Pengganti Wakapolri Gatot Eddy

Politisi PDI-P Bocorkan 4 Nama Calon Wakapolri Pengganti Komjen Gatot Eddy Pranomo

Politisi PDI-P membocorkan 4 nama -nama kandidat yang akan menggantikan Komjen Gatot Eddy Pramono sebagai Wakapolri.

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa/Kolase
Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono. Politisi PDI-P membocorkan 4 nama-nama kandidat yang akan menggantikan Komjen Gatot Eddy Pramono sebagai Wakapolri. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Politisi PDI-P membocorkan 4 nama-nama kandidat yang akan menggantikan Komjen Gatot Eddy Pramono sebagai Wakapolri.

Pasalnya, Komjen Gatot Eddy Pramono akan memasuki masa pensiun pada 28 Juni 2023 mendatang.

Bahkan, Anggota Komisi III DPR Fraksi PDI-P Trimedya Pandjaitan mengaku telah mendengar nama-nama calon penggantinya.

Trimedya menyebutkan nama-nama seperti Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto, Irwasum Polri Komjen Ahmad Dofiri, hingga Kalemdiklat Polri Komjen Purwadi Arianto.

"Ada. Pak Purwadi, kemudian Pak Fadil, Pak Dofiri, juga nama-nama yang kita dengar Pak Kabareskrim, itu kita dengar," ujar Trimedya saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (21/6/2023).

Trimedya menyadari bahwa pergantian Wakapolri merupakan kewenangan dari internal Polri.

Namun, dia menyebut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pasti akan berkonsultasi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menentukan siapa sosok yang akan menjadi orang nomor 2 di Polri.

Baca juga: DPC PDIP Kota Bengkulu Kirimkan 18 Orang Perwakilan Ramaikan Peringatan Haul Bung Karno

"Karena kan itu jabatan yang sangat-sangat strategis," ucapnya.

Trimedya lantas memaparkan sejumlah kriteria untuk para kandidat Wakapolri pengganti Komjen Gatot.

Pertama, calon Wakapolri itu harus bisa bersinergi dengan Kapolri dalam membantu menuntaskan perilaku anggota Polri.

Dia menegaskan Wakapolri harus bisa membantu Kapolri dalam menuntaskan reformasi kultural di Polri.

"Kita lihat satu lagi itu mantan kapolsek meras Rp 310 juta. Itu kan persoalan reformasi kultural di Polri ini masih jauh dari harapan ya. Padahal anggaran yang dikucurkan kepada mereka, alutsista yang diberikan pada mereka, peralatan-peralatan termasuk kesejahteraan kan sudah luar biasa," tuturnya.

Kedua, kata Trimedya, Wakapolri harus diberikan otoritas seperti mengawasi penanganan perkara di Mabes Polri, polda, hingga ke level polres.

Menurutnya, Wakapolri selanjutnya perlu sering berkeliling ke daerah dalam mengawasi proses penegakan hukum dan bersikap tegas memberikan rekomendasi kepada Kapolri.

"Karena di kepimpinan Pak Sigit ini tantangan Polri luar biasa beratnya menurut saya," ucap Trimedya.

Sementara itu, yang ketiga adalah bagaimana Wakapolri selanjutnya harus bisa menjaga netralitas Polri di Pemilu 2024.

Apalagi, pelaksanaan Pemilu 2024 sudah tinggal sebentar lagi.

"Bisa menjaga netralitas Polri dalam pileg, pilpres, apalagi serentak nanti 14 Februari 2024. Yang paling berat bagi Polri adalah nanti 2024 itu menjaga netralitas. Jangan sampai Polri keseret ke kanan ke kiri, begitu," imbuhnya.

Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Gatot Eddy Pramono akan memasuki masa pensiun pada 28 Juni tahun ini.

Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menyebut hingga saat ini masih belum ada pengganti Komjen Gatot selaku Wakapolri.

“Belum. Insya Allah diinfokan kalau sudah ada,” kata Dedi saat dikonfirmasi, Selasa (6/6/2023).

Adapun, Gatot akan genap berusia 58 tahun dan memasuki masa pensiun sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pemberhentian Anggota Polri.

Sebab, dalam Pasal 3 ayat (2) PP Nomor 1/2003 berbunyi “batas usia pensiun sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) maksimum 58 (lima puluh delapan) tahun”.

Dihubungi terpisah, Komisoner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti berharap siapa pun pengganti Komjen Gatot dapat semakin memperkuat kinerja dan konsolidasi internal di Korps Bhayangkara.

Meski begitu, Kompolnas juga belum mengetahui siapa yang nantinya akan menggantikan Komjen Gatot sebagai Wakapolri sudah pensiun.

Poengky menyebut pengganti Wakapolri merupakan kewenangan Kapolri dan Dewan Kebijakan Tinggi (Wanjakti) Polri.

"Wakapolri selanjutnya harus melaksanakan tugasnya dengan baik, termasuk di antaranya mendukung kerja-kerja Kapolri dan memperkuat konsolidasi internal," ujar Poengky.

Profil Gatot

Gatot Eddy merupakan perwira tinggi Polri lulusan Akademi Kepolisian tahun 1988.

Jenderal bintang tiga itu lahir di Solok, Sumatera Barat, 28 Juni 1965.

Gatot menjabat sebagai Wakapolri sejak 7 Januari 2020 menggantikan Komjen Ari Dono Sukmanto yang saat itu memasuki usia pensiun.

Sebelum menjabat sebagai Wakapolri, Gatot telah menduduki sejumlah jabatan seperti Kapolres Metro Jaksel (2009), Direktur Reskrimum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya (2011), Analis Kebijakan Madya bidang Pidum Bareskrim Polri (2012), Kabagdukminops Robinops Sops Polri (2013).

Ia juga pernah menduduki posisi Karolemtala Srena Polri (2014), Wakapolda Sulsel (2016), Staf Ahli Sosial Ekonomi (Sahlisosek) Kapolri (2017), Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kapolri (2018), dan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya (2019).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved