Arti Kata

Apa itu Cawe-Cawe yang Dikatakan Jokowi untuk Pilpres 2024? Begini Penjelasannya

Baru-baru ini kata cawe-cawe cukup menyorot perhatian warganet, pasalnya kata ini sering diucapkan oleh Jokowi.

Penulis: Yuni Astuti | Editor: Hendrik Budiman
Kolase TribunBengkulu.com dan Kompas.com
Kolase TribunBengkulu.com dan Kompas.com, apa itu kata Cawe-Cawe yang diucapkan oleh Jokowi 

TRIBUNBENGKULU.COM - Baru-baru ini kata cawe-cawe cukup menyorot perhatian warganet, pasalnya kata ini sering diucapkan oleh Jokowi.

Kata cawe-cawe ini merupakan kata yang diucapkan oleh Presiden Joko Widodo dalam pertemuan dengan para pemimpin media dan sejumlah podcaster nasional di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Senin (29/5/2023).

Baca juga: Viral! Momen Presiden Jokowi Nonton Fast X di Bioskop Biasa Bikin Penonton Lain Kaget

Diketahui Presiden Jokowi disebut kerap mengatakan kata cawe-cawe untuk Pilpres 2024.

Sehingga publik penasaran dengan apa itu arti drai kata Cawe-cawe yang sering dikatakan Jokowi?

Apa Itu Cawe-Cawe ?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Cawe-cawe memliki arti membantu mengerjakan (membereskan, merampungkan); ikut menangani.

Dalam bahasa gaul, arti kata cawe-cawe adalah ikut campur dalam sesuatu urusan atau masalah yang bukan urusannya.

Sementara itu, Guru Besar Ilmu Linguistik UGM Prof.Dr.I Dewa Putu Wijana menjelaskan, kata cewe-cewe memiliki arti menangani.

"Siap ikut turut serta dalam menangani," tuturnya dilansir dari Kompas.com

Kata Cawe cawe ini sendiri merupakan kata yang berasal dari bahasa Jawa yang sering digunakan dalam pertemuan baik formal maupun nonformal.

Menurut Putu, cawe-cawe memiliki makna netral dan tidak selamanya berkonotasi negatif. Konotasinya bergantung pada konteks yang digunakan. "Negatif dan positifnya tergantung dari konteks pemakaiannya," kata dia. Sebagai contoh, salah satu ungkapan cawe-cawe yang disampaikan Jokowi berbunyi sebagi berikut:

"Bahwa saya punya cara cawe-cawe dan saya tahu persis bagaimana cara berpolitik yang baik." Putu menjelaskan, penggunaan kata cawe-cawe dalam kalimat tersebut tidak berkonotasi negatif. "Enggak itu enggak negatif, itu artinya ikut terlibat dalam urusan politik," terangnya.

Sementara itu menurut Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Setpres, RI Bey Triadi Machmudin mengakui Presiden Jokowi memang sering mengatakan cawe-cawe.

Menurutnya, Jokowi ingin pemimpin nasional nanti bisa melanjutkan program staregis nasional.

Seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), hilirisasi dan transisi energi bersih.

"Presiden ingin pemimpin nasional ke depan dapat mengawal dan melanjutkan kebijakan-kebijakan strategis

seperti pembangunan IKN, hilirisasi, transisi energi bersih," ujarnya kepada wartawan, Senin (29/5/2023) dikutip Kompas.com.

Sementara itu, untuk para peserta pemilu mendatang, Presiden Jokowi berharap semua berkompetisi secara netral.

"Karenanya Presiden akan menjaga netralitas TNI Polri dan ASN," kata Bey.

Presiden ingin pemilih mendapat informasi dan berita yang berkualitas tentang peserta pemilu dan proses pemilu.

Dengan begitu, akan memperkuat kemampuan pemerintah untuk mencegah berita bohong/hoaks, dampak negatif artificial intelligence.

Hingga black campaign melalui media sosial/online.

Terkait dengan pilihan masyarakat, Presiden Jokowi menekankan dua hal.

"Presiden akan menghormati dan menerima pilihan rakyat. Presiden juga akan membantu transisi kepemimpinan nasional dengan sebaik-baiknya," kata Bey.

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved