Doa

Jangan Keliru! Doa Sholat Dhuha dan Batas Waktu Mengerjakan Sholat, Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Waktu terbaik untuk melaksanakan sholat Dhuha mulai dari pukul 6:12 (waktu matahari setinggi tombak) hingga 10 menit menjelang adzan dzuhur.

Penulis: Rita Lismini | Editor: Ricky Jenihansen
TribunBengkulu.com/TribunMakassar.com
Tangkap Layar Foto Ustadz Abdul Somad. Jangan Sampai Keliru! Ini Batas Waktu Mengerjakan Sholat Dhuha Menurut Ustadz Abdul Somad 

TRIBUNBENGKULU.COM - Simak batasan waktu mengerjakan sholat Dhuha menurut penjelasan Ustadz Abdul Somad.

Sesuai namanya, sholat dhuha dikerjakan pada waktu dhuha.

Lantas kapan waktu Dhuha tersebut?

Jadi, waktu melaksanakan sholat Dhuha yaki dimulai ketika matahari naik setinggi tombak hingga menjelang waktu Dzuhur.

Sebagaimana dijelaskan oleh Ustadz Abdul Somad melalui kanal Youtube @Teropong Islam bahwa waktu terbaik untuk melaksanakan sholat Dhuha sebagai berikut:

"Shuruq jam 6 menunggu waktu hingga setinggi tombak, setinggi tombak menurut ilmu astronomi 12 menit," kata Ustadz Abdul Somad.

Waktunya adalah terbentang dari 6:12 (waktu matahari setinggi tombak) hingga 10 menit menjelang adzan dzuhur.

Selain itu, Ustadz Abdul Somad juga menjelaskan batas waktu untuk mengerjakan sholat dhuha adalah 15 atau 10 menit jelang adzan dzhuhur.

"15-10 menit menjelang adzan dzuhur. Misalnya waktu Sholat dzuhur jam 12.26 maka 12.15 berhenti," ujar Ustadz Abdul Somad.

"Waktu tergelincir matahari, dua tanduk setan," sambungnya

Ustadz Abdul Somad pun menjelaskan apa itu tanduk setan.

Baca juga: Yuk Amalkan! Ini Bacaan Zikir dan Doa Selepas Sholat Dhuha Ada Arab, Latin, dan Artinya

"Tanduk setan datang menghampiri tiga kali. Pertama pagi, kedua siang, yang ketiga bakda Ashar," tandas Ustadz Abdul Somad.

Nah itulah tadi penjelasan mengenai batas waktu untuk mengerjakan sholat Dhuha.

Selain itu, simak juga bacaan niat hingga tata cara sholat Dhuha 2 rakaat di bawah ini!

Baca juga: 3 Bacaan Doa Setelah Sholat Dhuha agar Dibuka Pintu Rezeki, Lengkap dengan Tata Cara Dhuha 2 Rakaat

Bacaan Niat sholat Dhuha

أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنَ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى

Usholli sunnatadh dhuhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa

Artinya: "Aku niat sholat sunnah dhuha dua rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah Ta’ala."

Tata Cara Sholat Dhuha

Untuk tata cara sholat Dhuha 2 rakaat adalah sebagai berikut:

1. Niat sholat Dhuha

2. Takbirotul Ihram

3. Membaca Doa Iftitah (Sunnah)

4. Membaca Surah Al-Fatihah

5. Membaca Surah Asy-Syams

6. Ruku’ dengan tuma’ninah

7. I’tidal dengan tuma’ninah

8. Sujud dengan tuma’ninah

9. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah

10. Sujud kedua dengan tuma’ninah

11. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua

12. Membaca Surah Al-Fatihah

13. Membaca Surah Ad-Dhuha

14. Ruku’ dengan tuma’ninah

15. I’tidal dengan tuma’ninah

16. Sujud dengan tuma’ninah

18. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah

19. Sujud kedua dengan tuma’ninah

20. Tasyahud Akhir dengan tuma’ninah

21. Salam

21. Membaca doa sholat Dhuha

Dikutip dari Buku Risalah Tuntunan sholat Lengkap karya Drs. Moh. Rifa’i, bacaan surat dalam sholat Dhuha pada rakaat pertama yakni Asy-Syams.

Kemudian di rakaat kedua, surah yang dibaca yakni Ad-Dhuha.

sholat Dhuha bisa dikerjakan pada saat matahari sedang naik.

Waktunya, kurang lebih 7 hasta atau pukul tujuh sampai masuk waktu Dhuhur.

Doa Sholat Dhuha

اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Allahumma innad-duhaa’a duhaa’uka wal bahaa’a bahaa’auka wal-jamaala jamaaluka wal-quwwata quwwatuka wal-qudrota qudratuka wal-‘ismata ‘ismatuka.

Allaahumma in kaana rizqii fis-samaa’i fa anzilhu, wa in kaana fil-ardi fa akhrijhu, wa in kaana mu’assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa tahhirhu wa in kaana ba’iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa’ika wa bahaa’ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa aataita ‘ibaadakash-shalihiin.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya waktu Dhuha adalah waktu Dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu.

Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hamba-Mu yang sholeh."

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved