Perundungan Siswi SMP di Kota Bengkulu

Kondisi Terkini Siswi SMP Korban Perundungan dan Pengeroyokan di Kota Bengkulu, Alami Trauma

Siswi SMP korban bullying atau perundungan dan pengeroyokan di Kota Bengkulu, AL kini mengalami trauma.

|
Penulis: Romi Juniandra | Editor: Yunike Karolina
Beta Misutra/TribunBengkulu.com
Keluarga korban perundungan dan pengeroyokan saat membuat laporan di Polresta Bengkulu, Jumat (29/9/2023). 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Siswi SMP korban bullying atau perundungan dan pengeroyokan di Kota Bengkulu, AL kini mengalami trauma.

Tante korban, Ria mengatakan saat malam hari, korban sering menangis, karena teringat dengan kata-kata dari para pelaku yang merupakan teman satu sekolah.

"Dia seperti terdoktrin oleh kata-kata mereka. Jadi kalau malam-malam, ponakan kami ini jadi sering menangis," kata Ria kepada TribunBengkulu.com, Kamis (5/10/2023).

Keluarga sendiri sudah berusaha menghibur dan menyemangati korban, terutama soal fisik yang dibully oleh teman satu sekolah ini.

"Sudah keluarga semangati, soal cantik, soal fisik, semua orang itu cantik. Belajar saja dulu," ujar Ria.

Korban sendiri juga masih belum kuat untuk masuk sekolah. Hari Senin (2/10/2023) kemarin, korban sempat masuk sekolah, namun belum kuat.

Korban juga masih menjalani perawatan akibat cidera yang dia alami akibat pengeroyokan oleh teman satu sekolah ini.

Sementara, karena tidak menemui titik temu saat mediasi, keluarga korban telah melaporkan hal ini ke kepolisian pada Sabtu (30/9/2023) kemarin.

Lalu, pada Rabu (4/10/2023) kemarin, 2 teman korban yang menjadi saksi pengeroyokan korban juga telah memberikan kesaksian kepada pihak kepolisian.

Kejadian tersebut terjadi sekitar 1 minggu yang lalu, saat itu korban yang sedang lewat dirundung dengan perkataan yang kurang menyenangkan oleh salah satu siswa yang sama-sama duduk di kelas IX, namun berbeda kelas dengan korban.

Lalu akibat kejadian tersebut sempat terjadi ribut mulut antara korban dan salah satu pelaku.

Pada saat itu salah satu pelaku sempat melontarkan kalimat ancaman pada korban, dengan kata-kata "tunggu ajo kau yo, tengok ajo balik sekolah kelak".

Karena mengira kata-kata tersebut hanya sekedar ancaman saja, korban tidak memperdulikan ancaman tersebut.

Namun saat pulang sekolah, ternyata 7 orang teman sekolah korban sudah menunggu korban di luar sekolah.

Tanpa basa-basi 7 orang tersebut langsung melakukan pengeroyokan terhadap korban, hingga korban mengalami memar di beberapa bagian tubuhnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Cekcok dengan Teman, Pemuda di Bengkulu Tak Sengaja Bunuh Pacar Sendiri

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved