Penemuan Jasad Ayah dan Anak di Koja
Polisi Ungkap Penyebab Kasus Ayah dan Anak yang Tewas Membusuk di Koja
Pihak kepolisian mengungkap penyebab kasus ayah dan anak yang tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara.
TRIBUNBENGKULU.COM - Pihak kepolisian mengungkap penyebab kasus ayah dan anak yang tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menyatakan, penyebab kematian Hamka (50) dan anak bungsunya, AQ (10 bulan), karena sakit.
“Penyidik menyimpulkan kematian dari dua korban tersebut dinyatakan kematian yang wajar karena sakit,” kata Gidion dalam jumpa pers di Jalan Balai Rakyat V, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, Jumat (15/12/2023).
Gidion menjelaskan, Hamka diduga meninggal dunia pada 20 Oktober 2023.
Sementara AQ mengembuskan napas terakhir pada 23 Oktober 2023.
“Kalau dari analisisnya lebih dulu bapaknya meninggal dunia. Kemudian anaknya kurang lebih terpaut tiga hari. Kondisi anak adalah lambung kosong atau tidak berisi makanan,” tutur Gidion.
Sementara itu, istri Hamka yakni NP (30) disebut dalam keadaan tidak bisa melakukan upaya apa pun.
“Karena kondisi fisik dan psikisnya yang tidak mumpuni untuk melakukan upaya-upaya penyelamatan sehingga dia berada dalam kondisi bersama dengan jenazah sampai delapan hari,” ungkap Gidion.
Hamka Sempat Menderita Sakit
Hamka Rusdi (50) pengusaha Travel umrah yang ditemukan tewas membusuk bersama bayinya AQ (10 bulan) di Koja, Jakarta Utara diduga derita penyakit mematikan .
Hal itu diungkapkan Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala.
"Mengenai kenapa meninggalnya, untuk yang Koja ini pada konteks ayahnya, saya sih menduga, yang bersangkutan sakit terminal, misalnya jantung, lalu kumat dan enggak bisa ditolong lagi," kata Adrianus saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/11/2023).
Sementara, istri Hamka, NP (30) ditemukan dalam kondisi lemas bersama anak sulungnya, AD (3).
Menurut Adrianus, NP mempunyai dua kemungkinan alasan membiarkan suaminya meninggal dunia begitu saja.
"Pertama, karena sama-sama memutus hubungan dengan masyarakat luar, maka dia kemudian, membiarkan saja suaminya seperti itu. Dia tidak mau minta tolong atau tidak mau memakamkan suaminya, ya didiamkan saja. Atau kemungkinan dia mengalami gangguan jiwa," ujar Adrianus.
Meski begitu, dugaan gangguan jiwa NP ini harus diteliti lebih lanjut untuk mengetahui kepastiannya.
"Yang kedua, dia membiarkan suaminya itu dalam rangka karena dia selama ini memiliki suami yang begitu dominan dan begitu menguasai," ujar Adrianus.
"Maka, ketika sang suami ini meninggal, dia sudah enggak tahu lagi apa yang harus dilakukan. Jadi, semacam anak ayam kehilangan induk untuk menghadapi suami yang sudah tiada dan dia not doing what to do," sambung dia.
Namun, Adrianus tidak menutup kemungkinan kedua analisisnya itu dialami NP.
Hal tersebut berakibat fatal karena NP tidak bisa menyediakan makanan untuk AD dan AQ.
"Lalu kemudian, sebagaimana diberitakan oleh media, malanutrisi, seperti kekurangan gizi, seperti enggak makan selama beberapa hari bagi si sulung. Bagi, anak yang bungsu, tentu tidak mendapatkan asupan makan, lebih fatal. Maka kemudian dia meninggal dunia lebih cepat," pungkasnya.
Penampakan Nur Hikmah Istri Hamka
Terungkap penampakan Nur Hikmah Fujianti (32) istri Hamka Rusdi saat dievakuasi dari rumah TKP ayah dan anak tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara.
Terkini, kondisi Nur Hikmah masih menjalani pemeriksaan psikologis di RS Polri Kramat Jati karena diduga mengalami depresi berat.
Bahkan, yang bersangkutan masih kesulitan diajak berbicara alias tidak nyambung ketika dilontarkan segelintir pertanyaan terkait penyelidikan kasus.
Empat hari setelah Hikmah dikeluarkan dari rumah tersebut, belum dapat dipastikan kondisi terkininya.
Namun, belakangan TribunJakarta.com mendapatkan foto soal kondisi pertama kali Hikmah dikeluarkan dari rumah tersebut dan dibawa ke klinik terdekat.
Dari foto yang diterima, terlihat Hikmah terbaring di ranjang klinik dalam kondisi lemas.
Rambutnya yang pendek sebahu terlihat lepek. Wajahnya pucat, matanya pun sayu seperti orang sedang sakit.
Foto tersebut juga menunjukkan mulut Hikmah sedikit terbuka.
Hikmah dibawa ke klinik dengan balutan kain yang menutupi badannya.
Tampak pula ibu dua anak tersebut mengenakan kaus berwarna abu-abu yang di bagian depannya terlihat noda gelap.
Kondisi AD Memprihatinkan
Meski 3 kali dimandikan, bau bocah yang hidup bareng jasad ayah dan anak di Koja, Jakarta Utara tak hilang.
Bahkan, kondisi AD bocah yang hidup bersama jasad ayah dan adiknya di Koja, benar-benar memprihatinkan.
AD dan juga ibunya NHF, diduga tinggal berhari-hari di rumahnya bersama dengan jasad ayah dan adiknya yang sudah membusuk.
Keduanya berhasil dievakuasi dalam kondisi yang sudah lemas, bersamaan dengan penemuan jasad ayah dan anak di rumah tersebut, Sabtu (28/10/2023).
Dokter klinik umum di sekitar lokasi mengungkapkan kondisi memprihatinkan AD saat dievakuasi dari TKP penemuan jenazah ayah dan anak membusuk di Koja.
Pada saat diantar warga ke klinik Sabtu (28/10/2023) pagi lalu, bocah tersebut tampak lusuh, lemas, dan bau.
Menurut dokter klinik dr Diana, pihaknya sampai harus memandikan bocah perempuan itu tiga kali untuk menghilangkan bau menyengat yang masih menempel di tubuhnya.
"Anaknya itu sampai dimandiin tiga kali," ucap Diana, Rabu (1/11/2023).
AD diantarkan dari rumahnya di Jalan Balai Rakyat, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara setelah penemuan jenazah sang ayah Hamka (50) dan adiknya di rumah tersebut.
Bocah polos itu dievakuasi dari kamar di lantai 2.
Setelah diduga berhari-hari hidup bersama dua jasad yang sudah membusuk, bau menyengat menempel pada tubuh AD.
Hal ini membuat pihak klinik tak cukup memandikannya hanya satu kali.
"Dimandiin sekali masih bau, dua kali, masih bau, kata yang mandiin dok masih bau, akhirnya dimandikan lagi," ucap Diana.
Adapun setelah dimandikan, tubuh Afida langsung dibaluri minyak kayu putih.
Karena kondisinya yang sangat memprihatinkan, dokter juga langsung memberikan asupan makanan.
Hasil Pemeriksaan Fisik Nur
Hasil pemeriksaan fisik terkini Nur Hikmah Fujianti (32) istri Hamka, yang tewas bersama balitanya di Koja diungkap Dokter klinik umum, dr. Diana.
Nur Hikma dan anak perempuannya itu diperiksa oleh dokter klinik dan hasilnya tidak ditemukan ada tanda-tanda penyakit yang signifikan.
"Kalau dari pemeriksaan fisik, tanda-tanda vitalnya bagus semua, kayak tensi, nadi, semuanya bagus, nggak ada masalah," ucap Diana di kliniknya, dilansir dari Tribunjakarta.com, Selasa (31/10/2023).
Adapun setelah mendapatkan penanganan awal di klinik, ibu dan anak tersebut akhirnya dirujuk ke RS Polri Kramat Jati untuk ditangani lebih lanjut seiring proses penyelidikan.
dr. Diana mengatakan mengaku merasa sangat prihatin atas kondisi kesehatan ibu dan anak tersebut saat pertama kali di bawa ke rumah sakit.
"Kalo pertama kali datang dia diantar warga, itu kondisi ibu dan anaknya sangat lemah dan cukup memprihatinkan," ujar Diana.
Diana menduga kedua korban sudah tak makan berhari-hari.
Hal ini terlihat dari kondisi mereka yang sangat lemas dan kurus.
Kondisi sang ibu tampak lebih parah, dengan mulut pucat seperti kekurangan cairan.
Sang anak, lanjut Diana, juga terlihat begitu lapar.
"Mungkin karena sudah beberapa hari tidak makan, jadi si anak setelah dimandikan itu dia terlihat lapar sekali," jelasnya.
Kedua korban juga sempat dimandikan dan diberi makan di kliniknya.
Hikmah tampak seperti orang anoreksia. Ia juga mengeluhkan sakit di lambungnya kepada dokter.
"Kalau anaknya itu sebenarnya terlihat segar ya, dia lahap banget makan, apa aja ada makanan dimakan," ucap Diana.
Hingga saat ini Hikmah masih menjalani perawatan dan pemeriksaan di RS Polri Kramat Jati, sementara Afida yang sudah sehat dipulangkan ke keluarganya.
Sampel Cairan dan Sisa Makanan Diperiksa
Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) penemuan jenazah Hamka Rusdi (50) dan anak bungsunya, AQ (10 bulan), dalam rumah di Jalan Balai Rakyat V, RT 06/RW 03, Nomor 12, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, Selasa (31/10/2023).
Pada olah TKP kali ini, Tim Inafis melibatkan ahli histopatologi forensik, ahli psikologi forensik, dan toksikologi forensik.
Olah TKP bertujuan untuk mengungkap penyebab kematian Hamka bersama anak balitanya tersebut.
Ada beberapa barang bukti yang dianggap penting lalu dibawa pihak kepolisian.
"Tadi kami sampaikan, beberapa sampel yang kami ambil di TKP ada bentuk cairan, sisa makanan, beberapa benda-benda yang kami anggap penting untuk dilakukan pemeriksaan," ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Iver Son Manossoh usai olah TKP, Selasa (31/10/2023).
Sebut Kecil Kemungkinan ada Orang Asing
Penjelasan polisi soal adanya orang lain yang memasuki rumah Hamka Rusdi (50), pengusaha travel umrah yang meninggal bersama anaknya AQ (2) di Koja, Jakarta Utara.
Hal tersebut disampaikan Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan, Senin (30/10/2023).
"Kalau kami lihat TKP, ada empat orang. Kecil kemungkinan jejak orang asing masuk, karena kondisi pintu tertutup, tidak ada jejak secara scientific," ujar Gidion.
Ia juga membenarkan, kondisi di dalam rumah Hamka seperti tak berpenghuni dan berantakan.
"Dari fisik yang kami temukan, kondisi TKP bisa dikatakan berantakan, kondisi rumahnya seperti tidak berpenghuni," jelasnya.
Ia memastikan bahwa rumah tersebut hanya dihuni oleh Hamka, NHF, AD, dan AQ.
Namun, lanjut Gidion, ia beserta jajaran masih akan mendalami temuan sementara tersebut, dan menanyakannya ke istri Hamka.
"Satu-satunya saksi yang sangat kami harapkan mumpuni adalah istrinya, tapi karena kondisi psikologisnya belum memungkinkan untuk pendalaman, maka tunggu saja,” katanya.
“Mudah-mudahan bisa segera terungkap," harapnya
Hasil Otopsi
Pihak kepolisian mengungkap fakta terbaru terkait kematian ayah dan anak di Koja tersebut.
Berdasarkan pemeriksaan forensik dan hasil autopsi, terkuak bahwa Hamka meninggal dunia lebih dulu ketimbang anaknya.
Hal itu diungkap Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan.
"Dari hasil autopsi kita bisa mendapatkan informasi berkaitan dengan waktu kematian. Korban laki-laki dewasa berinisial H kurang lebih 10 hari (telah meninggal)," ujar Kombes Pol Gidion Arif Setyawan TribunnewsBogor.com pada Selasa (31/10/2023).
"Sementara korban laki-laki usia 2,5 tahun itu usia kematiannya tiga hari," sambungnya.
Tak berselang lama usai kejadian, dua jasad ayah dan anak itu segera dimakamkan oleh pihak keluarga.
NP Jadi Saksi Kunci
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Metro Jakarta Utara Komisaris Besar (Kombes) Gidion Arif Setyawan mengatakan, polisi masih menunggu keterangan sang istri, yakni NP (30).
Menurut Gidion, saat ini NP merupakan saksi kunci yang bisa mengungkap kematian Hamka dan anak bungsunya adalah istri korban berinisial NP (30).
Pasalnya, NP bersama anak sulungnya, AD (3), berada di dalam rumah sewaktu Hamka dan AQ mengembuskan napas terakhirnya.
"Karena, satu-satunya saksi yang sangat kita harapkan mumpuni adalah istrinya,” ungkap Gidion saat ditemui di Polres Metro Jakarta Utara, Senin (30/10/2023).
Ada Sisa Darah di Badan Istri Hamka
Polisi menemukan secerca petunjuk yang mendapati ada sisa-sisa darah pada badan NP istri Hamka (50) yang ditemukan tewas membusuk bersama bayinya berusia 2 tahun di Koja, Jakarta Utara.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengungkapkan, darah tersebut dipastikan bukan darah yang keluar dari tubuh sang istri.
"Istrinya belum atau tidak ada luka terbuka, (tapi) ada beberapa bercak darah yang menempel," ucap Gidion di Mapolres Metro Jakarta Utara, Senin (30/10/2023) dikutip dari TribunJakarta.com.
Polisi akan melakukan pemeriksaan lanjutan berupa tes DNA terkait darah siapa yang menempel di tubuh istri korban.
Darah yang menempel di badan wanita itu akan dicocokkan dengan darah yang berceceran di sekitar jenazah suaminya pengusaha travel umrah, alias korban Hamka (50).
"Itu bukan luka dari istrinya, itu harus kita menunggu hasil forensik, apakah darahnya siapa ya belum dapat kita pastikan darah siapa," ucap Gidion.
"Kita juga uji DNA, yang pasti bukan darah dari istrinya," tegas Kapolres.
Sementara itu, pada wajah anak bungsu korban yang juga ditemukan tewas di lokasi didapati ada luka lebam.
Polisi masih menelusuri apakah luka lebam tersebut diakibatkan kekerasan atau terjadi ketika balita itu terjatuh dari tempat tidur.
"Ada luka di bagian wajah dan kening, tapi itu yang harus kita uji forensik," ucap Gidion di Mapolres Metro Jakarta Utara, Senin (30/10/2023).
Fakta yang kini didapatkan, mayat balita Abid Qushayyi Akma (2) itu tergeletak di bawah kasur pada saat ditemukan.
Yang bersangkutan juga diduga telah meninggal dunia lebih dari 3 hari.
"Anak itu usia kematiannya 3 hari, akan kita lakukan uji jaringan untuk melihat penyebab kematian," ucap Gidion.
"Si anak ada luka, tapi apakah luka itu signifikan dengan kematian itu yang perlu diuji jaringan. Karena memang usia kematian sudah 3 hari, jadi tidak nampak kasat mata luka terbuka," sambung Kapolres.
Sementara itu, korban Hamka (50) diduga sudah meninggal lebih dari 10 hari.
Pada tubuhnya tidak ditemukan luka terbuka.
Namun, ada darah yang berceceran di dekat jenazah korban pada saat pertama kali ditemukan Sabtu (28/10/2023) lalu.
Hamka Sempat Ngeluh Sakit Tenggorokan
Hamka Rusdi (50) sempat mengeluh sakit tenggorokan sebelum akhirnya ditemukan tewas membusuk di rumahnya di Koja, Jakarta Utara.
Hal itu diungkapkan Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan berdasarkan hasil pemeriksaan ponsel Hamka.
"Penelusuran jejak gadget sebelumnya, komunikasi antara H dengan keluarganya ada menyebut keluhan tentang sakit tenggorokan yang dia keluhkan," ujar Gidion saat ditemui di Polres Metro Jakarta Utara, Senin (30/10/2023).
Meski begitu, Gidion belum bisa memastikan apakah keluhan Hamka terhadap keluarganya itu berkaitan dengan penyebab kematian.
Pada tubuh Hamka tidak ditemukan luka terbuka atau sayatan. Namun, ada darah di dekat jasad ayah dua anak itu.
"Pada kasat mata, pada tubuh H tidak ditemukan luka terbuka. Pun ada darah di sekitar jasadnya. Tapi tidak ditemukan luka terbuka," kata Gidion.
Namun, Gidion belum bisa mengungkapkan darah itu milik siapa.
Sementara itu, terdapat luka lebam pada tubuh anak Hamka, AQ (2) yang juga ditemukan tewas membusuk bersama ayahnya itu.
"Ada luka. Tetapi, apakah luka itu signifikan dengan luka kematian? Nah itu yang mau diuji jaringan. Jadi, tidak tampak kasat mata luka terbuka. (Tapi) ada luka di bagian wajah dan bagian kening. Tapi itu yang harus kita uji forensik," tutur Gidion.
RS Polri Gunakan 3 Metode Ini
RS Polri gunakan 3 metode demi ungkap penyebab meninggalnya bos travel Umrah Hamka (50) dan balita di Koja, Jakarta Utara.
Hamka (50) ditemukan membusuk bersama balitanya di rumah mereka, di Jalan Balai Rakyat, RT 06 RW 03 Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, pada Sabtu (28/10/2023).
Jenazah Hamka dan anak balitanya kini berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Jenazah pengusaha travel umrah tersebut sebelumnya, ditemukan di depan pintu kamar mandi dalam kondisi telungkup dengan tubuh membengkak dan mayat bayinya berada di dalam kamar, sedangkan istri dan anak pertama Hamka yang berusia 3 tahun masih hidup duduk di sofa dengan kondisi lemas.
Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto mengatakan, untuk mengetahui penyebab kematian, diperlukan dilakukan pemeriksaan dengan metode tertentu lantaran kondisi kedua jenazah.
"Penyebab kematian masih kita periksa, karena kondisi jenazah sudah membusuk," kata Hariyanto saat dikonfirmasi, Minggu (29/10/2023).
Tim forensik di RS Polri Kramat Jati sudah melakukan pemeriksaan makroskopik terhadap masing-masing jenazah.
Hasilnya, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut menggunakan dua metode tambahan.
"Dari pemeriksaan makroskopik perlu ditambahkan pemeriksaan histopatologi atau mikroskopik dan toksikologi," ucap dia.
Duduk Tanpa Ekspresi di Rumahnya
Bambang mengatakan, dia bersama warga sudah berinisiatif untuk masuk ke rumah Hamka pada Jumat (27/10/2023) malam kemarin lantaran sudah hampir dua pekan mencium aroma tak sedap dari rumah itu.
"Tapi karena ga ada perwakilan dari kelurahan buat jadi saksi, makanya diputuskan tadi pagi jam 8 pas ada orang kelurahan," ujar Bambang.
Bambang mengatakan, kondisi rumah Hamka dikunci dari dalam. Alhasil warga harus mendobraknya.
Adapun rumah Hamka berada di lantai 2. Lantai 1 hanya digunakan untuk tempat parkir kendaraan.
Tampak ada satu mobil dan motor milik Hamka yang terparkir di sana dengan kondisi dipenuhi debu.
Saat mendobrak rumah Hamka itulah, betapa kagetnya Bambang dan warga melihat istri Hamka sedang terduduk di ruang tamu tanpa reaksi apapun.
"Kita dobrak rumah, istrinya itu lagi duduk aja kayak linglung gitu, enggak ada reaksi apa-apa," kata Bambang.
Tak jauh dari istri Hamka, ada anak sulung Hamka yang berusia sekira 3 tahun.
"Itu anak pertamanya ga nangis sama sekali, anteng aja," kata Bambang.
Bambang dan warga lainnya kian terkejut saat menemukan jasad Hamka yang posisinya telungkup di depan kamar mandi.
Sedangkan putra bungsu Hamka yang berusia sekira 1,5 tahun juga kondisinya membusuk ditemukan di kamar.
Alasan istri di Koja
Alasan istri Hamka, Nur Hikmah tidak melaporkan kasus kematian suami dan anak ke pihak kepolisian.
Seperti diketahui, tengah heboh jadi perbincangan seorang istri yang tinggal bersama jasad suami dan anaknya yang bayi sudah membusuk.
Sang istri rela menahan kelaparan tinggal bersama jasad sang suami selama dua pekan lalu.
Setelah dua pekan, jasad suami baru ditemukan oleh warga dalam kondisi membusuk dan bengkak di dalam rumah di kawasan Tugu Selatan, Koja.
Annisa Karima, Jurnalis Kompas TV mengungkapkan kesaksian warga sekitar saat menemukan jasad Hamka dan anaknya.
Annisa Karima mengatakan saat kedua jasad ditemukan warga, sang istri bersama anak sulungnya ditemukan dalam keadaan masih hidup.
"Dalam kasus kematian ayah dan anak ini yang sudah tewas hingga membusuk ada dua orang yang masih hidup di rumah tersebut yakni istri dan anak sulungnya," jelas Annisa Karima, Jurnalis Kompas TV. Dilansir Youtube Kompas TV, Minggu (29/10/2023).
Sementara terkait alasan istri Hamka tidak melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian.
Menurut kesaksian warga yang diterima Jurnalis Kompas TV, saat itu keadaan istri sangat lemas dan depresi.
Kendati begitu, istri Hamka tidak menjawab pertanyaan warga yang menemukannya di TKP.
"Dengan itu para warga ketika memasuki rumah bertanya kepada istri tersebut mengapa tidak melaporkan ada dua anggota keluarganya yang meninggal dunia bahkan lebih dari satu hari," terangnya.
"Ketika warga menanyakan hal demikian, tetapi sang istri tidak bisa menjawab apa pun karena pada saat itu kondisi istri terlihat lemas dan juga cukup depresi, maka dari itu istri tidak bisa menjawab apa pun dari warga," jelas Annisa Karima.
Reaksi Istri di Koja Bikin Heran
Reaksi seorang istri di Koja, Jakarta Utara bikin warga heran, lantran rela kelaparan tak keluar rumah hingga pilih 2 minggu hidup bersama mayat suami dan bayinya.
Peristiwa menyedikan tersebut terungkap setelah sejumlah warga di Jalan Balai Rakyat, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara mencium bau tak sedap dari arah rumah Hamka.
Bambang mengatakan, awalnya warga sekitar menduga aroma tak sedap itu berasal dari bangkai hewan yang berada di saluran air.
Namun bau tersebut tak juga hilang hingga hampir dua pekan terakhir.
Hingga akhirnya warga menelusuri asal bau tak sedap itu berasal dari rumah nomor 12 yang ditempati oleh Hamka.
Jarak rumah Bambang ke rumah Hamka sekira 50 meter.
Warga kian curiga ketika melihat mobil dan motor Hamka yang terparkir kondisinya begitu berdebu pertanda sudah cukup lama tak digunakan.
Selain itu, ada juga paket yang tak kunjung dibawa masuk ke dalam rumah.
Rupanya dibanding keluar rumah, istri Hamka lebih memilih hidup bersama jasad yang membusuk sambil membiarkan dirinya dan anaknya kelaparan.
"Istrinya itu lagi duduk aja kayak linglung gitu, enggak ada reaksi apa-apa," kata Bambang.
Jasad Hamka ditemukan warga posisinya telungkup di depan kamar mandi.
Sedangkan putra bungsu Hamka yang berusia sekira 1,5 tahun membusuk di kamar.
Setelah ditemukan jasad Hamka dan anaknya, warga kemudian menghubungi polisi.
Sambil menunggu kedatangan polisi, warga berinisiatif membawa keluar istri Hamka dan memberikan makan.
Sosok Istri di Koja
Sosok istri di Koja, Jakarta Utara yang hidup sekitar dua pekan bersama jasad suami dan bayinya yang sudah membusuk.
Satu warga bernama Bambang (55) mengatakan, istri dari pria bernama Hamka tersebut sangat tertutup.
Bahkan warga sekitar tidak ada yang mengetahui nama istri Hamka meski yang bersangkutan sudah lama tinggal di sana, tepatnya di Jalan Balai Rakyat RT 06 RW 03, Tugu Selatan, Koja.
"Kalau suaminya yang meninggal itu namanya Hamka, kalau istrinya saya sama tetangga juga ga ada yang tahu namanya siapa, orangnya tertutup, paling kita cuma sekadar negor aja pas ketemu," ujar Bambang.
Bambang mengatakan, rumah yang ditempati Hamka adalah peninggalan milik orang tuanya.
Sedangkan istri Hamka, ia tak tahu darimana asal-usulnya.
"Pak Hamka emang asli sini, ini bekas rumah orang tuanya, dia punya usaha travel umrah, Kalau istrinya ibu rumah tangga aja," kata Bambang.
Sosok Hamka (50) yang ditemukan membusuk bersama anak balitanya di rumahnya di Jalan Balai Rakyat RT 06 RW 03, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara dikenal tertutup kepada warga sekitar.
Meski sudah tinggal di wilayah itu sejak puluhan tahun silam, tak banyak yang mengenal kepribadian Hamka dan keluarganya.
"Paling saya negur kalau dia jalan Salat ke masjid aja, ya sekadar itu aja. Kalau istrinya lebih tertutup lagi," kata Bambang (55) warga yang turut menemukan jasad Hamka dan balitanya, Sabtu (28/10/2023).
Sepengetahuan Bambang, Hamka memiliki usaha di bidang travel umrah dan istrinya ibu rumah tangga yang mengurusi dua balita mereka.
Bambang mengatakan, dia dan warga sekitar sudah merasakan bau tak sedap sejak sekira dua pekan lalu.
Bau tersebut kian terasa ketika malam hari. Rumah Bambang yang jaraknya sekira 50 meter dari kediaman Hamka pun turut merasakan aroma tak sedap itu.
"Kita pikir awalnya bau bangkai, kita cari-cari di got kok enggak ketemu juga dan masih bau aja," kata Bambang.
Bambang menuturkan warga yang menelusuri aroma tak sedap itu kemudian mencurigai bau itu berasal dari kediaman Hamka.
Apalagi, mobil dan motor Hamka yang berada di lantai 1 rumahnya kondisinya begitu kotor dipenuhi debu.
"Nah itu, kok mobil sama motornya kotor banget, nah kecurigaaanya dari itu, terus paket juga gapernah dibawa masuk," kata Bambang.
Untuk diketahui, bangunan rumah Hamka berada di lantai 2. Lantai 1 hanya digunakan sebagai garasi saja. Ada tangga di bagian kanan rumah untuk naik ke lantai 2.
Bambang mengatakan, dia bersama warga sudah berinisiatif untuk masuk ke rumah Hamka pada Jumat (27/10/2023) malam kemarin.
"Tapi karena ga ada perwakilan dari kelurahan buat jadi saksi, makanya diputuskan tadi pagi jam 8a pas ada orang kelurahan," ujar Bambang.
Bambang mengatakan, kondisi rumah Hamka dikunci dari dalam. Alhasil warga harus mendobraknya.
Saat itulah betapa kagetnya Bambang melihat istri Hamka sedang terduduk di ruang tamu tanpa reaksi apapun.
"Kita dobrak rumah, istrinya itu lagi duduk aja kayak linglung gitu, enggak ada reaksi apa-apa," kata Bambang.
Tak jauh dari istri Hamka, ada anak sulung Hamka yang berusia sekira 3 tahun.
"Itu anak pertamanya ga nangis sama sekali, anteng aja," kata Bambang.
Bambang dan warga lainnya kian terkejut saat menemukan jasad Hamka yang posisinya telungkup di depan kamar mandi.
Sedangkan putra bungsu Hamka yang berusia sekira 1,5 tahun juga kondisinya membusuk ditemukan di kamar.
"Warga nggak ada yang berani nyentuh dan pada mual semua karena kondisinya sudah busuk dan baunya nyengat banget," kata Bambang.
Sekira pukul 15.00 WIB, jasad Hamka dan anak balitanya telah dievakuasi dari lokasi kejadian.
Sedangkan istri dan anak sulungnya yang kondisinya masih hidup dalam kondisi lemas telah lebih dulu dievakuasi.
Kronologi Penemuan Jasad Ayah dan Anak
Kronologi penemuan jasad ayah dan anak yang telah membusuk di Koja, Jakarta Utara berawal dari bau tak sedap hingga paket terlantar.
Warga menaruh curiga ketika mencium bau tidak sedap berhari-hari dari salah satu rumah dua lantai di Jalan Balai Rakyat, RT 06 RW 03 Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara.
Bau tidak sedap itu setidaknya sudah seminggu merebak di permukiman tersebut.
Warga setempat pun dibuat geger dengan sumber bau tersebut yang nyatanya berasal dari jasad pemilik rumah dan sang anak.
Pada Sabtu (28/10/2023) pagi, jenazah Hamka (50) ditemukan membusuk bersama anak balitanya di rumah tersebut.
Jasad Hamka telungkup di dekat kamar mandi.
Di dekatnya juga lah ditemukan jenazah sang balita berusia 1,5 tahun.
Sementara itu di lantai 1, ditemukan juga istri Hamka yang terbaring lemas bersama anak sulungnya.
"Ini baunya udah hampir seminggu, saya kira ini bau bangkai, tapi nggak tahunya karena mayat," ujar Yati (66), salah seorang tetangga korban.
Sepekan terakhir bau tidak sedap tersebut juga tercium oleh tetangga lainnya, Bambang (55).
Bambang sempat mencari-cari sumber bau dari got di sekitar TKP, tapi tak pernah menemukan asalnya.
Namun, sepekan berlalu kecurigaan mulai mengarah ke rumah Hamka.
Sebab, lanjut Bambang, tak cuma bau tidak sedap yang paling terasa di rumah itu, ada juga kejanggalan yang dilihatnya.
Kejanggalan-kejanggalan yang dilihat Bambang antara lain kendaraan yang berdebu hingga paket yang tak kunjung dibawa masuk alias ditelantarkan di teras rumah.
"Nah itu, kok mobil sama motornya kotor banget, nah kecurigaaanya dari itu, terus paket juga nggak pernah dibawa masuk," kata Bambang.
Bambang menambahkan, korban memang sudah tinggal di wilayah itu sejak puluhan tahun silam, tapi pribadinya dikenal tertutup.
Hamka diketahui memiliki usaha di bidang travel umrah dan istrinya hanya ibu rumah tangga yang mengurusi dua balita mereka.
Sementara itu, hingga kini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait ayah yang ditemukan membusuk bersama balitanya ini.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Iverson Manossoh menuturkan, polisi sudah mengirimkan jenazah korban ke RS Polri Kramat Jati guna menjalani pemeriksaan forensik.
"Nanti ahlinya yang menyampaikan. Perkiraan berapa lama korban di TKP biar ahli yang menjelaskan," kata Iverson.
Sedangkan untuk istri dan anak sulung korban, saat ini keduanya sudah mendapat perawatan di rumah sakit serta pendampingan dari tim Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Utara.
Polisi tak menemukan adanya bekas luka di tubuh ibu dan anaknya yang masih berusia sekira 3 tahun.
"Sementara, yang masih hidup belum ada kekerasan fisik terhadap ibu dan anak tersebut. Tim sudah kami bagi tugas sesuai kemampuan masing-masing," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Dapatkan Informasi Lainnya di GoogleNews, Klik: Tribun Bengkulu
| Alasan Istri di Koja Tak Lapor Warga Ketika Sang Suami dan Anaknya Tewas Akui Tak Berdaya | :format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Alasan-Istri-di-Koja-Tak-Lapor-Warga-Ketika-Sang-Suami-dan-Anaknya-Tewas-Akui-Tak-Berdaya.jpg)  | 
|---|
| Pengakuan Nur Hikmah Soal Suami dan Anaknya Tewas di Koja Sebut Korban Jatuh dari Kamar Mandi | :format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Pengakuan-Nur-Hikmah-Soal-Suami-dan-Anaknya-Tewas-di-Koja-Sebut-Korban-Jatuh-dari-Kamar-Mandi.jpg)  | 
|---|
| Nasib Anak Sulung yang Tinggal Bersama Jasad Hamka dan Adiknya di Koja Usai Kondisinya Membaik | :format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Nasib-Anak-Sulung-yang-Tinggal-Bersama-Jasad-Hamka-dan-Adiknya-di-Koja-Usai-Kondisinya-Membaik.jpg)  | 
|---|
| Beda Reaksi Nur Hikmah Saat Ditanya Hal Biasa dengan Kematian Suami dan Anaknya Diungkap Polisi | :format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Beda-Keterangan-Nur-Hikmah-Saat-Ditanya-Hal-Biasa-dengan-Kematian-Suami-dan-Anaknya-Diungkap-Polisi.jpg)  | 
|---|
| Pasca Penemuan Jasad Ayah dan Balitanya di Koja, Warga Tak Mau Nongkrong Malam, Ini Alasannya | :format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Pasca-Penemuan-Jasad-Ayah-dan-Balitanya-di-Koja-Warga-Tak-Mau-Nongkrong-Malam-Ini-Alasannya.jpg)  | 
|---|


:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Sosok-Rusli-Kepala-Desa-atau-Kades-Rengasjajar-Kecamatan-Cigudeg.jpg) 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Reaksi-Habib-Jafar-Usai-Onad-Ditangkap-Kasus-Narkoba-Padahal-Punya-Program-Bareng-LOG-IN.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Sosok-SWN-Dikirim-Papan-Bunga-Hujatan-di-Hari-Wisuda-Isi-Chat-Tersebar-Luas-Aku-Takut-Ketahuan.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Detik-Detik-Pria-Diduga-Maling-Motor-di-Surabaya-Dibakar-Hidup-Hidup-Warga-Histeris.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Onadio-Leonardo-atau-Onad-diketahui-sempat-bertemu-ulama-besar-asal-Yaman.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/PENGAKUAN-Onadio-Leonardo-Soal-Konsumsi-Narkoba-di-Usia-21-Tahun-Emang-Gue-Suka-Aja.jpg) 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.