Bayi Kepala Putus di Rahim

Kondisi Ibu Bayi Kepala Putus di Rahim, Kesulitan Minta Rujukan Sebut Akan Diambil Pria Tangan Kekar

berikut kondisi ibu bayi kepala putus di rahim, kesulitan minta rujukan dan ditakut-takuti bidan. Sebut kepala bayi akan diambil pria tangan keka

TribunBengkulu.com/Ist
Kondisi ibu bayi kepala putus di rahim, kesulitan minta rujukan hingga disebut akan diambil pria kekar. 

Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Heru Cahyo menyatakan sudah ada 3 saksi yang diperiksa dari pihak keluarga.

“Suaminya yang melaporkan karena kondisi isterinya masih belum pulih. Kami masih melakukan penyelidikan terkait peristiwanya, kalau dugaannya laporan dari pelapor terkait itu (dugaan malpraktik), bayinya meninggal," ungkapnya, Selasa (12/3/2024), dikutip dari TribunJatim.com.

Sementara itu, spesialisis forensik, dr Edy Suharta, Sp F menyatkan kepala bayi sempat bersentuhan dengan benda tumpul di dalam rahim sehingga tulang rahang kiri, tulang pipi kanan, dan tulang leher belakang terpisah.

“Lalu pengelupasan kulit pada kepala, dada, perut anggota gerak atas dan bawah yang menunjukkan jenazah itu sudah meninggal lama di dalam kandungan, yaitu sekitar 8-10 hari yang disebut maserasi, pengelupasan kulit berwarna putih kecoklatan,” ucapnya.

Ia memastikan bayi dengan berat badan 1,1 kg telah meninggal di dalam rahim.

“Kemudian kami melakukan pemeriksaan dalam dengan melakukan tes apung paru-paru, mencelupkan paru-paru."

"Hasilnya menunjukkan negatif atau paru-paru tenggelam. Bayi ini memang tidak sempat bernafas," katanya.

"Artinya, bayi meninggal dalam kandungan. Kalau mengapung, itu artinya positif, ada udara dalam paru."

 

 

Artikel ini telah tayang di Tribun Trends dengan judul "Pilu Mukarromah Ditakut-takuti Bidan, Kepala Bayinya Putus di Rahim, Diambil Pria Kekar Pakai Tangan."

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Bengkulu dan Google News Tribun Bengkulu untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

 

 

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved