Santri di Kediri Tewas Dianiaya

Nasib Gus Fatihunnada Pengasuh Ponpes di Kediri yang Cengengesan Antar Jasad Santri Bakal Diperiksa

Oleh karena itu, pengantar jenazah Bintang diduga turut menutupi kasus penganiayaan seorang santrinya.

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Kolase Jenazah Bintang Saat Tiba di Rumah Duka (Kiri) dan Gus Fatihunnada Pengasuh di Ponpes Kediri (kanan). Nasib Gus Fatihunnada Pengasuh Ponpes di Kediri yang Cengengesan Antar Jasad Santri Bakal Diperiksa 

“Jadi tanpa sepengetahuan pihak pesantren para pelaku membawa korban ke dokter namun nyawa korban sudah tidak tertolong,” kata Bramastyo pada Senin (27/2/2024).

Sementara itu pihak Pesantren Al Hanifiyah, Fatihunada mengaku tak tahu adanya penganiayaan yang dilakukan oleh anak muridnya tersebut.

Ia mengaku menerima laporan dari pengurus bahwa korban meninggal dunia karena terpeleset di kamar mandi.

"Saya dikabari sudah meninggal," kata Gus Fatih.

Tangis Histeris Kakek

Tangis histeris k Buwasan (73) kakek dari Bintang Balqis Maulana (14) santri tewas dianiaya di pondok pesantren di kediri.

Buwasan tak menyangka cucunya tewas dianiaya oleh cucunya yang lain.

Luka hati yang mendalam juga dialami kakek korban, Buwasan (73).

Dia mengaku tak menyangka cucunya tewas dianiaya oleh cucunya yang lain.

Saat ini Buwasan hanya bisa pasrah meski bingung dan tidak bisa berbuat banyak.

Melansir dari Tribunjatim.com, Rabu (28/2/2024) Bintang dan AF adalah sama-sama cucu Buwasan.

Dia harus menerima kondisi cucunya yang meninggal dunia dan dipenjara.

"Ndak kuat saya mas, ini musibah yang tidak pernah saya sangka-sangka. Ya Allah," ungkap Buwasan.

Sementara itu, Suyanti, ibu kandung Bintang merasa sangat terpukul dengan kejadian tersebut.

Sebab, salah satu pelaku adalah sepupu korban sendiri berinisial AF (16).

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved