Demo PT SBS di Bengkulu Selatan
Massa Aksi Demo Tuntut Kembalikan Sertifikat yang Diminta Oleh PT SBS Bengkulu Selatan
Walau sudah disepakati tuntutan yang disamapaikan ratusan pendemo yang tegabung supplier dan para petani. Namun, ancaman kembali dilontarkan oleh selu
Penulis: Ahmad Sendy Kurniawan Putra | Editor: Hendrik Budiman
Laporan Reporter TribunBengkulu.Com, Ahmad Sendy Kurniawan Putra
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU SELATAN - Ratusan massa aksi demo yang tegabung supplier dan para petani menanyakan tujuan PT SBS meminta para supplier atau tauke mengumpulkan beberapa sertifikat milik mereka maupun petani.
Diketahui massa yang berasal dari Persatuan Ram Sawit di Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu mendatangi PT Sinar Bengkulu Selatan (SBS) di Desa Nanjungan Kecamatan Pino Raya, Kamis (9/5/2024).
"Apa tujuan pihak manajemen meminta kami mengumpulkan sertifikat lahan perkebunan sawit maupun KTP milik kebun kelapa sawit. Sampai dengan saat ini kami tidak diberikan penjelasan dari pihak menajemen, walau kami dikatakan merupakan mitra dari PT SBS," kata Turisman kata penanggung jawab Aksi.
Pihaknya meminta agar pihak manajemen PT SBS untuk mengembalikan kepada pihak yang bersangkutan atas pengumpulan sertifikat yang telah terjadi.
Banyak pihaknya mengirah sertifikat yang dikumpulkan merupakan salah satu dari syarat agar PT SBS bisa beroperasi.
Lantaran, salah satu syarat Pabrik Kelapa Sawit bisa beroperasi harus memiliki perkebunan mandiri. Sedangkan PT SBS sama sekali tidak memiliki area perkebunan sendiri.
Baca juga: Ratusan Massa Demo PT SBS di Bengkulu Selatan, Sampaikan 7 Tuntutan
Maka sertifikat yang dikumpulkan pihaknya merupakan tameng dari PT SBS sebagai lahan perkebunan mitra yang dimilliki oleh PKS tersebut.
"Sebelumnya kami mempertayakan tujuan dari sertifikat tersebut. Namun, hingga kini kami belum mendapat penjelasan dari menajemen. Tetapi, kami mendengar sertifikat yang diminta merupakan ganti dari PT agar tetap beroperasi. Karena, PT SBS tidak memiliki lahan perkebunan sendiri. Sedangkan syarat Pabrik bisa beroperasi harus memiliki lahan perkebunan," ungkap Turis.
Bila perlu kedepanya, jika beberapa tuntutan yang telah disampaikan tidak ada tirik terang. Maka, pihaknya akan kembali melakukan aksi damai dengan masa yang lebih banyak.
"Jika secepat tuntutan kami segera ditindak lanjuti sesuai kehendak kami. Maka kami tidak akan melakukan aksi yang lebih besar. Itu bukan ancaman saja, bukti nyata kami biar petani di Bengkulu Selatan ikut sejahterah," tegas Turis.
Secara rinci berapa jumlah sertifikat yang telah diberikan tidak ketahui lagi. Begitu juga jumlah luasan lahan perkebunan yang tergabung dengan seluruh sertifikat yang diberikan ke pihak manajemen.
"Pokoknya banyak sertifikat yang telah diberikan ke pihak manajemen waktu itu. Tidak satu dua supplier atau toke yang mengumpulkan sertifikat dan diberikan ke pihak manajemen," kata Turis.
Terpihas Manajer PT SBS, Simaremare menanggapi, terkait pengumpulan sertifikat tentu akan melaporkan semua tuntutan tersebut ke pimpin tertinggi.
Apalagi, adanya tuntutan para pendemo untuk mengembalikan sertifikat perkebunan mitra yang memang diminta pihaknya ke pada para supplier atau toke.
"Semua akan saya laporan ke atasan dulu. Dan saya memang tahu ada pengumpulan sertifikat dari setiap pemasok buah. Untuk jumlah saya tidak tahu, karena itu ada bagaiannya," jelas Manajemen PT SBS.
Ia mengakui, berdasarkan aturan kementan harus memiliki kebun sendiri dan mengakali hal tersebut dengan meminta perkebunan masyarakat sebagai perkebunan mitra.
"Maka itulah kemarin kita cari, luasan harus sesuai aturan dan kita merawat perkebunan petani secara mitra. Semua mereka tahu pasti tujuan meminta sertifikat. Jika mereka memang menutut itu akan dikembalikan, itu sudah diluar kpasitas saya. Saya akan mencari solusi agar hal tersebut tidak terjadi. Dan kami akan menjalin hubungan yang baik kepada seluruh supplier, petani dan masyarakat agar penarikan sertifikat tidak terjadi," pungkasnya.
Demo Para Tauke
Ratusan massa yang berasal dari Persatuan Ram Sawit di Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu mendatangi PT Sinar Bengkulu Selatan (SBS) di Desa Nanjungan Kecamatan Pino Raya, Kamis (9/5/2024).
Kedatangan ratusan massa tersebut tidak lain untuk menggelar aksi demo dalam rangka menyampaikan aspirasi dan keluhan dari masyarakat.
Penanggung jawab aksi Turisman mengungkapkan, aksi demo tersebut tidak lain untuk menyampaikan tuntutan mengenai kebijakan Manajemen PT. SBS.
Pasalnya, selama ini pabrik CPO dinilai telah merugikan para petani dan pengepul sawit yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan.
"Ya, aksi ini tidak lain untuk menyampaikan aspirasi masyarakat dan para pengepul sawit. Sebab, PT SBS selama ini dinilai sudah merugikan masyarakat," ungkap Turisman.
Adapun sejumlah tuntutan yang disampaikan massa dalam aksi demo tersebut di antaranya, meminta PT SBS harus mengevaluasi kebijakan pembelian TBS.
Kemudian, PT SBS wajib transparansi mengenai harga, kenyamanan suplier di loading ram, kesetaraan harga dan timbal balik terhadap petani, evaluasi potongan TBS per tonase.
Hingga, seringnya berubah-ubah aturan tanpa ada pemberitahuan. Massa demo juga menanyakan mengenai dana CSR dari pabrik CPO.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.