Kades Cibutun Tolak Bersih Pantai

Sebut Pantai Loji Kotor, Pandawara Group Terancam Dituntut Kades & Karang Taruna Cibutun Sukabumi

Pandawara group diduga terancam dituntut Kades dan Karang Taruna Cibutun usai sebut pantai di Pesisir Loji kotor.

Penulis: Yuni Astuti | Editor: Hendrik Budiman
Kolase TribunBengkulu.com/IG Pandawara
Kolase foto anggota Pandawara Group. Sebut Pantai Loji Kotor, Pandawara Group Terancam Dituntut Kades & Karang Taruna Cibutun Sukabumi 

TRIBUNBENGKULU.COM - Pandawara group diduga terancam dituntut Kades dan Karang Taruna Cibutun usai sebut pantai di Pesisir Loji kotor.

Perkara ini berawal dari Pandawara group yang membuat video dimana pihaknya akan membersihkan pantai Pesisir Loji kampung Kampung Cibutun itu.

Dalam video yang diunggah Pandawara, terlihat dalam video itu Pandawara menuliskan "Selamat datang di pantai terkotor no 4 di Indonesia".

Unggahan inipun menuai pro dan kontra dari berbagai pihak salah satunya dari Kades dan Karang Taruna kampung Cibutun.

Diketahui lokasi pantai yang akan dibersihkan oleh Pandawara group ini berada di Pesisir Loji, Kampung Cibutun, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.

Video itu memperlihatkan banyak sekali tumpukan sampah yang di pantai itu.

Dalam unggahan tersebut Pandawara Group mengajak warga sekitar untuk membersihkan pantai di Pesisir Loji.

Adapun jadwal untuk membersihkan pantai yakni dari 6-7 Oktober 2023 dimuali dari pukul 07.00 pagi di Kampung Cibutan, desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi-pantai Cibutun Loji.

Namun sayangnya, Kades dan pihak Karang Taruna diduga tidak terima karena pantai Loji Cibutun disebut kotor.

Hal ini terlihat dalam unggahan instagram @mood.jakarta, Senin (2/10/2023).

Baca juga: Penyebab Kepsek SMPN 2 Cilacap Dihujat Netizen Usai Sebut Pelaku Perundungan Siswa Beprestasi

"Padawara Group baru-baru ini memposting gambaran tentang kondisi pantai di Pesisir Loji, Kampung Cibutun, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi yang kemudian menjadi viral di akun Instagram milik mereka. Postingan itu menuai protes Karang Taruna Simpenan.

Ketua Karang Taruna Simpenan, Deris Alfauzi menyayangkan bahwa tidak ada komunikasi sebelumnya terkait situasi ini.

Mereka juga mengevaluasi klaim bahwa pantai Cibutun adalah salah satu pantai terkotor keempat di Indonesia. Karang Taruna mempertanyakan apakah klaim tersebut didasarkan pada bukti, hasil observasi, atau penelitian yang akurat.

Mengenai permasalahan ini kata Deris Alfauzi, KNPI dan Karang Taruna, bersama dengan organisasi masyarakat lainnya, sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut. Dia berharap ada klarifikasi dari pihak yang membuat konten tersebut.

"Jika dalam waktu 2 x 24 jam tidak ada klarifikasi atau konfirmasi yang memadai, kami akan mengambil langkah hukum, termasuk somasi dan pelaporan, terkait dengan konten tersebut," terangnya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Sangrawayang, Muhtar mengatakan pihaknya tidak mengizinkan aktivitas bersih-bersih sampah di wilayahnya. Karena menurutnya pihak pemerintah seolah tidak dilibatkan dalam inisiasi bersih-bersih tersebut.

Gimana menurut kalian guys?" tulis caption @mood.jakarta.

Unggaha inipun menuai beragam kmentar dari warganet, bahkan ada yang menilai sangat menyayangkan atas tindakan dari kades dan karang taruna.

"Iya deh iyaaa TERBERSIH," tuli akun @swnamrs_111321.

"Salah pandawara grup sih, itukan lahan basahnya pemda dan aparatur eh lahan kotor yg mau dibersihin sama aparatur dengan uang rakyat. Kenapa malah mau dibersihin secara sukarela wong mau eh baksooo," tulis akun @
syahaddin04.

"Jadi dizaman ini, mengungkapkan sebuah fakta adalah tindak kejahatan (pidana) ya???," tulis akun @hakimrodamas1445.

"Lahh emang kenyataan nya kotor banyak sampah kek gitu drama banget dah kepdes sama karang taruna nya biar apa sih?mau cari panggung kah? Biar bisa diundang di acara tv" dan podcast? Hadehh," tulis akun @vitajesslyn_o.

Diketahui, Pandawara sendiri merupakan kelompok penggerak dan pemengaruh yang berfokus pada permasalahan sampah dan kebersihan lingkungan.

Kelompok ini terdiri dari lima orang pemuda asal Bandung, yaitu Agung Permana, Gilang Rahma, Muhammad Ikhsan, Rafla Pasya, dan Rifki Sa'dulah.

Pandawara mulai mendapatkan banyak perhatian masyarakat setelah mereka membagikan konten video pembersihan sampah dari sungai melalui media sosial TikTok dan juga instagram.

Nama Pandawara diambil dari dua kata, yakni Pandawa (lima bersaudara dalam pewayangan) dan wara (bahasa Sunda yang berarti baik).

Sejauh ini Pandawara setidaknya sudah membersihkan kurang lebih 80 titik lokasi pantai yang kotor di Indonesia.

 

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved