Berita Rejang Lebong
Kerap Hujan, Masyarakat di Rejang Lebong Patut Waspadai 3 Penyakit Ini
Cuaca ekstrim, hujan dengan intensitas tinggi melanda sejumlah wilayah Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu.
Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi
TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG - Cuaca ekstrim, hujan dengan intensitas tinggi melanda sejumlah wilayah Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu.
Selain bencana alam yang rawan terjadi namun berbagai penyakit juga mengintai masyarakat di musim penghujan.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Rejang Lebong menyebut ada sejumlah penyakit yang kerap menyerang masyarakat di tengah cuaca ekstrem terjadi sekarang.
Kepala Dinkes Rejang Lebong Rephi Meido Satria, SKM melalui Kasi Pencegahan dan Pengendali Penyakit Menular (P2PM) Titin Julita SKM mengatakan, penyakit yang patut diwaspadai mulai dari Demam Berdarah Dengue (DBD), Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) serta gangguan pencernaan berupa diare.
Pada musim hujan seperti ini, virus dapat lebih mudah berkembang biak. Itu dikarenakan suhu dingin saat musim hujan terjadi.
Selain itu, udara dingin akibat hujan deras juga berdampak buruk pada kinerja sistem imun dalam melindungi tubuh.
"Benar, musim hujan seperti ini rawan terjadi DBD, ISPA hingga gangguan saluran pencernaan," kata Titin.
Untuk meminimalisir ISPA dan gangguan pencernaan, ia menyarankan agar masyarakat memenuhi asupan harian, mengonsumsi vitamin dan makanan sehat. Serta kalau bisa melakukan olahraga secara teratur.
"Juga harus istirahat yang cukup dan melakukan hal lainnya untuk meningkatkan imunitas," lanjut Titin.
Selain itu, peralihan musim dapat mempercepat perkembangbiakan nyamuk termasuk perkembangan Aedes Aegypti sebagai penyebab DBD.
Penyakit DBD masih menjadi hal yang perlu diwaspadai. Ini karena penyakit DBD masih banyak ditemukan.
Pada tahun 2023, Dinkes Rejang Lebong mencatat sudah ada 55 kasus DBD yang ditemukan. Meskipun sudah banyak kasus yang terjadi, sampai saat ini masih nihil kasus kematian.
Kasus DBD banyak terjadi di wilayah kecamatan besar. Lantaran di wilayah tersebut banyak selokan atau saluran air yang bisa menjadi sarang nyamuk.
"Tahun kemarin ada 55 kasus DBD di Rejang Lebong, tahun ini kita upayakan kasus itu bisa menurun," papar Titin.
| Proyek Jalan Sukowati Rejang Lebong Hasilnya Bergelombang dan Retak-Retak, Kontraktor Lapisi Ulang |
|
|---|
| Motif Petani di SBI Rejang Lebong Nekat Akhiri Hidup, Dipicu Faktor Ekonomi? |
|
|---|
| Gotong Royong Massal Bersihkan Sungai Air Duku Curup Bengkulu, Alat Berat Diturunkan Keruk Sungai |
|
|---|
| Pemkab Rejang Lebong Bengkulu Akan Manfaatkan Tanah Terbengkalai, Dikelola Bersama Masyarakat |
|
|---|
| Bukan Ulah Geng Motor, 2 Pemuda Rimbo Recap Rejang Lebong Dikeroyok Sekelompok Remaja |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Musim-hujan-di-RL-jan-2024.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.