Kronologi Pensiunan Polisi Teror Warga Pakai Peluru Aktif, Minta Rp 7,7 M, Alasan Bantu Panti Asuhan

TRIBUNBENGKULU.COM - Kronologi pensiunan polisi teror warga pakai peluru aktif di Bali.

Dalam rangkaian teornya itu, oknum pensiunan polisi mengirim surat ancaman bersamaan dengan sebuah peluru.

Adapun surat ancaman tersebut dikirim ke dua warga yaitu seorang tokoh masyarakat dan pemilik warung di Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.

Korban pertama menerima sebuah amplop berisi surat dalam kertas folio beserta peluru aktif pada Jumat (24/11/2023) lalu.

Surat tersebut mengatasnamakan Aliansi Persaudaraan Kapak Merah Bali, NTB, dan NTT.

Baca juga: Pengakuan SL, Detik-detik Pria Paruh Baya di Bengkulu Tewas Usai Berhubungan Badan dengan PSK

Pengirimnya meminta agar korban pertama untuk mengirim uang sebesar Rp5 miliar dan korban kedua sebesar Rp2,5 miliar.

Pengirim menyebutkan, uang itu akan digunakan untuk panti asuhan dan pondok pesantren yang berada di bawah naungan Aliansi Persaudaraan Kapak Merah.

Tertulis juga agar uang tersebut diserahkan ke Terminal Ubung, Kota Denpasar, pada 8 Desember 2023 sekitar pukul 10.00 WITA.

Jika kedua korban tidak berhasil memenuhi permintaan, pengirim mengancam keselamatan korban.

Pengirim mengancam akan menyiram air keras dan menembak korban.

Pelaku Pensiunan Polisi

Tak berselang lama, polres Badung akhirnya berhasil mengamankan pengirim teror tersebut yang ternyata adalah seorang pensiunan polisi.

Kasat Reskrim Polres Badung, AKP I Gusti Nyoman Jaya Widura menyebutkan, pelaku bernama Ketut Asa (63), warga asal Banjar Daun Peken, Desa Penarungan.

Jaya menjelaskan, Ketut Asa pernah bertugas sebagai polisi di Sumba Barat.

Adapun, motif yang melatarbelakangi adanya teror tersebut yaitu pelaku merasa sakit hati dan kondisi ekonomi.