Tangis Pilu Guru Siswa SD Jaksel Tewas Lompat dari Lantai 4, Pingsan Saat Antar Jenazah ke Pemakaman

"Katanya sih dia di-bully di sekolah sama teman-temannya," kata Jafar kepada wartawan di rumah duka di Jalan Palem Raya, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa malam.

Sang paman mengungkapkan, korban yang duduk di bangku kelas 6 SD dikenal sebagai sosok yang ceria. Namun, ia menyebut keponakannya itu kerap marah jika tubuhnya disentuh teman laki-laki.

"Orangnya pintar. Orangnya enggak pernah keluar. Selalu di dalam. Dia kalau ditanya juga senyum. Dia memang orangnya sistemnya punya harga diri. Jadi kalau dipegang badannya dia juga marah," ungkap Jafar.

Keluarga Sebut Ada Dugaan Perundungan

Keluarga R (13) siswi SDN Petukangan Utara 06. Pesanggrahan, Jakarta Selatan sebut adanya dugaan perundungan sebelum korban lompat dari lantai 4 gedung sekolah.

Hal ini diungkapkan paman R, Jafar Mursahid mengatakan jika sebelum melompat dari lantai, korban mengurung diri di toilet sekolah.

Korban marah diduga karena dibully, bahkan korban katanya sempat berteriak di dalam toilet.

"Katanya sih setelah dia marah, masuk ke kamar mandi. Habis dinasihati sama gurunya, dia masuk kamar mandi, dia jejeritan," kata Jafar dilansir dari TribunJakarta.com.

Setelah itu lanjut Jafar, korban keluar dari toilet lalu mengambil kursi dan meletakkannya di pinggir tembok lantai 4 gedung sekolah.

"Habis dia jejeritan, dia ambil bangku, tapi sama temannya dicegat. Tapi dia ambil lagi terus langsung ke pinggir tembok, langsung lompat," ungkap Jafar.

Menurut pengakuan paman Korban, keponakannya termasuk anak yang pendiam dan juga ceria.

R juga merupakan anak yang pintar dan tak pernah neko-neko.

"Sosoknya ceria, cuma memang pendiam," kata Jafar.

Ia mengatakan jika R pernah bercerita bahwa dirinya kerap mendapat bullying dari teman-temannya.

"Katanya, dia di-bully oleh teman-teman di sekolahnya," kata Jafar.