Wanita di Bogor Tewas Dalam Ruko

CCTV dan Sprei Berdarah Bukti Fitria Wanita di Bogor Lebih Dulu Dianiaya Hingga Tewas di Penginapan

CCTV dan Sprei Berdarah Bukti Fitria Wanita di Bogor Lebih Dulu Dianiaya Hingga Tewas di Penginapan

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Kolase Foto Fitria Semasa Hidup (Kiri) dan Ayah Fitria saat Menunjukan foto Anaknya Semasa Hidup (Kanan). CCTV dan Sprei Berdarah Bukti Fitria Wanita di Bogor Lebih Dulu Dianiaya Hingga Tewas di Penginapan 

Alung pun sudah ditangkap dan kini sedang diproses di Polresta Bogor Kota

Rekayasa RA Bikin Chat Palsu

RA alias Alung bikin rekayasa secara licik demi lolos jerat hukum usai menyembunyikan jasad Fitria Wulandari wanita dalam ruko kosong di Bogor.

Alung bahkan nekat membohongi ibu korban menggunakan chat palsu.

Chat tersebut seolah dikirim oleh Fitria Wulandari.
Padahal chat itu diketik sendiri olehnya.

Fitria Wulandari menjalin hubungan dengan Alung, seorang tukang parkir di ruko Semeru Bogor dan hilang kabar sejak kami (30/11/2023).

Kepada ibu Fitria Wulandari, Trisna Marliani, Alung seolah tidak mengetahui kebaradaan wanita 24 tahun itu.

Kata Trisna, ia mulai kehilangan kontak anaknya sejak Kamis malam.

"Dari jam 12 malam, HP udah mati yang WA," kata Trisna.

Trisna bercerita saat itu Alung ikut bingung atas hilangnya Wulan.

Kepada Trisna, Alung mengaku masih berkomunikasi dengan Fitria lewat Instagram.

"Tapi dia masih chat lewat IG. 'Kenapa ya mah WA-nya dia matiin'. 'Gak tau ya bang takut kelacak dari WA'," kata Trisna menirukan ucapannya pada Alung.

Menurutnya selama pacaran, handphone Fitria Wulandari memang disadap oleh Alung.

"HP anak saya disadap sama dia. Jadi posisi Wulan dia udah tau. Seolah wulan gak mau dihubungin," katanya.

Ternyata kata Trisna, handphone anaknya dikuasai Alung sejak malam kejadia.

"HP dipegang sama dia dua-duanya. Disimpan di kantor pemasaran kakaknya," kata Trisna.

Alung menunjukan capture chat Instagram kepada Trisna.

"Kejanggalan, kata-kata anak saya gak seperti itu," katanya.

Dalam chat, Fitria Wulandari meminta Alung menjemput di Cilebut pukul 21.00 WIB.

Trisna pun mendesak Alung untuk segera menjemput.

"Kok dijemput jam 9 malam, sedangkan ngabarin dari siang," katanya.

Alun pun kembali menunjukan chat jawaban Fitria saat diminta segera pulang.

"Udah gak enak, 'suruh sekarang pulang'. Seolah anak saya marah, 'gua bilang jam 9 ya jam 9'. Jadi seolah harus nurutin," kata Trisna.

Ia curiga Alung memang menyusun rencana untuk mengeluarkan jasad Fitria Wulandari dari ruko kosong di Bogor.

Alung kini sudah ditangkap polisi.

Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila menuturkan Alung dan Fitria sempat terlibat cekcok.

Pengakuan Alung, kata Rizka, korban tak menerima karena hubungannya diputus.

"Keterangan yang didapat Alung mau memutuskan korban," kata Rizka saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com.

Siasat Licik RA

Siasat Licik RA alias tega membunuh sang pacar Fitria Wulandari di dalam ruko Kota Bogor, bikin skenario kehilangan korban hingga bawa motor sambil nangis.

Sebelum jasad Fitria ditemukan, kekasihnya yang bernama Alung itu mengabarkan kalau korban hilang.

Padahal, pada Kamis (30/11/2023) ia mengaku sudah mengantar Ulan pulang ke rumahnya.

Ia kemudian mengabarkan kehilangan Ulan pada sahabatnya, inisial S.

Pacar korban pun mengaku sudah mencari keberadaan Wulan hingga Jumat (31/11/2023) malam.

"Malem padahal gua anterin sampe depan rumah," tulis pria itu di chat ke S.

Kemudian pada Sabtu (1/12/2023) pagi, sang pacar mengabarkan kalau Ulan belum juga ditemukan.

"Gua malem sampe kedinginan nyari Wulan tapi nihil," kata Ulung lagi.

Kemudian pada Sabtu siang, ia mengatakan kalau Wulan mengabarkan akan pulang dan meminta dijemput di Cilebut.

Bahkan saat mencari keberadaan Ulan, sang pacar mengaku sampai pingsan.

"Demi Allah gua bawa motor sambil nangis daritadi," tulis pria itu ke S.

Kemudian S pun mengingatkan pria itu agar mengenakan jaket agar tidak pingsan lagi.

"Nahh gua takut kambuh di jalan, soalnya dokter juga ngewanti wanti ke gua," katanya.

Namun saat diminta untuk share live location, ia menolak dan berdalih sudah mengirim ke ayahnya.

Ia bahkan mengirim bukti chat dirinya dengan Wulan di Instagram.

Pada chat itu Wulan seolah-olah mengaku takut untuk pulang.

"Ternyata dia sengaja bikin rekayasa kalau temen gua ini dia anterin pulang sampe rumah, ternyata bohong," tulis S di Instagramnya.

Menurut S, saat nongkrong bersamanya di hari Kamis pun keduanya sedang cekcok.

Rupanya cekcok itu berlanjut hingga perjalanan di motor menuju pulang.

Saat itu Wulan sampai loncat dari motor dan mengalami luka parah di bagian wajahnya.

Namun bukannya membawa Ulan ke rumah sakit, ia malah menyembunyikannya di ruko kosong.

Setelah itu, ia pun berpura-pura mencari keberadaan korban.

"Dia sengaja bikin rekayasa klo temen gua ini ilang," kata S lagi.

Motif RA

Terungkap, motif dari RA alias Alung yang menghabisi nyawa kekasihnya Fitria Wulandari dan menyimpannya di dalam ruko kawasan Semeru, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor,

Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Rizka Fadhila mengatakan bahwa Alung tak suka dengan sikap terakhir Fitria sebelum ditemukan tewas.

Saat itu, Kamis (30/11/2023) malam, Alung tak suka sikap Fitria lantaran tidak mau diputuskan.

"Pertemuan terakhir ini pelaku ada rencana memutuskan pacarnya (korban). Tapi, si korban ini tidak mau dan menolaknya," kata Rizka saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Senin (4/12/2023).

Saat Fitria menolak, Alung terus mendesak pacarnya ini agar mau meuruti permintaannya.

Fitria pun terus tidak mau atas permintaan Alung.

Alhasil, keduanya pun terlibat cekcok.

"Dari hasil keterangan sementara, keduanya pun terlibat cekcok hebat di hari terakhir mereka bertemu itu," tambah Rizka.

Cekcok ini terus berlanjut sampai keduanya berencana untuk pulang.

Alung pun menganiaya Fitria sampai mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya.

Meski begitu, disinggung kapan Alung melakukan aksi kejinya ini, sambung Rizka, pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan.

"Kapan pembunuhan terjadi itu masih kita lakukan ini (pemeriksaan). Untuk rangkaian perbuatannya, terjadi penganiayaannya itu sudah kita dapatkan (keterangan)," ujar Rizka.

Alung pun kini harus mempertanggung jawabkan perbuatannya dihadapan polisi.

Alung terancam dijerat Pasal 338 tentang pembunuhan.

"Pemeriksaan masih berlanjut sampai saat ini. Pasal yang kita sangkakan terhadap pelaku yakni pasal pembunuhan," tandasnya.

Kronologi Kejadian

Kronologi wanita di Bogor ditemukan tewas di dalam ruko.

Adapun wanita tersebut bernama Fitria Wulandari (24)

Sebelum ditemukan tewas, Fitria Wulandari pergi sejak Kamis (30/11/2023) siang dengan alasan ngopi bersama beberapa kawannya.

Namun, sejak saat itu putrinya tidak pernah kembali pulang ke rumah.

Ayah korban, Iwan mengaku sempat menghubungi Alung pacar dari putrinya sendiri.

Alung mengkau sudah mengantarkan Wulan sejak pukul 23:00 WIB.

Kemudian, pada hari Sabtu pagi pelaku yang bekerja sebagai tukang parkir di salah satu ruko yang berada di Jalan Dr Sumeru mengajak ayah Wulan ke lokasi parkir tempatnnya bekerja.

"Si pelaku ini kerjanya markir, yaudah saya parkir sama dia pas hari sabtu. Saya belum punya firasat apa-apa sama Wulan (korban). Intinya kita masih nunggu kabar dari wulan," ujar Iwan Iriawan, Minggu (3/12/2023).

Beberapa lama menjadi tukang parkir, pelaku dalam hal ini Alung memberikan kabar kepada Iwan kalau Wulan berada di Cilebut hanya saja ingin dijemput sekitar pukul 21:00 WIB.

Padahal pada saat tersebut Wulan posisinya sudah berada di dalam sebuah ruko dengan keadaan tak bernyawa, hanya saja, Iwan, ayah kandung Wulan belum mengetahuinya dan ia pun masih percaya pada si Alung.

"Saya belum nyangka kalau ini akal akalan nya si alung (pelaku). Terus kata saya 'yaudah abang (Alung) jalan aja jemput jam 9 entarr, tapi jangan sendiri ajakin temen-temen abang'," ungkapnya.

Pada malam hari sekitar pukul 20:30 WIB, Iwan, pulang ke rumahnya di Kampung Batu Tapak RT 6/3, Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

Sesampainya di rumah ia kembali dihubungi Alung dengan alasan ada yang tertinggal di tempat parkir.

Padahal dirinya merasa tidak ada apapun yang tertinggal di tempat tersebut, setibanya di lokasi parkir Iwan mengaku langsung di bawa ke dalam pos parkir dan Alung memohon maaf.

"Pas di dalem pos itu si alung langsung minta maaf gitu, 'maafin alung yah, maafin alung' terus kata saya kenapa? Maaafin kenapa?. Terus kata si alung 'yah itu si kaka (Wulan) jatoh dari motor, ada di dalam ruko,' Saya kan gak kepikiran si wulan meninggal, kalau emang jatuh dari motoh ayo kita bawa kerumah sakit, saya gak kepìkiran sama sekali wulan meninggal, " kata Iwan.

Mengetahui kondisi anaknya (Wulan) tersebut berada di dalam ruko dengan keadaan yang menyakitkan, Iwan spontan mengajak Alung untuk memasuki ruko.

"Pas saya liat mukanya udah mulai membusuk, baunya.. astagfirullahalzim. Udah hancur di bagian muka, bagian muka udah membiru, baunya udah gakuat saya, pas saya pegang udah dingin banget, kata saya ini mah orang udah meninggal," tandasnya.

Mengathui anaknya meninggal dunia, Iwan, langsung melaporkan kejadian itu pada pihak kepolisian dalam hal ini Polsek Bogor Barat.

"Nah disitu kecurigaan sama pelaku mulai ada, polisi udah paham bahwa si alung ini pelakunya dan akhirnya dia ngaku bahwa dia yang ngebunuh. Jadi selama seharian saya parkir di ruko itu anak saya udah jadi mayat di dalam ruko," tutupnya.

Ibu bongkar sikap kasar pelaku

Geger penemuan jasad gadis muda bernama Fitri Wulandari di dalam sebuah ruko kosong di Jalan Dokter Semeru, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Sabtu (2/12/2023) malam.

Baru-baru ini orangtua Fitri Wulandari buka suara terkait kematian sang putri.

Ibu korban berkata putrinya sering mengalami kekerasan yang dilakukan oleh pacarnya.

"Pelaku toxic, korban sering mendapatkan perlakuan fisik verbal, kasar. Nah ternyata pernah ada kasus seperti ini," kata Ibu Korban, Trisna Marliani saat ditemui di kediamannya di Kampung Batu Tapak RT 6/3, Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Minggu (3/12/2023).

Ia juga menjelaskan kalau kekasih dari anaknya ini sudah pernah dipenjara di Polsek Bogor Barat gara-gara pernah melakukan tindak kriminalitas terhadap seorang laki-laki yang pernah mendekati korban.

"Gak lama dari kasus ini tuh 3 Minggu lalu. Si pelaku sempat penjara, di Bogor Barat. Gara-gara ada yang deketin korban, terus digebukin tuh, dia dipenjara dua Minggu," tandasnya.

Di tempat yang sama, ayah korban, Iwan Iriawan, menjelaskan kalau korban sudah berpacaran dengan pelaku selama kurang lebih satu tahun.

Dalam hubungan-hubungan yang sudah terjalin itu, pada saat pelaku dipenjara gara-gara tindak kriminalitas terhadap cowok yang pernah korban.

Dirinya beserta keluarga kerap membesuk pelaku.

"Malah sama saya si pelaku di rangkul seperti keluarga sendiri, baru keluar dari penjara dia langsung ke rumah, disitu kan malah saya rangkul, malahan sewaktu di penjara saya tengok terus, ada sekitar 5-6 kali saya tengok dia (pelaku) sampe saya bawain nasi, roko, pokonya keperluan dia. Sama anak saya juga ngelongoknya, setidaknyasetiap seminggu ngelongok 3 hari," paparnya.

Namun, hal baik yang dilakukan korban dan keluarganya malah dibalas dengan aksi keji yang dilakukan oleh pelaku.

Pelaku malah menghabisi nyawa kekasihnya sendiri.

Bahkan, sampai Wulan dimakamkan, Iwan meyebut tidak ada satupun perwakilan keluarga pelaku beritikad baik datang menemui dirinya.

"Anak saya sudah meninggal, yang saya harapkan ada itikad baik dari keluarga pelaku datang ke pemakaman anak saya, bahkan ini mah tidak ada sama sekali," pungkasnya.

Pacar Fitria Sempat Pura-pura Nangis

Seperti yang diketahui, sebelum jasad Wulan atau Ulan ditemukan, kekasihnya yang bernama Alung itu mengabarkan kalau korban hilang.

Padahal pada Kamis (30/11/2023), ia mengaku sudah mengantar Ulan pulang ke rumahnya.

Ia kemudian mengabarkan kehilangan Wulan pada sahabatnya, inisial S.

Pacar korban pun mengaku sudah mencari keberadaan Wulan hingga Jumat (31/11/2023) malam.

"Malem padahal gua anterin sampe depan rumah," tulis pria itu di chat ke S.

Kemudian pada Sabtu (1/12/2023) pagi, sang pacar mengabarkan kalau Ulan belum juga ditemukan.

"Gua malem sampe kedinginan nyari Wulan tapi nihil," kata Alung lagi.

Kemudian pada Sabtu siang, ia mengatakan kalau Wulan mengabarkan akan pulang dan meminta dijemput di Cilebut.

Bahkan saat mencari keberadaan Wulan, sang pacar mengaku sampai pingsan.

"Demi Allah gua bawa motor sambil nangis daritadi," tulis pria itu ke S.

Kemudian S pun mengingatkan pria itu agar mengenakan jaket agar tidak pingsan lagi.

"Nahh gua takut kambuh di jalan, soalnya dokter juga ngewanti wanti ke gua," katanya.

Namun saat diminta untuk share live location, ia menolak dan berdalih sudah mengirim ke ayahnya.

Ia bahkan mengirim bukti chat dirinya dengan Wulan di Instagram.

Pada chat itu Wulan seolah-olah mengaku takut untuk pulang.

"Ternyata dia sengaja bikin rekayasa kalau temen gua ini dia anterin pulang sampe rumah, ternyata bohong," tulis S di Instagramnya.

Menurut S, saat nongkrong bersamanya di hari Kamis pun keduanya sedang cekcok.

Rupanya cekcok itu berlanjut hingga perjalanan di motor menuju pulang.

Saat itu Wulan sampai loncat dari motor dan mengalami luka parah di bagian wajahnya.

Namun bukannya membawa Ulan ke rumah sakit, ia malah menyembunyikannya di ruko kosong.

Setelah itu, ia pun berpura-pura mencari keberadaan korban.

"Dia sengaja bikin rekayasa klo temen gua ini ilang," kata S lagi.

Wulan pun tewas pada Jumat (1/12/2023), dan jasadnya baru ditemukan pada Sabtu (2/12/2023) malam.

"Ditemuin sama keluarganya berdasarkan pengakuan dari pacarnya," kata S saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Minggu (3/12/2023).

Artikel ini telah tayang di TribunNewsBogor.com

Dapatkan Informasi Lainnya di GoogleNews, Klik: Tribun Bengkulu

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved