Siswa SMA Melahirkan di Kelas

Kondisi Siswi di Sampang Melahirkan di Kelas saat Ujian Sempat Kritis Hingga Dirujuk ke RSUD Sampang

Kondisi Siswi di Sampang Melahirkan di Kelas Saat Ujian Sempat Kritis Hingga Dirujuk ke RSUD Sampang

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Ilustrasi Siswi SMA. Kondisi Siswi di Sampang Melahirkan di Kelas Saat Ujian Sempat Kritis Hingga Dirujuk ke RSUD Sampang 

TRIBUNBENGKULU.COM - Kondisi Siswi di Sampang, Madura, Jawa Timur yang melahirkan di kelas saat ujian, pada Kamis (30/11/2023) sempat mengalami kritis hingga dirujuk ke RSUD Sampang.

Wakasek Humas SMA Negeri tersebut Hamid mengatakan, berdasarkan kabar dari pihak Puskesmas, siswinya itu saat ini sempat kritis, karena ari-ari bayi tidak keluar.

"Bayinya perempuan, namun untuk siswinya dirujuk ke RSUD Sampang, karena kondisinya mengkhawatirkan, keluarganya juga sudah tanda tangan," kata Hamid.

Hal serupa diungkapkan Nurchalid yang mengaku kondisi siswinya ini memprihatinkan.

"Kami mendampingi siswi yang bersangkutan. Kondisi terakhir pukul 22.00 WIB, alhamdulillah siswi membaik,"katanya saat dikonfirmasi Kamis (30/11/2023).

Ternyata setelah kejadian menghebohkan itu, SMA di Kabupaten Sampang Madura itu tetap menjalankan Penilaian Akhir Semester (PAS).

Hal itu dipastikan oleh Kepala Sekolah setempat, Sukardi.

Baca juga: Siswi SMA di Sampang Melahirkan di Kelas Saat Ujian, Suara Tangisan Bayi Bikin Satu Ruangan Syok

Menurutnya, kondisi sekolah ricuh dan tak kondusif hanya saat detik-detik siswi melahirkan, pada (30/11/2023) sore.

"Itupun yang ramai hanya siswa di satu kelas itu saja," ujarnya, Jumat (1/12/2023).

Sedangkan untuk kondisi saat ini, ujian tetap berjalan sebagai mana mestinya.

Hanya saja ruangan yang menjadi lokasi siswi melahirkan tidak digunakan.

Alasannya, upaya pemberishan bercak darah di lantai yang dilakukan sementara ini masih belum optimal.

Sehingga pihak sekolah memilih menggunakan ruangan kelas lain agar jalannya ujian kondusif.

"Ujian saat ini merupakan penilaian akhir semester untuk menentukan nilai siswa baik atau tidak atau bisa menentukan kenaikan kelas nanti, jadi ujian tetap berjalan," terangnya.

Diakui Sukardi, peristiwa tersebut menjadi bahan evaluasi, sehingga ke depan pihak sekolah akan bekerja sama dengan tim medis di Sampang.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved