Guru PAUD di Banjarmasin Aniaya Murid

Kasus Guru PAUD di Banjarmasin Aniaya Murid, 3 Bulan Ditutupi Pihak Sekolah-Korban Diberi Rp 1 Juta

Bahkan, pihak sekolah juga pernah memberikan uang sebagai ganti rugi ke orangtua korban sebesar Rp 1 juta.

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Kolase/Istimewa
Kolase E (4) korban Aniaya Guru Paud. Kasus Guru PAUD di Banjarmasin Aniaya Murid, 3 Bulan Ditutupi Pihak Sekolah-Korban Diberi Rp 1 Juta 

TRIBUNBENGKULU.COM - Oknum Guru PAUD di Banjarmasin yang tega menganiaya murid berusia 4 tahun hingga alami patah tulang, ternyata kasus sempat ditutupi pihak sekolah.

Bahkan, pihak sekolah juga pernah memberikan uang sebagai ganti rugi ke orangtua korban sebesar Rp 1 juta.

Melalui unggahan di akun Instagram @Rizka Ahmadi, Kak Seto, Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak (LPAI), juga sudah menghubungi Rizka Ahmadi untuk memberikan penanganan bagi sang anak.

Sebelumnya, Rizka telah meminta pihak PAUD untuk menceritakan kejadian sebenarnya dan memberitahukan nama guru PAUD yang terlibat.

Namun, yang diterima oleh Rizka adalah uang sebesar 1 juta Rupiah yang masuk ke rekening suaminya.

Rizka merasa sangat sedih dan kecewa karena pihak sekolah tidak memberikan penjelasan atau permintaan maaf atas kejadian itu.

Dia merasa hatinya hancur karena tulang bahu anaknya patah, namun uang sejuta Rupiah dianggap seakan cukup untuk mengatasi masalah tersebut.

"Tapi ulun sangat sedih dan kecewa pihak sekolah tidak ada memberi penjelasan atau minta maaf atas kejadian itu. Sampai siangnya di hari Jumat itu juga setelah ulun dari Polda dan UPTD PPA kami ditf tiba2 1 juta tanpa kami menginformasikan nomor rekening," tulis @rizkaahmadireal.

"Ya rabb, anak ulun ini patah tulang bahu lo, buat apa sejuta ini. ulu kd minta minta uang buhan pian ibu guru. hancur hati ulun patah tulang bahu dihargai 1 jt ini buat apa," sambungnya

Nasib Murid Paud yang Alami Patah Tulang

Nasib E (4) murid yang dianiaya oknum Guru PAUD hingga kini mengalami trauma berat dan ditunda untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang TK.

Hal ini diungkapkan oleh sang ibu, Rizka Ahmadi yang membagikan isi chat dengan Kasubdit 4 PPA Polda Kalimantan Selatan.

Dalam unggahan di akun instagram pribadinya @Rizkaahmadireal, Rizka Ahmadi menceritakan kondisi dari sang anak yang menjadi korban penganiayaan.

"Gimana kondisi anak Zen?"tanya Kasubdit 4 PPA Polda Kalimantan Selatan

"Untuk fisik Elzam alhamdulillah bu sehat, tapi unutk psikis nya masih trauma bu, jadi tahun ini tidak kami sekolahkan kan tk, karena masih sangat takut dengan sekolah bu, Ulun bikin kelas kecil dirumah bu, jadi pelan-pelan kami terapu juga setiap hari sekolah seperti sekolah tk, meskipun masih sangat takut sama lagu-lagu tk, gpp pelan-pelan kami obati traumanya," jelas Rizka Ahmadi melalui akun instagram pribadinya @rizkaahmadireal, Minggu (30/7/2023).

Baca juga: Kasus Murid Diduga Dianiaya Guru PAUD di Banjarmasin Sempat Ditutupi Pihak Sekolah

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved