Mahasiswa di Manado Dianiaya Senior
Mahasiswa di Manado Dianiaya Senior, Dicekoki Miras Hingga Harus Dilarikan ke RS
Viral di media sosial seorang mahasiswa mejadi korban penganiayaan senior bahkan dicekoki miras.
Penulis: Yuni Astuti | Editor: Hendrik Budiman
TRIBUNBENGKULU.COM - Viral di media sosial seorang mahasiswa mejadi korban penganiayaan senior bahkan dicekoki miras.
Kasus penganiayaan mahasiswa baru (Maba) di Manado, Sulawesi utara (Sulut) ini viral di media sosial.
Korban, Ramoy Timotius Rondonuwu (18) merupakan mahasiswa baru jurusan Elektro, Politeknik Manado, Sulut.
Ramoy Timotius Rondonuwu awalnya diculik hingga dianiaya oleh seniornya.
Kasat Reskrim Polresta Manado, Kompol Sugeng Wahyudi Santoso mengatakan jika pihaknya telah berhasil menangkap pelaku, sementara pelaku kini langsung di tahan di Mako Polresta Manado.
Baca juga: Bocah Dianiaya Guru PAUD di Banjarmasin Hingga Patah Tulang, Orangtua: Kepsek Sebut Anaknya Jatuh
Pelaku bernama Miracle Sengkey, mengaku jika dirinya telah memukul korban sebanyak tiga kali dan membakarnya dengan menggunakan rokok ketika korban tidur.
"Pelaku mengakui memukul korban sebanyak tiga kali dan membakarnya dengan rokok saat tertidur," ujar Kompol Sugeng Wahyudi Santoso dilansir dari TribunManado.co.id.
Sugeng menjelaskan jika motif pelaku melakukan penganiayaan diduga korban rese ketika mabuk.
Di sisi lain, pelaku bernama Marco Lumi mengatakan jika dirinya datang ke lokasi kejadian pada Jumat, (4/8/2023) pukul 22.00 Wita.
Dan di hari itu juga mereka minum miras bersama-sama dengan korban.
"Kalau untuk Marco Lumi, ia mengatakan bahwa sempat menampar korban juga. Tapi alasannya sama karena korban katanya sudah rese," ujar Sugeng
"Marco juga mengatakan ada pelaku lainnya yang memukul korban. Nah ini yang sedang kita dalami," jelasnya.
Kronologi Kejadian
Menurut pengakuan dari sepupu korban, Dedy Lakoy, kejadian penganiayaan ini berawal dari sepupunya dijemput oleh tiga orang pemuda, satu diantaranya merupakan perempuan.
Ramoy Timotius Rondonuwu yang merupakan korban dijemput di kosannya yang berada di sekitar kampus, Kamis 3 Agustus 2023 petang, Dedy mengaku jika yang menjemput korban merupakn seniornya.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.