Hari Guru Nasional 2023

15 Puisi Hari Guru Nasional 2023 Sederhana Tapi Bermakna, Apresiasi Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Jangan lewatkan momen perayaan Hari Guru Nasional yang diperingati setiap tanggal 25 November.

Penulis: Rita Lismini | Editor: Hafi Jatun Muawiah
TribunBengkulu.com
Ilustrasi Puisi Hari Guru Nasional 2023. 15 Puisi Hari Guru Nasional 2023 Sederhana Tapi Bermakna, Apresiasi Pahlawan Tanpa Tanda Jasa 

TRIBUNBENGKULU.COM - Jangan lewatkan momen perayaan Hari Guru Nasional yang diperingati setiap tanggal 25 November.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Guru Nasional 2023, salah satunya menyampaikan puisi.

Puisi Hari Guru dianggap sebagai bentuk ungkapan terima kasih sekaligus kasih sayang kepada para pahlawan tanpa tanda jasa itu.

Jika tribuners merasa bingung, puisi seperti apa yang akan disampaikan saat momen perayaan Hari Guru Nasional 2023, kamu bisa simak rekomendasi di bawah ini!

Mungkin saja, satu diantara rekomendasi puisi yang ada pada artikel ini, bisa menjadi inspirasimu.

Berikut kumpulan puisi Hari Guru Nasional 2023 yang sederhana tapi bermakna :

1. Puisi Guru: Terimakasih Guruku

Dia adalah pelita di hidupku
Tak pernah lelah di hadapanku
Hanya demi untuk masa depanku

Tak akan sanggup terbalas olehku
Tanpa dirinya entah apa jadinya aku

Untukmu pahlawanku
Jasamu akan terngiang selalu
Pengorbananmu tak terbatas untukku

Hanya 1 kata yang bisa terucap dariku
Terima kasih... Terima kasih... Guruku

Dari aku yang dulu tak tahu apa-apa tanpamu

2. Puisi Guru: Guruku Pelitaku

Wahai guruku
Engkaulah cahaya pelitaku
Penerang hati dalam sanubariku
Kau ajari aku dengan kesabaranmu
Kau bimbing aku dengan kelembutanmu

Kau tak pernah lelah menuntunku
Kau ulurkan tangan ketika ku membutuhkanmu
Kau tak pernah mengeluh dengan kenakalanku
Kau tak pernah lelah di hadapanku
Ku selalu berdoa untukmu
Wahai pahlawan tanpa tanda jasa bagiku
Semoga Tuhan selalu menjagamu

3. Puisi Guru: Didikan Keras

Ketika aku memasuki kelasmu, aku berpikir
Tantangan apa yang akan kau berikan padaku
Kamu memberiku motivasi untuk melewatinya
Dan menolak kelemahan yang meragukan diri

Kamu sungguh telah membuka pikiranku
Dengan kebijakan, keras dan ketegasan
Kamu membantuku untuk melihat atas
Menemukan tujuan yang harus kucapai

Kamu mengeluarkanku dari kegalauan
Terima kasihku atas jerih payahmu
Apa yang kau ajarkan akan menumbuhkanku
Perhatianmu sangat menyentuh hati dan pikiranku

Aku akan selalu mengingat jeweranmu
Aku berharap semua guru sepertimu

4. Puisi Guru: Bersamamu, Guruku

Ketika aku menatap langit
Tingginya takkan dapat kuraih berjinjit
Tapi tatkala aku menatapnya bersamamu, guruku

Aku dapat menggapai cita setinggi itu
Ketika aku memandang samudera
Hamparan luasnya takkan bisa kupeluk di dada
Tapi tatkala aku memandangnya bersamamu, guruku
Aku bisa merangkul mimpi seluas itu
Ketika aku melihat gunung

Beratnya takkan mampu kupikul di punggung
Tapi tatkala aku melihatnya bersamamu, guruku
Aku mampu mengangkat ilmu seberat itu
Itulah tinggi, luas dan bertanya jasa yang kau terima
Berkatmu. Ku Menatap, ku memandang, ku melihat sisi lain dunia

Tuk mengubahnya menjadi bekal kehidupan
Maka setinggi langit, seluas samudera dan seberat gunung
Terhatur terima kasih untukmu, guruku.

5. Puisi Guru: Jangan Ajari Aku Korupsi, Guruku

Kureguk ilmumu di saat aku dahaga akan ilmu
Kurasakan hangat kasih sayangmu kala engkau tebarkan teladan buat anakmu
Senyum sapa salammu setia menyambut kedatanganku
Tanpa kenal lelah engkau tebarkan kebajikanmu
Aku mungkin bukan anak yang pintar

Aku ingin meraup ilmu yang engkau ajar
Ilmumu aku goreskan dengan ujung pena
Di atas buku kusimpan jejak tulisanmu penuh rasa
Kuhayati tutur katamu dengan sepenuh jiwa

Aku ke sekolah bukan ingin mengumpulkan pundi-pundi angka
Aku mungkin bukan anak yang layak menyandang juara
Aku hanyalah anak negeri yang ingin melukis masa depan dengan penuh asa
Aku ingin membekali diri dengan ilmu yang kau semaikan sepanjang masa
Aku ingin guruku memberi angka apa adanya

Bukan angka basa-basi biar aku terlihat anak digdaya
Menipu diriku... orang tua... dan seluruh bangsa
Meski aku tahu guruku takut dikatakan gagal mendidik anak bangsa
Terpaksa memberi angka yang cetar membahana
Di bawah ancaman tunjangan takkan cair kalau anak diberi angka apa adanya.
Guruku... jangan ajari aku korupsi

Beri kami angka sesuai bukti yang engkau miliki
Itulah wajah kami yang masih harus belajar lebih keras lagi
Agar negeri ini kelak melahirkan generasi emas yang hakiki
Mampu berdikari taklukkan dunia yang kian berkompetisi
Bukan emas palsu yang menipu diri sendiri
Guruku... Ajarkan kami sepenuh hati dengan kejujuran dan hati.

6. Puisi Guru: Pahlawan yang terlupakan

Cermatilah sajak sederhana ini, kawan
Sajak yang terkisah dari sosok sederhana pula
Sosok yang terkadang terlupakan
Sosok yang sering tak dianggap

Ialah pahlawan yang tak ingin disebut pahlawan
Terka-lah kiranya siapa pahlawan ini
Ingatlah lagi kiranya apa jasanya
Ia tak paham genggam senjata api Ia tak bertarung di medan perang
Ucap, sabar dan kata hati menjadi senjatanya
Keberhasilanmu kawan, itulah jasanya

Cerdasmu dan cerdasku itu pula jasanya
Bukan ia yang diharap menang
Namun suksesmu dan sukseskulah menangnya
Dapatkah kiranya jawab siapa pahlawan ini
Karenanyalah kudapat tulis sajak ini
Karenanyalah kau dapat baca sajak ini

Juluknya ialah pahlawan tanpa tanda jasa
Mungkin telah teringat olehmu kawan
Mungkin telah kau terka jawabnya
Ialah pahlawan dan orang tua kedua
Ialah guru, sang pahlawan yang terlupakan.

7. Puisi Guru: Guru

Barang siapa mau menjadi guru
Biarlah dia memulai mengajar dirinya sendiri
Sebelum mengajar orang lain

Dan biarkan pula dia mengajar dengan teladan
Sebelum mengajar dengan kata-kata

Sebab, mereka yang mengajar dirinya sendiri
Dengan membenarkan perbuatan-perbuatan sendiri

Lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan
Daripada mereka yang hanya mengajar orang lain
Dan membenarkan perbuatan-perbuatan orang lain

8. Puisi Guru: Terima Kasih Guru

Terima kasih, guru
Untuk teladan yang telah kau berikan
Aku selalu mempertimbangkan semua yang kau ajarkan
Dan merefleksikan itu semua pada karakter dan pribadiku

Aku mau menjadi sepertimu
Pintar, menarik, dan gemesin
Positif, percaya diri, protektif

Aku mau menjadi sepertimu
Berpengatahuan, pemahaman yang dalam,
Berpikir dengan hati dan juga kepala
Memberikan kami yang terbaik
Dengan sensitif dan penuh perhatian

Aku mau menjadi sepertimu
Memberikan waktumu, energi, dan bakat
Untuk menyakinkan masa depan yang cerah pada kita semua

Terima kasih, guru
Yang telah membimbing kami
Aku mau menjadi sepertimu

9. Puisi Guru: Bintang

Aku mencintai kelasmu
Kamu membantuku 'tuk melihat
Bahwa untuk hidup bahagia
Belajar adalah kuncinya

Kamu memahami muridmu
Kamu perhatian dan pandai
Kamu guru terbaik yang pernah ada

Aku tahu itu dari awal kita bertemu
Aku memperhatikan kata-katamu
Kata-kata dari seorang guru sejati
Kamu lebih dari teladan terbaik
Sebagai guru, kamu adalah bintang

10. Puisi Guru: Guruku

Mataku terperosok ke depan
Kala engkau memasuki kelas
Engkau seorang guru yang lucu
Engkau seorang guru yang keren

Engkau pintar, imut, dan ramah
Engkau yang menolong kami
Dan bila aku menilaimu
Bagiku, engkau A+

11. Puisi Guru: Didikan Keras

Ketika aku memasuki kelasmu, aku berpikir
Tantangan apa yang akan kau berikan padaku

Kamu memberiku motivasi untuk melewatinya
Dan menolak kelemahan yang meragukan diri

Kamu sungguh telah membuka pikiranku
Dengan kebijakan, keras dan ketegasan

Kamu membantuku untuk melihat atas
Menemukan tujuan yang harus kucapai

Kamu mengeluarkanku dari kegalauan
Terima kasihku atas jerih payahmu

Apa yang kau ajarkan akan menumbuhkanku
Perhatianmu sangat menyentuh hati dan pikiranku

Aku akan selalu mengingat jeweranmu
Aku berharap semua guru sepertimu

12. Puisi Guru: Guruku Nomor Satu

Dengan namamu yang pengasih dan penyayang.
Aku bahagia karena kamu adalah guruku
Aku menikmati setiap pelajaran yang kamu ajarkan
Sebagai seorang teladan, kamu menginspirasiku
Untuk bermimpi, untuk bekerja dan untuk menggapai

Dengan kebaikanmu, aku memperhatikanmu
Tiap hari kamu menanamkan benih-benih
Dengan motivasi dan pengalaman hidupmu
Agar kutahu, agar kutumbuh dan agar kusukses

Kamu menolongku mengembangkan potensiku
Aku berterima kasih untuk semua jasa-jasamu
Aku mendoakanmu tiap hari, dan aku ingin berkata
Sebagai seorang guru, kamu nomor satu!

13. Puisi Guru: Pena Sang Guru

Pena guruku
Tak pernah bosan menari-nari di diriku
Menuliskan banyak warna di jiwaku
Coretan lembut, hangat menyentuh kalbuku

Pena guruku hebat
Karena penanya aku tak telat
Tugas-tugasku tak lambat
Walau panas matahari menyengat hingga hujan lebat

Pena guruku sangat mengagumkan
Aku pun terbuai angan
Dunia akan kuguncangkan
Menuju sebuah pencapaian

Kuingin penaku seperti miliknya
Menggoreskan, melukiskan dan mewarnai anak bangsa
Hasil penamu tak kunjung penuh makna
Kaulah sang penaku yang berjuang sepenuh jiwa

14. Puisi Guru: Pesan untuk Guruku

Dalam lirih keluh di bibirku
Aku benar tak maksud membencimu, wahai guruku
Ego kami masih bangkitkan ragu
Kesal dan bosan terus menipu, hati ini larut membisu

Di relung terdalam, aku juga pernah sadar
Kelabunya di mataku, kau tetaplah pengajar
Mengalirkan bakti tanpa ingkar
Demi negeri agar tidak buyar

15. Puisi Guru:  Guruku Sang Penerang Jalan

Guruku...
Kau laksana pelita
Pelita yang menuntun langkahku
Pelita yang mengarahkan perjalananku yang masih panjang

Tak hanya ilmu akademik yang kau tuangkan untuk kami
Tapi, pesan moral yang kau selalu
selipkan di tiap ilmu yang kau berikan
Pesan moral yang bermanfaat untuk
kehidupan mendatang kami

Ketika kami melakukan kesalahan
Kau selalu menasihati kami
Ketika kau mulai emosi, kami tahu itu
bukan karena kau marah

Tapi karena kau sayang dan ingin
melihat kamu lebih sukses darimu
Maafkan kami atas perbuatan kami
yang mungkin pernah menyakitimu

Maafkan kami yang sering membuatmu
kesal atas kelakuan kami
Maafkan kami yang pernah menganggap remeh dirimu
Maafkan kami yang pernah membantah kata-katamu

Jasa-jasamu takkan pernah kami lupa
Selalu kuingat sampai kapan pun
Hanya ada dua kata yang mampu kuucap
Terima kasih dan maaf oh guruku...

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved