Rahasia dan Makna Bulan Syaban
Rahasia dan Makna Bulan Syaban, Kajian Ustadz Adi Hidayat
Bulan Syaban merupakan satu bulan sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Saat bulan Syaban tiba umat muslin di anjurkan untuk memperbanyak amalan.
Penulis: Sherly Ayu Pratama | Editor: Ricky Jenihansen
TRIBUNBENGKULU.COM - Bulan Syaban merupakan satu bulan sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.
Sebentar lagi kita akan memasuki Bulan Syaban 1445 Hijriyah, itu artinya sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan.
Di Bulan Syaban ini sebagai umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan dan ibadah kepada Allah SWT.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Nabi Muhammad SAW menganjurkan agar membiasakan diri untuk meningkatkan ibadah di bulan Syaban.
Dalam channel akun YouTube Ustadz Adi Hidayat, ia menjabarkan tentang awal mula bulan Syaban.
Dahulu pada saat zaman Jahiliyah masyarakat Arab tempo dulu, berusaha untuk membentuk sebuah kelompok-kelompok kecil.
Kelompok-kelompok ini menyebar ke seluruh tempat yang ada di wilayah padang pasir, untuk mencari sumber air.
Kemudian mereka menyiapkan tempat untuk menampung air sebagai persiapan menuju Bulan kesembilan.
Yang dimana terik dan panas matahari membakar, sehingga berpotensi menjadikan sumber-sumber air menjadi kering dan aktivitas menjadi terbatas.
Ustadz Adi Hidayat menuturkan bahwa "Bulan kesembilan itulah saat panas trik memancar, disebut dengan Bulan Ramadhan, masyarakat menyebut dengan Ramadhan dari kata Ramadhan yang berarti terik panas membakar," jelas Ustadz Adi Hidayat.
"Jika kita ingin jadikan bentuknya superlative, lebih meningkat lagi, lebih membakar lagi maka tambahkan Alif dan Nun di ujungnya, maka masyarakat menyebutnya dengan Ramadhan, bulan, masa waktu yang sangat terik membakar yang sangat panas membakar," lanjut Ustadz Adi Hidayat.
Oleh karena itu sebulan sebelumnya memasuki bulan Ramadhan, masyarakat membagi tugas per kelompok.
Pengelmpokan-pengelompokan untuk menyebar itu disebut dengan Tasya'ub dan keadaannya disebut Sya'ban.
"Maka di bulan Sya'ban bulan yang kedelapan, masyarakat bertugas menyebar mencari sumber-sumber air untuk ditampung dan dikumpulkan sebagai persiapan di bulan yang kesembilan yaitu bulan Ramadhan," tuturnya.
Pada masa itu, nama-nama bulan akan di pertahankan dalam perjalanan di tahun Hijriah, pada mulai Muharram sampai dengan Dzulhijah, dari Bulan pertama hingga bulan yang kedua belas.
Pernyataan Kadisdik Kontras dengan Walikota Prabumulih, Kini Malah Terancam Dilaporkan |
![]() |
---|
Akhirnya! Wali Kota Prabumulih Minta Maaf, Kepsek & Satpam Dihadiahi Motor Listrik |
![]() |
---|
Reaksi Gubernur Bengkulu Helmi Hasan, Ada Dua Balita di Seluma Keluar Cacing dari Mulut dan Hidung |
![]() |
---|
Longsor Tutup Jalan Lintas Manna–Pagar Alam, BPBD Bengkulu Selatan: Pembersihan Masih Berlangsung |
![]() |
---|
Siapa Sosok S? Bocorkan Rekening Dormant Pemicu Pembunuhan Tragis Kacab Bank BUMN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.