebagai pengubah permainan yang pasti, tetapi itulah yang dihasilkan Aguero pada 13 Mei 2012.

Itu tidak bisa ditulis lebih baik, dan tidak ada keraguan bahwa itu berubah. Liga Inggris selamanya.

Manchester City mengamankan gelar Liga Premier pertama mereka dengan selisih gol, dan Manchester United asuhan Sir Alex Ferguson gagal meraih mahkota kedua.

Itu bukan hanya pemenang menit terakhir, tetapi pemenang menit terakhir yang merebut gelar dari musuh bebuyutan dengan margin paling kejam.

Dalam banyak hal, ini adalah momen sepak bola yang sempurna, apalagi performa pengubah permainan terbesar.

Ada pelepasan yang jelas dari bahaya, ketakutan, dan harapan yang telah memudar dan muncul kembali berkali-kali dalam 93 menit dan 19 detik terakhir emosi mentah yang membuat sepak bola begitu adiktif.

"Thierry Henry memiliki momen indahnya sendiri dalam permainan, tetapi gol Aguero adalah yang diingat semua orang. Tidak masalah jika Anda lahir pada tahun 1970-an atau 2000-an, itulah momennya, dengan komentar itu, itu sangat ikonik, dan itu membuat Manchester City benar-benar menuju apa yang telah mereka capai."

Daftar pengubah permainan Castrol didominasi oleh gol, Hat-trick Henry melawan Liverpool untuk melindungi rekor Tak Terkalahkan, dua gol Diomansy Kamara atas Man City, bahkan bek tengah peraih gelar Leicester, Robert Huth, lolos berkat dua gol bola mati melawan City di musim yang paling tidak terduga itu.

Hanya De Gea yang dikenang karena eksploitasinya dalam menjaga bola keluar dari gawang, daripada fokus memasukkannya ke sana, terlepas dari raksasa monolitik di belakang yang telah kita lihat dalam tiga dekade terakhir.

"Saya pikir semua orang mengingat gol," Crouch menyeringai, mungkin tidak mengejutkan mengingat 108 gol yang dia kelola di Liga Premier.

"Tentu saja ada bek dan penjaga gawang yang tampil dominan, tapi selalu gol yang Anda ingat, dan itulah mengapa kami menonton sepak bola."

Dengan sentuhan ironi, Crouch memilih bek legendaris sebagai salah satu yang terhebat yang berbagi lapangan dengannya dalam karirnya yang panjang di level teratas permainan Inggris dengan tujuh klub berbeda.

Masih belum menikmati panggung Liga Premier, Crouch datang melawan tim Arsenal yang dipenuhi dengan nama-nama yang mengalahkan dunia di Piala FA memimpin garis untuk tim QPR yang ditetapkan untuk petang yang membawa malapetaka di Loftus Road.

'Saya ingat itu adalah baptisan api bagi saya,' kenangnya. 'Saya memainkan pertandingan pertama saya melawan lawan Premier League melawan tim Invincible.

'Saya adalah seorang anak berusia 19 tahun yang berpikir 'mereka akan mengeluarkan tim yang lebih lemah', dan kemudian saya melihat Dennis Bergkamp, ​​​​Tony Adams, Ashley Cole dan Robert Pires, dan saya hanya berpikir 'jika ini adalah standar Liga Premier, saya akan tetap di tempat saya sekarang, terima kasih!”

'Adams yang mengajariku, dia memberiku pelajaran dalam bertahan. Setiap kali saya pikir saya punya waktu untuk menerima bola, dia akan menggigit di depan saya, setiap kali saya pikir saya bisa kembali ke dia, dia akan datang ke atas saya. Pada satu titik saya mengulurkan tangan untuk menahannya dan dia pergi begitu saja.

"Dia memiliki segalanya yang seharusnya dimiliki oleh seorang bek pada hari itu dan itu adalah pelajaran yang sangat membantu saya, karena tidak semua orang sebagus Tony Adams."

Pada saat itu, Adams sedang mendekati puncak karirnya yang panjang dan termasyhur. Pendukung The Gunners telah memasuki tahun ke-34 dan menjadi kapten tim yang dikotori dengan nama-nama yang mengalahkan dunia untuk menang 6-0 atas QPR Crouch di Piala FA.

Ini adalah jenis penampilan yang Anda harapkan dari seseorang yang telah menunjukkan diri mereka di panggung terbesar, tetapi kadang-kadang kami menjadi saksi saat seorang legenda lahir.

Pada tanggal 19 Oktober 2002, Wayne Rooney meledak ke tempat kejadian dengan gol yang menakjubkan yang akan mengakhiri 30 pertandingan tak terkalahkan Arsenal, memberikan kemenangan 2-1 bagi tim Everton di menit ke-89 dengan upaya yang menakjubkan, melengkung, mencelupkan dari jarak 25 yard.

Dia akan berusia 17 tahun lima hari kemudian.

Semua orang di sepakbola tahu (bahwa dia spesial),' jelas Crouch. 'Saya ingat menontonnya di final FA Youth Cup melawan Aston Villa, dan itu adalah tim yang luar biasa, tetapi satu-satunya ancaman yang saya ingat adalah Wayne Rooney.

'Saya pikir itu adalah keyakinan yang dia miliki (pada kemampuannya sendiri), dan saat dia mencetak gol ikonik itu adalah pengumuman dari Wayne Rooney, dan dia adalah pemain yang sangat spesial.'

Beberapa veteran berpengalaman dalam permainan ini akan melakukan serangan yang akan menjadikan Rooney pencetak gol termuda di Liga Premier, saat itu dengan satu poin melawan juara yang baru saja dinobatkan di tas.

Tapi alih-alih melesat ke baris Z di Goodison Park, suara itu berdentang di luar mistar. Maju cepat 207 gol lagi dan striker rekor Inggris meninggalkan kompetisi sebagai pemain yang menurut Crouch mungkin tidak mendapatkan pujian yang layak diterimanya.

Saya mendapat kesempatan untuk bermain dengannya dan saya pikir dia mungkin tidak cukup terkenal.

Di negara ini saya tidak berpikir kita merayakan milik kita sendiri sebanyak yang seharusnya. Saya pikir jika dia adalah pemain asing yang datang ke Liga Premier, kami akan membicarakannya seolah-olah dia adalah pemain terbaik yang pernah kami lihat.

"Tapi untuk alasan apa pun kami tidak cukup menghargainya - dia adalah salah satu pesepakbola paling berbakat yang pernah saya lihat."

Liga Premier mengubah sepak bola di Inggris, liputan universal dan uang serta superstardom yang menyertainya telah mengubah papan atas menjadi salah satu komoditas yang paling menguntungkan secara finansial di dunia.

Namun, sebanyak 30 tahun ke depan kemungkinan besar akan membawa perubahan mereka sendiri, Liga Premier akan berada di tangan yang baik.

Dengan hasil terbaru dari bintang muda muda pasti akan bersaing untuk memperebutkan gelar momen perubahan permainan terbaik ketika kita datang ke rayakan 60 tahun papan atas Inggris.

'Ada pemain muda yang luar biasa (di Liga Premier) - rasanya seperti Phil Foden sudah ada selamanya, dia memenangkan segalanya dan kami bahkan tidak melihatnya muda lagi!

'Apa yang dilakukan Bukayo Saka sekarang, dia adalah Pemain Muda Musim Ini bagi saya, tetapi kita tidak boleh melupakan betapa bagusnya Foden.

'Ada beberapa pemain muda hebat yang datang - Garnacho juga muncul - ada begitu banyak pemain yang bisa kami andalkan.'