Kisah Keluarga Tinggal di Kampung Mati

Alasan Selma, Gadis Asal Kuningan yang Rela Tidak Sekolah Demi Tinggal di Kampung Mati

Alasan Selma (14) putri sulung dari pasangan Maman (35 dan Intan (28) relah tidak sekolah demi tinggal di kampung mati.

Penulis: Yuni Astuti | Editor: Hafi Jatun Muawiah
Kolase TribunBengkulu.com dan TribunCirebon.com
Kolase foto Selam dan adiknya. Alasan Selma, Gadis Asal Kuningan yang Rela Tidak Sekolah Demi Tinggal di Kampung Mati 

"Sambil kerja dan makan untuk keluarga, saya sisipkan untuk nabung. Kasihan anak pengen sekolah dan kami ingin punya rumah di sana juga," ujarnya.

Viral di Media Sosial

Kisah kehidupan Shelma pun viral di media sosial setelah dipublikasikan di sejumlah akun YouTube.

Diketahui, Shelma tinggal di Dusun Cigerut Kulon, Desa Cipakem, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Tempat tinggalnya menjadi kampung mati setelah bencana longsor pada 2018 silam.

Bencana itu membuat 79 kepala keluarga (KK) pindah, dan hanya keluarga Shelma yang masih bertahan.

Sehingga membuat Shelma dan keluarganya tidak memiliki tetangga dan hidup sendirian.

Karena tak terurus, Kampung Mati tersebut kini dipenuhi rumput yang menjulang tinggi.

Untuk berangkat ke sekolah, Shelma harus menempuh perjalanan satu jam.

Gadis remaja ini kerap kali bersama dengan adiknya dan membantu orang tua mengurus sang adik.

Inilah kisah gadis pemberani yang tinggal di kampung mati menjadi inspirasi.

Dikutip dari TribunCirebon.com, sebutan kampung mati ini muncul akibat terjadi bencana alam.

Kejadian bencana alam yakni longsor terjadi pada tahun 2018.

Meski tidak ada korban jiwa, namun beberapa tiang listrik roboh.

Kampung mati ini juga secara geografis cukup jauh dari pusat pemerintahan desa setempat.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved