Ramadhan 2024
Tidak Batal? Tapi Merugi saat Puasa Ramadan, Penjelasan Ustadz Dasad Latif
Simak di sini penjelasan Ustadz Das'ad Latif tentang golongan yang merugi ketika berpuasa di Bulan Ramadan.
Penulis: Sherly Ayu Pratama | Editor: Ricky Jenihansen

TRIBUNBENGKULU.COM - Puasa, sebuah praktik ibadah dalam agama Islam sering kali dianggap sebagai jalan menuju kesucian dan pengendalian diri.
Namun, di tengah kekhidmatan ritual dan harapan spiritual, terdapat pertanyaan yang merayap, apakah puasa selalu membawa keberkahan yang diharapkan?
Seringkali, puasa dapat menjadi rutinitas kosong yang dilakukan tanpa pengertian yang mendalam, hanya sebagai tindakan mekanis yang diulang setiap tahun tanpa refleksi yang sejati.
Bagaimana puasa yang seharusnya menjadi waktu refleksi dan transformasi, dapat kehilangan maknanya dalam kesibukan kehidupan modern.
Dalam kebisingan dunia yang terus bergerak, esensi spiritual puasa sering terlupakan, dan praktik ini menjadi sekadar kewajiban tanpa makna.
Apakah puasa hanya tentang menahan lapar dan haus, ataukah ada dimensi yang lebih dalam yang sering terlewatkan?
Berikut penjelasannya dari Ustadz Dasad Latif mengenai mereka yang merugi dalam puasa.
• Inilah Golongan Orang yang Merugi di Bulan Puasa Ramadhan, Jangan Sampai Kamu Termasuk?
Dalam kanal YouTube TVRI Nasional dalam video yang berjudul KULTUM - MEREKA YANG MERUGI DALAM PUASA EPS 5, terliha t Ustadz Da'sad Latif menjelaskan tentang orang-orang yang merugi ketika berpuasa.
Ustadz tersebut menjelaskan bahwasannya ada golongan orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan apa-apa kecuali menahan lapar dan dahaga.
"Tidak semua orang menunaikan ibadah puasa dapat keberuntungan. Ada juga di antara mereka yang malah merugi," kata Ustaz Das'ad Latif.
"Bahkan Nabi menginformasikan tidak mendapat apa-apa kecuali lapar dan dahaga. Siapa golongan ini? Mereka inilah orang-orang yang tidak mampu menyerap dan mengambil nilai-nilai puasa."
Ia juga menambahkan golongan yang merugi itu adalah orang yang meninggalkan shalat nya.
"Mereka yang merugi di bulan suci Ramadhan adalah mereka yang meninggalkan Shalat. Mereka berpuasa, tapi ketahuilah meskipun Anda berpuasa dari fajar sampai dengan terbenamnya matahari, tidak akan mendapat apa-apa," lanjutnya
"Kenapa? Karena dia tidak mendirikan shalat, karena shalat sesungguhnya adalah kunci kebaikan."
Bukan hanya tidak melaksanakan shalat, ustaz Das'ad juga mengatakan orang yang tetap melakukan maksiat selama berpuasa juga merupakan golongan yang merugi.
"Yang Kedua mereka yang berpuasa tetapi tidak mampu menahan dirinya dari perbuatan-perbuatan maksiat. Mereka puasa, mereka tidak makan dan minum dari subuh sampai maghrib, tapi dia juga tetap gosip," katanya.
"Imam Al Ghazali mengibaratkan puasa itu seperti buah, ketika bapak melakukan maksiat, Ibu melakukan dosa diiris, dosa lagi iris lagi, dosa lagi iris lagi akhirnya tinggal batunya isinya habis."
"Apa bisa kita nikmati kalau tinggal batunya? Tentu tidak, begitulah ibarat orang berpuasa tapi tidak mampu mencegah dirinya dari perbuatan maksiat."
Menurut ustaz Das'ad, orang yang berpuasa, tidak makan dan minum, tidak bersetubuh puasanya sah.
Tapi ketika melakukan maksiat, maka dikikis puasanya.
"Maka mereka orang-orang yang berpuasa tapi tetap melaksanakan maksiat, tidak mampu mencegah dirinya dari perbuatan keji dan mungkar maka sesungguhnya dia tidak akan mendapat apa-apa kecuali lapar dan dahaga."
Diakhir, ustaz Das'ad Latif mengimbau agar kita mampu mengendalikan diri dari hal-hal yang tidak bermanfaat, agar kita tidak termasuk dalam golongan orang yang merugi ketika berpuasa di bulan Ramadan.
" Semoga Allah subhanahuwata'ala mencegah kita dan memberikan hidayah kepada kita agar mampu berpuasa (Bulan Ramadan), bukan saja menahan lapar dan dahaga tapi mampu mengendalikan diri kita dan menghindarkan diri kita dari perbuatan keji dan mungkar dan mendirikan sholat lima waktu."
(Surya Arrahman Zainalputra/Magang)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.