Istri Otaki Pembunuhan Suami di Karawang

Bujuk Rayu Ossy Ajak Adiknya Otaki Pembunuhan Suami di Karawang, Bayar Algojo-Bikin Skenario Dibegal

Pembunuhan berencana terhadap Arif, murni karena sang istri ingin berpisah, namun tetap menginginkan harta suaminya.

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Kolase Ossy dan Adiknya Pandu saat Diamankan Polisi. Bujuk Rayu Ossy Ajak Adiknya Otaki Pembunuhan Suami di Karawang, Bayar Algojo-Bikin Skenario Dibegal 

TRIBUNBENGKULU.COM - Bujuk Rayu Ossy Claranita Nanda Triar (32) ajak Pandu adiknya otaki pembunuhan suami di Karawang.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Karawang AKP Abdul Jalil mengatakan, awalnya Ossy mengadu kepada adiknya tentang hubungan rumah tangganya yang tak lagi harmonis.

Bahkan Ossy mengaku kerap dimarahi sang suami, Arif Sriyono. Ossy juga menyebut Arif Sriyono amat emosional, introvert, dan tidak mau bersosialisasi.

Fakta ini terungkap berdasarkan hasil pemeriksaan polisi terhadap para tersangka.

"Saat aduan tersebut, karena kesal kemudian Ossy membujuk Pandu untuk menghabisi korban."

"(Dia) menjanjikan kalau nanti ditangkap polisi, Ossy bakal membantu mengeluarkan penjara dan akhirnya Pandu mengiyakannya," kata Abdul di Mapolres Karawang, Kamis (18/1/2024).

Padahal, ketidakharmonisan itu bukan karena perilaku Arif Sriyono. Keseharian Ossy yang kerap keluar rumah tanpa izin suami, dan juga tidak mengurus anak menjadi pemicu.

Abdul mengatakan, karena perilaku sang istri, Arif Sriyono sering memberi nasihat agar Ossy tidak sering keluar, dan tetap mengurus anaknya.

Bahkan, Arif Sriyono pun, kata Abdul, mengetahui istrinya ternyata berselingkuh.

"Tapi kita lakukan penyelidikan dan intrograsi kerabat dan temannya lalu kami lihat chattingan di ponsel korban kepada istrinya, baik-baik saja tidak ada pertengkaran terhadap pelaku," ujar dia.

Pembunuhan berencana terhadap Arif, kata Abdul, murni karena sang istri ingin berpisah, namun tetap menginginkan harta suaminya.

Baca juga: Drama Ossy Otak Pembunuhan Suami di Karawang, Nangis Histeris saat Otopsi Takut Skenario Terbongkar

Sebab, pasangan ini memiliki perjanjian, jika bercerai Ossy tidak akan mendapatkan harta benda apa pun, kecuali perpisahan karena kematian.

"Selain itu juga status sosial yang didapatkan, jika cerai suami masih hidup dengan cerai suami meninggal itu kan berbeda."

"Itu yang mendorong dorong OC lakukan pembunuhan berencana," ujar Abdul.

Selingkuhan Ossy Claranita Sempat Melarang

Fakta baru ternyata selingkuhan Ossy Claranita Nanda Triar (32) sempat melarang untuk melakukan pembunuhan suami di Karawang hingga pelaku marah.

Hal itu diungkapkan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Karawang, AKP Abdul Jalil berdasarkan hasil pemeriksaan.

Menurutnya, pria idaman lain (PIL) atau selingkuhan Ossy Claranita tersebut sempat melarang aksi pembunuhan Arif Sriyono

Sebelum kejadian, selingkuhan Ossy pernah mendengar beberapa pelaku membicarakan rute.

Karena penasaran, selingkuhan Ossy bertanya kepada pacarnya sedang merencanaan apa.

"Saat itu Ossy menjawab mau buka usaha angkringan," kata Abdul di Mapolres Karawang, Rabu (17/1/2024).

Pria itu tak percaya, kenapa usaha angkringan membahas rute melintas dan terus mencecar Ossy.

"Akhirnya Ossy memberitahu. PIL tersebut kemudian menasehati OC (Ossy) untuk tidak melakukan itu karena berisiko dengan tuntutan hukum," kata Abdul.

Ossy marah kepada selingkuhannya tersebut hingga akhirnya pria itu baru tahu Ossy tetap menjalankan rencananya setelah kejadian.

Korban Arief Sriyono mengetahui Ossy mempunyai selingkuhan dan menasehati Ossy termasuk soal kesepakatan Ossy tak akan mendapat harta gono-gini jika cerai dari Arif.

Drama Ossy

Drama Ossy Claranita Nanda Triar (32) otak pembunuhan suami di Karawang, menangis histeris saat Otopsi takut skenario terbongkar.

Ossy yang rupanya dalang pembunuhan menangis dan menolak jasad suaminya diotopsi.

Dalam video yang beredar di media sosial, nampak polisi yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Abdul Jalil dan Ossy tengah duduk di sebuah ruangan.

Ossy juga nampak ditemani beberapa orang.

Abdul menjelaskan, otopsi diperlukan untuk mengungkap penyebab pasti kematian buruh pabrik PT Toyota Indonesia itu.

"Gak mau, itu pasti harus diinikan lagi kan, dia udah kesakitan, Pak. aku yakin dia kesakitan banget waktu kejadian," ujar Ossy menjawab sambil menangis.

Ossy menangis cukup kencang dengan kedua tangan menutupi mukanya dan postur tubuh membungkuk.

Meski begitu, Abdul Jalil terus menjelaskan perlunya otopsi lantaran saat persidangan hakim dan jaksa bakal meminta hasil otopsi.

"Ya Allah, Pak, bapak gak ngerasaain apa yang saya rasain. Bapak gak ngerasain," jawab Ossy.

Kapolres Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono pun mengakui, penolakan otopsi itu menjadi salah satu kecurigaan polisi.

Polisi melakukan penyelidikan lebih dalam, termasuk menganalisa 27 CCTV di sepanjang tiga kilometer dari rumah korban hingga lokasi kejadian di pinggir irigasi sasak misran, Desa Cibalongsari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang.

Hasilnya, polisi berhasil mengidentifikasi pelaku.

Terutama karena postur tubuh pria yang membawa motor korban mirip dengan adik Ossy, Pandu (19) yang juga telah ditetapkan tersangka.

"Yang kedua ketidakkooperatifannya, berbelit-belit dan setelah kami cocokan antara data olah TKP (tempat kejadian perkara) dengan keterangan yang bersangkutan banyak sekali yang tidak berkesesuaian," kata Wirdhanto saat memberikan keterangan pers di Mapolres Karawang, Selasa (16/1/2024).

Selingkuhan Ikut Diperiksa

Tekuak Alasan Ossy Claranita Nanda Triar (32) otaki pembunuhan suami di Karawang, Jawa Barat yang sebelumnya diduga korban begal.

Ossy Claranita tega menyewa algojo untuk membunuh suaminya Arif Sriyono (32) dipicu lantaran untuk mendapatkan warisan sang suami.

Selain karena untuk mendapatkan warisan suami dan tak dinafkahi, Ossy Claranita Nanda Triar (32) membunuh Arif Sriyono karena Ossy sudah memiliki selingkuhan.

Ketika ditanya apakah polisi melakukan pemeriksaan terhadap selingkuhan dari Ossy, Kapolres Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengungkapkan, bahwa pihak kepolisian melakukan pemeriksaan

"Periksa (selingkuhan pelaku), " kata Wirdhanto, Selasa (16/1/2024).

Wirdhanto mengungkapkan, dalam mengungkap kasus pembunuhan dengan tipu muslihat pembegalan itu pihak kepolisian memeriksa sebanyak 17 saksi.

"Ada 17 saksi dari mulai keluarga, rekan, dan juga termasuk lingkungan warga yang berada di TKP dan juga termasuk rumah korban, " kata Wirdhanto.

Selain itu, dikatakan Wirdhanto, pihaknya juga memeriksa sebanyak 27 rekaman CCTV sejauh 3 kilometer untuk mengungkap kasus pembunuhan istri bunuh suami.

Ngotot Tolak Otopsi

Awal mula terbongkarnya Ossy Claranita Nanda Triar (32) otaki pembunuhan suami di Karawang, kecurigaan polisi berawal karena tolak otopsi.

Kasus pembunuhan berencana terhadap Arif Sriyono (32) seorang buruh pabrik di Karawang, Jawa Barat, yang didalangi istrinya.

Pengungkapan itu bermula dari kecurigaan polisi pada sikap istri korban.

Kepala Kepolisian Resor Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, polisi menaruh curiga lantaran Ossy ngotot menolak jasad suaminya dilakukan autopsi.

"Yang kedua ketidakkooperatifannya, berbelit-belit dan setelah kami cocokan antara data olah TKP (tempat kejadian perkara) dengan keterangan yang bersangkutan banyak sekali yang tidak berkesesuaian," kata Wirdhanto saat memberikan keterangan pers di Markas Kepolisian Resor Karawang, Selasa (16/1/2024).

Kecurigaan polisi kepada Ossy menguat setelah memeriksa kamera closed circuit television (CCTV) di sekitar lokasi kejadian.

Dalam salah satu rekaman, terlihat sosok salah satu pembunuh Arif mirip perawakannya dengan Pandu (19), adik Ossy.

Polisi kemudian memanggil Ossy dan adiknya ke Mapolres Karawang untuk dimintai keterangan.

"Setelah kami melakukan interogasi mendalam, yang bersangkutan (Ossy) mengakui telah menjadi dalang pelaku dari kejadian ini," kata Wirdhanto.

Akhirnya setelah pemeriksaan selama 24 jam, polisi menetapkan tiga tersangka kasus pembunuhan Arif Sriyono pada 14 Januari 2024.

Ini berselang lima hari setelah Arif ditemukan tewas di pinggir irigasi dan dikira korban begal pada 9 Januari 2024 dini hari.

Pengakuan Ossy

Pengakuan Ossy Claranita Nanda Triar (32) otak pembunuhan suami di Karawang, kini nyesal hingga pasrah dengan perbuatannya

Ossy mengaku tak akan meminta keringanan hukuman atas perbuatannya menjadi otak pembunuhan suaminya sendiri Arif Sriyono.

Diketahui Ossy merupakan otak pembunuhan suaminya Arif Sriyono di pinggir irigasi Sasak Misran Dusun Pasirpanjang, Desa Cibalongsari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang.

"Saya berusaha kooperatif. Apapun saya menerima hukuman dari perbuatan yang telah saya lakukan tanpa harus mengajukan hukuman untuk diringan-ringankan," kata Ossy saat digiring polisi di Mapolres Karawang, Selasa (16/1/2024).

Ossy menjadi otak pembunuhan suaminya Arif Sriyono dan merencanakan pembunuhan Arif hingga dibuat seolah menjadi korban pembegalan.

Dengan tangan diborgol, Ossy mengaku dirinya pasrah dengan perbuatannya tersebut.

"Ya kalau menyesal sih menyesal. Tapi mau gimana lagi?" kata Ossy.

Ossy bersama adiknya Pandu berhasil ditangkap Polres Karawang.

Keduanya menjadi tersangka pembunuhan berencana terhadap Arif Sriyono.

Perselingkuhan, harta, dan tak dinafkahi menjadi penyebab Ossy Claranita Nanda Triar (32) melakukan pembunuhan terhadap Arif Sriyono karyawan Toyota.

Rencanakan Sejak 2 Minggu Sebelum Eksekusi

Fakta baru Ossy Claranita Nanda Triar (32) ternyata merencanakan pembunuhan suaminya Arif Sriyono sejak 2 minggu sebelum eksekusi di pinggir irigasi Sasak Misran Dusun Pasirpanjang, Desa Cibalongsari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang.

Ossy dan Pandu (19) adik pelaku diminta mencari sang eksekutor untuk menghilangkan nyawa Arif Sriyono.

Lalu mereka pun menyewa RZ yang saat ini masih buron, dengan upah uang Rp1,5 juta dan sepeda motor milik Arif Sriyono.

"Mereka sudah merencanakan pembunuhan sejak dua minggu sebelum pembunuhan," kata Kapolres Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono, Selasa (16/1/2024).

Mereka pun merencanakan pembunuhan dari cara meracuni Arif Sriyono dan berbagai cara lainnya.

Motif Pembunuhan

Terungkap motif Ossy Claranita otaki pembunuhan suami di Karawang, dari Selingkuh, harta hingga tak dinafkahi.

Diketahui, karyawan Toyota Arif Sriono ternyata bukan tewas karena dibegal.

Kapolres Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengungkapkan, motif dari pembunuhan karena Ossy memendam sakit hati terhadap Arif Sriyono.

"Dikarenakan hubungan yang sudah tidak harmonis karena adanya perselingkuhan, pelaku sering dimarahi oleh korban dan juga korban tidak memenuhi kebutuhan rumah tangga yang selalu diinginkan oleh terduga pelaku, " kata Kapolres, Selasa (16/1/2024).

Selain itu, kata Wirdhanto, Ossy juga memiliki hubungan dengan pria idaman lain.

Kemudian juga didorong oleh perjanjian pranikah .

"Misalnya korban itu dicerai oleh istrinya ada kesepakatan memang untuk harta bendanya tidak bisa dibagi."

"Jadi memang sudah ada komitmen harta akan menjadi milik korban. Tapi kalau misalkan meninggal dunia ini bisa menjadi waris dan yang kedua masalah status sosialnya pun akan berbeda antara janda cerai dan janda mati, " kata dia.

Sementara itu, Ossy juga mengungkapkan jika korban juga berselingkuh dengan perempuan.

"Iya berselingkuh, " kata Ossy saat digiring petugas.

Ossy pun kemudian nekat melakukan perencanaan pembunuhan bersama adik kandungnya Pandu (19) dan RZ yang masih buron menjadi eksekutor.

2 Eksekutor Diberi Rp 1,5 Juta dan Motor

Ossy Claranita (32) otaki pembunuhan suami di Karawang, rela sewa 2 eksekutor diberi Rp 1,5 tuta dan motor

Ossy merupakan dalang kasus yang menewaskan karyawan toyota Arif Sriyono (32) di Karawang.

Kepala Kepolisian Resor Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengungkapkan, Ossy membayarkan sejumlah uang kepada seorang eksekutor berinisial RZ untuk membunuh suaminya.

"Berdasarkan keterangan dari tersangka OC (Ossy, istri korban) setelah kejadian, pelaku eksekutor dibayar Rp 1,5 juta plus motor," kata Wirdhanto Hadicaksono saat memberikan keterangan pers di Markas Kepolisian Resor Karawang, Selasa (16/1/2024).

Pembunuhan Arif direncanakan Ossy bersama adiknya, Pandu (19).

Berdasarkan pengakuan pelaku kepada polisi, Pandu menjadi orang yang meminta RZ untuk membunuh Arif.

"Ossy juga yang membayar kontrakan RZ," kata Wirdhanto.

Sosok Ossy Claranita

Ossy Claranita Nanda Tiar (32) otaki pembunuhan suaminya Arif Srionodi yang merupakan karyawan Toyota.

Ossy membayar 2 Pembunuh bayaran lantaran skenario awalnya batal pakai racun.

Kasus ini pun menjadi perhatian sebab banyak ditemukan kejanggalan

Selain Ossy, turut terlibat adiknya bernama Pandu dan dua orang pembunuh bayaran.

Kapolres Karawang, AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengungkapkan Ossy sempat berpikir membunuh suaminya dengan cara diracun.

Tapi hal itu dibatalkan dan berpikir cara yang lebih masuk akal yakni begal sebab Arif sering keluar larut malam.

“Pernah ada beberapa rencana lain, seperti meracuni korban, namun akhirnya disepakati modus begal karena mengetahui kebiasaan korban yang sering keluar malam,” ujarnya, Selasa, 16 Januari 2024.

Setelahnya, Ossy meminta Pandu mencari pembunuh bayaran untuk membunuh suaminya.

Modusnya adalah memancing korban ke sekitar TKP lewat adik ipar korban yang meminta dijemput karena motornya mogok.

“Adik kandung OC, berperan mencari eksekutor yang sudah kami kantongi identitasnya, lalu mempersiapkan senjata tajam, dan hingga akhirnya pada 9 Januari itu korban dieksekusi dengan mulus. Korban mengalami tusukan 5 titik, di dada, perut dan tangan,” sebut dia.

Para pelaku pun saat ini dijerat Pasal 340 KUHPidana jo pasal 56 dan atau Pasal 365 ayat (3) KUHPidana jo Pasal 56 KUHPidana dan atau Pasal 338 KUHPidana dengan ancaman hukuman pidana paling paling lama 20 tahun atau seumur hidup

Skenario Istri Otaki Pembunuhan

Skenario istri otaki pembunuhan suami di Karawang, awalnya diduga korban begal.

Diketahui, karyawan Toyota Arif Sriono ternyata bukan tewas karena dibegal.

Arif tewas setelah dirancang pembunuhan oleh sang istri berinisial OC (32).

Kasus istri bunuh suami ini bikin kaget.

Polisi membongkar kejanggalan kematian Arif di Karawang, Jawa Barat pada Selasa (9/1/2024) dini hari.

Saat ditemukan, korban dalam kondisi kepala masih memakai helm dan dipenuhi darah akibat luka tusuk ditubuhnya dan leher.

Sedangkan motor milik korban tidak ditemukan dilokasi kejadian.

Kapolres Karawang, AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan bahwa Arif korban pembunuhan berencana yang diotaki istrinya sendiri.

"Kami ungkap kasus yang awalnya dikira korban pembegalan. Dari hasil penyelidikan, ternyata (Arif) merupakan korban pembunuhan berencana," kata Wirdhanto saat konfrensi pers di Mapolres Karawang pada Selasa (16/1/2024).

Kapolres Karawang, AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan bahwa Arif korban pembunuhan berencana yang diotaki istrinya sendiri.

Kronologi Karyawan Toyota Dibunuh

Berdasarkan kronologi, OC menyuruh adik kandungnya yang berinisial PD untuk menyusun sebuah rencana pembunuhan suaminya sendiri itu.

Kemudian, PD mencari dua orang untuk menjadi eksekutor pembunuhan tersebut.

"Akhirnya disepakati diskenariokan seperti seolah-olah korban pembegalan," ujar Wirdhanto.

Untuk dua orang eksekutornya sudah diketahui identitasnya dan masih dalam pengejaran kepolisian.

Wirdhanto menyebut, pengungkapkan kasus ini hasil penyelidikan mendalam jajaran Polres Karawang bersama Jatanras Polda Jawa Barat.

Pihaknya melakukan pemeriksaan saksi-saksi mulai dari warga di lokasi, teman korban hingga keluarga korban dalam hal ini istri korban.

"Kita juga menelusuri sebanyak 24 rekaman CCTV mulai dari korban berangkat dari tempat tinggalnya hingga lokasi kejadian," jelas Wirdhanto.

Soal motif pembunuhan, Wirdhanto menuturkan bahwa pelaku kesal karena korban sudah tidak lagi memberikan uang.

Korban juga seringkali marah dan jarang pulang ke rumah.

"Motif ekonomi, kemudian dendam kesal karena korban jarang pulang ke rumah," terang Wirdhanto.

Wirdhanto menambahkan, kedua pelaku dijerat Pasal 340 KUHPidana jo pasal 56 dan atau Pasal 365 ayat (3) KUHPidana jo Pasal 56 KUHPidana dan atau Pasal 338 KUHPidana dengan ancaman hukuman pidana paling paling lama 20 tahun atau seumur hidup.

Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Dapatkan Informasi Lainnya di GoogleNews, Klik: Tribun Bengkulu

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved