Santri di Kediri Tewas Dianiaya

Nasib Gus Fatihunnada Pengasuh Ponpes di Kediri yang Cengengesan Antar Jasad Santri Bakal Diperiksa

Oleh karena itu, pengantar jenazah Bintang diduga turut menutupi kasus penganiayaan seorang santrinya.

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Kolase Jenazah Bintang Saat Tiba di Rumah Duka (Kiri) dan Gus Fatihunnada Pengasuh di Ponpes Kediri (kanan). Nasib Gus Fatihunnada Pengasuh Ponpes di Kediri yang Cengengesan Antar Jasad Santri Bakal Diperiksa 

Kepada polisi pihak Ponpes mengaku sebagai pengasuh.

Namun keluarga korban justru mengungkap faktanya.

"Katanya sih pas polisi nanya kalau dia pengurus bukan kiyainya, sedangkan bude datang bude bilang kalau dia kiyainya. Jadi di sini udah banyak kecurigaan, pihak pondok juga menutup-nutupi," katanya.

Dia adalah Gus Fatihunnada. Gus Fatihunnada mengaku sebagai pengasuh Pesantren.

Gus Fatihunnada mengaku tidak tahu jika Bintang tewas karena dianiaya di Ponpes Kediri.

"Tidak tahu karena laporan yang saya terima itu sakit, terpeleset, jatuh lah. Terus dalam keadaan kemudian meninggal, saya cuma dapat kabar awal itu ya itu dikabari ketika sudah meninggal," kata Gus Fatihunnada.

Ibu Bintang, Suyanti menekankan bahwa anaknya bukan tewas karena terjatuh.

Ia mengaku amat kecewa dengan sikap pengasuh Ponpes Al Hanifiyah.

Pasalnya sampai sekarang tak ada ucapan apa

Pelaku Sempat Panik

Para pelaku penganiaya Santri Hingga Tewas di Ponpes Kediri, Sempat Panik Hingga Bawa Jenazah Korban Ke Dokter

Belakangan terungkap, jika pelaku sempat panik usai menganiaya korban.

Setelah dikeroyok, korban langsung tak sadarkan diri dan kondisinya kritis.

Para pelaku diam-diam pergi meninggalkan pesantren untuk membawa korban Bintang ke rumah sakit.

Namun nahas, dokter menyatakan korban sudah tak bernyawa.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved