Polisi Sebut Kasus Tabrak Lari Moses Ada Unsur Kesengajaan, Psikologi Forensik Bisa Masuk Pembunuhan
Kasus tabrak lari Moses Bagus Prakoso (30), tidak hanya kuasa hukumnya saja yang menilai bukan sekedar kecelakaan lalu lintas.
TRIBUNBENGKULU.COM - Kasus tabrak lari Moses Bagus Prakoso (30), tidak hanya kuasa hukumnya saja yang menilai bukan sekedar kecelakaan lalu lintas.
Polres Metro Jaya juga menyebut bahwa OS ditahan karena diduga kuat sengaja menabrak korban.
Wakapolres Metro Jakarta Timur AKBP Fanani menyampaikan ada unsur kesengajaan dalam kasus yang menewaskan Moses tersebut.
"Jadi penanganan ditangani oleh Polda. Jadi penanganan tersebut bukan tindak pidana kecelakaan lalu lintas, tetapi karena sengaja, sehingga meninggal dunia, dan ditangani Polda," kata Fanani di Polres Metro Jakarta Timur, Jumat (16/6/2023).
"Ada unsur kesengajaan. Itu kesengajaan, perbuatan sengaja yang dilakukan sehingga orang mengakibatkan luka atau meninggal dunia," kata Fanani
Sementara ahli psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, dikutip dari Kompas.tv menilai kasus tabrak lari menunjukkan perilaku pelaku sangat ekstrem karena dipicu amarah di jalan raya (road rage).
Menurut Reza, latar belakang insiden ini bisa dijadikan bahan pendalaman penyidik untuk menerapkan Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan atau pembunuhan dalam KUHP.
Sebab, kata dia, amarah di jalan ini memang unsur kesengajaan, tinggal dilihat berada pada level yang mana.
Semisal penabrak hanya membenturkan kendaraannya ke pengendara lain sebagai ekspresi amarah dan tidak berpikir mengenai konsekuensi perbuatannya.
"Kalau situasinya seperti itu, maka ini bisa diistilahkan sebagai manslaughter. Kalau diterjemahkan ke hukum indonesia, padanannya adalah penganiayaan yang mengakibatkan orang meninggal dunia," kata Reza dalam Kompas Petang Kompas TV, Jumat (16/6/2023).
Atau bisa lebih dari itu, ketika pelaku melancarkan aksinya dan sudah terlintas di pikirannya bahwa perbuatannya bisa berakibat pengemudi lain meninggal dunia, namun ia terus melakukannya.
"Kalau itu yang terjadi, dalam psikologi forensik disebut second degree murder, ada orang yang meninggal akibat perbuatan orang lain. Bobotnya lebih berat daripada manslaughter," ujarnya.
Reza menambahkan perbuatan pelaku bisa saja masuk kategori first degree murder atau pembunuhan berencana jika sebelum kecelakaan pelaku sudah punya ancang-ancang untuk menghabisi korban.
"Ini masuk tingkat pertama, first degree murder yang lebih berat dari second degree murder," ujar Reza.
Pihak kuasa hukum Moses menilai, kasus yang menimpa kliennya bukan sekedar kecelakaan lalu lintas.
Dia mengaku, pihak keluarga belum mendapatkan informasi secara detail terkait kronologi tabrak lari yang mengakibatkan Moses meninggal dunia.
Tetapi, berdasarkan informasi yang beredar di media, polisi menyebutkan, korban dengan pelaku berinisial OS (26) sempat terlibat cekcok.
"Kalau kemudian ada cekcok lalu berlanjut dengan tabrakan itu kan polisi silakan mendalami itu, berarti itu kan bukan kecelakaan lalu lintas, untuk itu kami akan lapor," jelas dia.
Dalam video rekaman CCTV yang beredar, terlihat dari kejauhan sebuah mobil Avanza melaju kencang menabrak pemotor yang juga dalam kecepatan tinggi dari arah yang bersamaan.
Moses berkendara motor PCX B 5595 KCH, sementara pelaku mengendarai mobil Avanza berpelat B 2926 KFI.
Pelaku berinisial OS (26), diamankan setelah pada Rabu (14/6/2023) malam identitasnya teridentifikasi dan video rekaman CCTV kasus kecelakaan viral di media sosial.
"Pelaku telah menyerahkan diri tadi malam sekitar pukul 22.00 WIB," kata Kanit Laka Satlantas Jakarta Timur Iptu Darwis Yunarta saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (15/6/2023).
Saat kejadian OS tengah mengantar ibunya ke tempat kerja di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, sementara Moses hendak berangkat kerja mengarah ke Pulogadung, Jakarta Timur.
Dalam perjalanan antara pelaku dengan korban sempat terlibat adu mulut sekitar 500 meter sebelum kecelakaan terjadi di depan gerbang tol, atau tepatnya di depan Polsek Cakung.
Darwis menuturkan setelah cekcok di depan Polsek Cakung tersebut, OS emosi lalu memacu mobilnya mengejar sepeda motor dikendarai Moses ke arah gerbang Tol Cakung-Kelapa Gading.
Di depan gerbang Tol Cakung-Kelapa Gading tersebut, OS menabrak sepeda motor yang dikemudikan Moses dari belakang sehingga korban mengalami luka berat.
Usai kejadian OS sempat melarikan diri dengan memacu mobil masuk ke Tol Cakung-Kelapa Gading, sementara Moses tewas setelah sempat dibawa ke RS Mitra Kelapa Gading.
| Kronologi Kecelakaan Maut di Pagar Dewa Bengkulu, Pemotor Tewas Truk Box Langsung Kabur |
|
|---|
| Breaking News: Truk Box Tabrak Pengendara Motor hingga Tewas di Pagar Dewa Bengkulu, Sopir Kabur |
|
|---|
| Sosok Eko, Anggota Satpol PP yang Tewas Terlindas Truk di Bengkulu Tengah: Lolos PPPK Tahap II |
|
|---|
| Prosesi Haru Pemakaman Eko Nur Arafah, Anggota Satpol PP Bengkulu Tewas Ditabrak Truk di Desa Lagan |
|
|---|
| Foto-Foto Tragis Kecelakaan Maut di Desa Lagan Bengkulu Tengah, Anggota Satpol PP Tewas Seketika |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Wakapolres-Metro-Jakarta-Timur-AKBP-Fanani-ada-unsur-kesengajaan-dalam-kasus-tabrak-lari.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.