Viral Bocah SD di Sinjai Gendong Adik
Nuraeni Bocah SD di Sinjai Viral Gendong Adik ke Sekolah Kini Dapat Bantuan Dari Kapolres
Nuraeni merupakan murid kelas 2 MI Maddako, Desa barania, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel).
TRIBUNBENGKULU.COM - Kapolres Sinjai, AKBP Fery Nur Abdullah menyalurkan bantuan kepada Nuraeni bocah SD di Sinjai yang viral gendong adik ke sekolah.
Bantuan tali asih tersebut diserahkan oleh Kapolsek Sinjai Barat, AKP Makmur, Rabu (20/3/2024).
Bantuan yang disalurkan bersifat jangka pendek.
“Perlu ada upaya memberikan bantuan jangka menengah hingga jangka panjang untuk membantu nak Nuraeni dan keluarganya menghadapi masa depan yang lebih baik,” katanya.
AKBP Fery Nur Abdullah mengaku akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memberikan bantuan yang lebih berkelanjutan, terutama dari segi ekonomi.
“Kami akan berkoordinasi dengan Pj Bupati Sinjai jika tidak ada bantuan yang cukup dari pemerintah setempat,” ujarnya.
Ia berharap semoga bantuan ini dapat meringankan beban Nuraeni yang sudah kehilangan ibunya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat yang memiliki tanah luas di daerah tersebut untuk memperkerjakan sawah mereka kepada ayah Nuraeni.
“Langkah ini diharapkan dapat memberikan sumber penghasilan tambahan bagi keluarga Nuraeni,” katanya.
Kisah Pilu Nuraeni
Viral Nuraeni (7) bocah SD di Sinjai yang menggendong adiknya ke sekolah menyita perhatian publik.
Nuraeni mengurus adiknya yang masih balita usai ibunya meninggal dunia setahun lalu.
Nuraeni terpaksa membawa adiknya ke sekolah lantaran tak ada jalan lain.
Adik Nuraeni tak mau diasuh oleh orang lain.
Ia menangis ketika berpisah dengan Nuraeni.
Nuraeni merupakan murid kelas 2 MI Maddako, Desa barania, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Ia terpaksa membawa serta adiknya ke sekolah lantaran sang ibu sudah meninggal setahun lalu.
Momen Nuraeni membawa adiknya ke sekolah itu pun viral, salah satunya diunggah di akun @gerakmenebarkebaikan.
Dalam video yang diunggah, Nuraeni yang duduk di kursi paling depan itu tampak menggendong adiknya yang tertidur.
Sambil menggendong adiknya, Nuraeni tampak tetap fokus menulis.
Foto lain, adik laki-lakinya yang bernama Akbar itu duduk di samping Nuraeni.
Ia tampaknya anteng ikut sekolah bersama dengan kakaknya tersebut.
Dalam keterangan disebutkan ibu Nuraeni meninggal akibat kanker.
Sewaktu ibunya masih hidup, Nuraeni lah yang merawat ibu beserta adiknya.
Nuraeni juga baru aktif sekolah setelah ibunya meninggal.
Dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Kepala Desa Barania, Firman mengatakan ibu Nuraeni sudah meninggal sekitar satu tahun lalu.
Adik Nuraeni, bernama Akbar yang terpaksa harus dibawa ke sekolah.
Hal itu karena Akbar selalu menangis saat berpisah dengan Nuraeni.
“Sudah meninggal ibunya, kalau ini anak memang tidak mau pisah sama kakaknya, dia maunya diasuh sama kakaknya,” kata Firman, Selasa (19/3/2024).
Setiap harinya, Nuraeni menempuh jarak 200 meter untuk ke sekolah.
Meski jaraknya terbilang jauh, bocah SD ini tidak pernah mengeluh menggendong adiknya ikut ke sekolah.
Adapun, Nuraeni hidup bersama ayahnya, Sanu, yang bekerja sebagai petani.
Keluarga Nuraeni pun termasuk kategori kurang mampu.
Lebih lanjut, Kades Barania itu juga menyebut tidak sedikit keluarga Nuraeni yang ingin mengasuh adiknya saat ia pergi bersekolah.
Namun Akbar yang menolak dan tidak ingin berpisah dengan kakaknya sejak ibunya meninggal dunia.
“Banyak keluarganya yang bisa mengasuh tapi memang tidak mauki kalau bukan kakanya yang jagaki,” katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com
Dapatkan informasi lainnya di GoogleNews: Tribun Bengkulu
Ikuti saluran WA TribunBengkulu.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Personel-Polres-Sinjai-beri-bantuan-kepada-Nuraeni-dhhf.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.