Doa

Apakah Pukul 11.15 Masih Bisa Sholat Dhuha? Doa Sholat Dhuha dan Waktunya Menurut Ulama Syafi’iyah

Waktu menjalankan ibadah sholat Dhuha sangatlah panjang, yakni dimulai dari terbitnya matahari sampai di siang hari atau menjelang waktu dzuhur.

Penulis: Rita Lismini | Editor: Ricky Jenihansen
TribunBengkulu.com
Ilustrasi Batas Waktu Sholat Dhuha. Apakah Pukul 11.15 Masih Bisa Sholat Dhuha? Simak Batas Waktunya Menurut Ulama Syafi’iyah. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Apakah pukul 11.15 WIB masih diperbolehkan untuk sholat Dhuha?

Pertanyaan seperti itu mungkin kerap kali muncul di benak kita karena ada suatu hal.

Misalnya saja ketika kita ingin sholat Dhuha namun karena keadaan tertentu maka baru sempat Dhuha pada jam 11.

Lantas bagaimana jika seorang umat muslim sholat Dhuha di jam 11 siang apakah diperkenankan atau diperbolehkan?

Mengingat masih banyak yang keliru terkait batasan waktu sholat Dhuha.

Nah, untuk lebih jelasnya silahkan simak penjelasannya di bawah ini!

Sholat Dhuha merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan oleh umat Islam.

Selain mendatangkan pahala, menjalankan ibadah sholat Dhuha juga memiliki keutaman. Keutamaan yang paling umum adalah dapat mendatangkan rezeki.

Waktu menjalankan ibadah sholat Dhuha juga sangatlah panjang, yakni dimulai dari terbitnya matahari sampai di pertengahan siang hari, atau menjelang waktu zuhur.

Sebagian ulama Syafi’iyah berpendapat bahwa waktu mulainya shalat Dhuha adalah tepat setelah terbitnya matahari.

Namun dianjurkan untuk menundanya sampai matahari setinggi tombak.

Pendapat ini diriwayatkan An Nawawi dalam kitab Ar-Raudhah.

Doa Sholat Dhuha Arab, Latin dan Artinya

Hal yang sama juga menjadi pendapat Imam Al-Albani. Beliau ditanya tentang berapakah jarak satu tombak.

Beliau menjawab: “Satu tombak adalah 2 meter menurut standar ukuran sekarang.” (Mausu’ah Fiqhiyah Muyassarah, 2/167).

Sebagian ulama’ menjelaskan, jika diukur dengan waktu maka matahari pada posisi setinggi satu tombak kurang lebih 15 menit setelah terbit.

Sementara itu, batas akhir waktu sholat Dhuha adalah sebelum waktu larangan sholat, yaitu ketika bayangan tepat berada di atas benda, tidak condong ke timur atau ke barat.

Untuk menentukan batas akhir waktu Dhuha, kamu bisa perhatikan bayangan benda.

Selama bayangan benda masih condong ke arah barat, meskipun sedikit, berarti waktu Dhuha masih ada.

Kemudian ketika bayangan benda lurus dengan bendanya, tidak condong ke barat maupun ke timur, waktu sholat Dhuha telah habis.

Ada sebagian yang memberikan acuan, kurang lebih 15 menit sebelum masuk Dzuhur.

Disisi lain, Ustadz Abdul Somad juga menjelaskan batas waktu untuk mengerjakan sholat dhuha adalah 15 atau 10 menit jelang adzan dzuhur.

Hal ini dijelaskan langsung oleh Ustadz Abdul Somad melalui kanal Youtube @Channel Teropong

"15-10 menit menjelang adzan dzuhur. Misalnya waktu Sholat dzuhur jam 12.26 maka 12.15 berhenti," ujar Ustadz Abdul Somad.

Nah, sobat tribuners setelah mengetahui batasan waktu sholat Dhuha jangan sampai keliru lagi ya sobat tribuners!

Simak juga keutamaan-keutamaan sholat Dhuha yang jarang diketahui oleh orang banyak

Sholat Dhuha : Jam Berapa, Berapa Rakaat, Niat dan Tata Caranya

Baca juga: Rahasia Pahala Berlimpah: Doa dan Sholat Dhuha 4 Rakaat 1 Salam, Lengkap Niat dan Caranya

Ilustrasi Sholat Dhuha. Bolehkah Sholat Dhuha Dikerjakan Berjamaah? Simak Penjelasan Menurut Ustaz Adi Hidayat

Keutamaan Sholat Dhuha

1. Dua rakaat sholat Dhuha senilai 360 sedekah

Keutamaan ini banyak dikaitkan dengan lancarnya rezeki, karena setara dengan 360 sedekah.

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى

“Setiap pagi, setiap ruas anggota badan kalian wajib dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, dan melarang berbuat munkar adalah sedekah. Semua itu dapat diganti dengan sholat dhuha dua rakaat.” (HR. Muslim)

2. Empat rakaat sholat Dhuha membawa kecukupan

Sebagaimana firman Allah dalam hadits qudsi:

يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تُعْجِزْنِى مِنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ فِى أَوَّلِ نَهَارِكَ أَكْفِكَ آخِرَهُ

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad)

3. sholat Dhuha sebagai penghapus dosa

Hal ini sesuai dengan sabda Raulullah:

“Barang siapa yang mengerjakan sholat Dhuha dan mampu menjaganya setiap waktu, niscaya Allah mengampuni dosa-dosanya. Sekalipun dosa-dosanya itu banyak seperti buih di lautan.” (HR. Tirmidzi dari Abu Daud Ra)

4. sholat Dhuha sebagai Wasiat Rasulullah

Dari Abu Hurairah Ra berkata:

“Kekasihku Rasulullah saw telah berpesan kepadaku supaya berpuasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat sholat dhuha, dan sholat witir sebelum tidur.” ( HR. Buhkari dan Muslim).

5. sholat Dhuha dua rakaat sebagai pengganti tasbih, tahmid dan tahlil

Rasulullah bersabda:

“Setiap pagi ada kewajiban untuk tiap-tiap persendian bersedekah. Tiap-tiap tasbih itu sedekah, tiap-tiap tahlil sedekah, tiap-tiap tahmid sedekah, tiap-tiap takbir sedekah, tiap-tiap menganjurkan kebaikan sedekah, tiap-tiap mencegah yang mungkar sedekah dan cukup menggantikan semua itu dengan dua rakaat sholat dhuha”. (HR Muslim).

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved