Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang

Jejak Pelarian Suganda Pembunuh Ibu dan Anak di Macan Lindungan Palembang, Ditangkap di Rawa-rawa

Selama Suganda bekerja bersama suami korban bernama Anung Kurniawan, pelaku mengaku sering dibercandai saat meminta gaji.

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Suganda, pembunuh ibu dan anak di Macan Lindungan, Palembang yang ditangkap pada Selasa (16/5/2024) 

Ia merupakan ibu rumah tangga.

Wasila memiliki dua anak, yakni FA, seorang perempuan yang tewas bersamanya.

Sementara yang bungsu usia 7 tahun selamat dari peristiwa berdarah itu.

Suami Wasila bernama Kurniawan yang memiliki depot tanaman hias.

Wasila ditemukan tewas di garasi mobil dengan kondisi pengki besi masih menempel di kepala.

Sementara sang anak, FA, ditemukan tewas di dalam kamar dengan kondisi luka tusuk di tubuhnya.

Marpuah (47) kakak ipar korban mengatakan, sehari-hari Kurniawan bekerja menjual tanaman hias di Jalan Demang Lebar Daun.

"Sudah lama jualan tanaman hias. Sehari-hari jual di Jalan Demang Lebar Daun istrinya cuma ibu rumah tangga biasa," ujar Marpuah saat dijumpai di lokasi, Senin (15/4/2024).

Wasila dan suaminya, Anung Kurniawan tinggal di tempat tersebut sejak tahun 2014 lalu dan memiliki dua orang anak.

Marpuah baru mengetahui kalau adik ipar dan keponakannya dibunuh orang ketika tiba di lokasi usai mendapat kabar dari suaminya.

"Suami saya yang kasih tahu kalau istri adiknya meninggal. Saya pikir meninggal karena sakit. Pas sampai disini heran, kok ramai polisi ada apa. Baru dikasih tahu kalau silah dibunuh orang," katanya.

Kurniawan saat kejadian tidak ada di rumah sempat menerima telepon dari anak perempuannya yang meminta tolong.

Hanya anak bungsu korban inisial MGK (7) yang melihat pelaku masuk ke dalam rumah, ciri-ciri pelaku yakni memakai baju hitam garis-garis putih, tidak mengenakan helm dan masker namun bocah 7 tahun tersebut tidak mengenalinya.

"Pelaku kalau menurut anaknya yang kecil satu orang laki-laki. Pakai baju hitam garis putih, pas masuk si anak tidak diapa-apain hanya disuruh duduk di ruang tengah depan TV dan tidak dibolehkan pegang handphone, " katanya.

Saat ini pihak keluarga beluk menentukan kemana jasad akan disemayamkan setelah otopsi di Rumah Sakit Bhayangkara.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved