Sejumlah Pedagang Takjil di Bengkulu Utara Mengaku Omzet Menurun, Pembeli Sepi

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Abdurrahman Wachid

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU UTARA - Seperti tahun-tahun sebelumnya, sejumlah masyarakat di Kabupaten Bengkulu Utara pada Ramadan ini menjajakan berbagai jenis makanan pembuka berbuka puasa.

Pedagang takjil berjejer di sepanjang bahu jalan sekitaran Pasar Purwodadi Kota Arga Makmur.

Tak seperti Ramadan tahun lalu, sejumlah pedagang takjil mengeluhkan omzet turun pada Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi. Pembeli lebih sepi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Keluhan omzet menurun ini diungkapkan oleh Neta Herlena (46), salah satu pedagang takjil yang telah berjualan selama 15 tahun di lokasi tersebut. 

"Saya sudah 15 tahun. Tiap puasa pasti jualan cendol, gorengan. Agak lain tahun ini, sepi," keluh Neta, Kamis, (28/3/2024).

Pada tahun-tahun sebelumnya para pedagang takjil ini setiap harinya bisa meraup keuntungan mencapai Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu per hari.

Sementara itu, untuk tahun ini mereka dalam setiap hari hanya bisa meraup keuntungan berkisar Rp 100 ribu.

"Asli menurun nian, biasanya dapat Rp 300 ribu, kadang Rp 400 ribu per hari. Tapi tahun ini cuma Rp 100 ribu," kata Neta.

Neta juga tidak menyangka tahun ini omzet yang akan didapat jauh lebih kecil dibanding tahun-tahun sudah.

Padahal jika melihat harga-harga hasil tani, seperti karet, sawit dan kopi cenderung stabil.

"Bahkan khusus karet dan kopi terus mengalami kenaikan," ungkap Neta.

Baca juga: Kabar Gembira, THR PNS dan PPPK di Bengkulu Utara Cair