Pemuda Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi

Gelagat Aneh Rahmat Usai Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi, Bawa Rp 300 Ribu ke Tetangga Minta Hal Ini

Gelagat tak wajar pelaku ini diungkap Kasatreskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengungkap perilaku Rahmat usai menghabisi ibu kandungnya itu.

Editor: Hendrik Budiman
m rizal jalaludin/tribun jabar
Anak yang bunuh ibunya di Kampung Cilandak, Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat,a, Selasa (14/5/2024). 

TRIBUNBENGKULU.COM - Gelagat aneh Rahmat (26) pemuda di di Kampung Cilandak, Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi usai melakukan pembunuhan terhadap ibunya sendiri.

Dia meminta tolong kepada tetangganya untuk melakukan hal yang cukup mengejutkan.

Rahmat meminta tetangganya untuk membunuhnya dengan upah uang tunai Rp 300 Ribu.

Gelagat aneh pelaku ini diungkap Kasatreskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengungkap perilaku Rahmat usai menghabisi ibu kandungnya itu.

Diketahui, Rahmat membunuh ibunya dengan menusukkan garpu tanah sekira pukul 17.30 WIB, Senin (13/5/2024).

Kepada polisi, Rahmat mengaku sempat tidur di rumah bersama korban, saat itu korban dibunuh di kamar tidurnya saat beristirahat.

Setelah melakukan aksi bejatnya, Rahmat tak lantas kabur, ia malah tidur di kamarnya dengan kondisi badan terdapat bercak darah korban.

"Korban itu setelah bunuh ibunya tidur dulu di kamarnya, karena kamarnya bersebelahan, korban tidur, setelah tidur pagi hari sekira jam 05.00 pagi korban terbangun langsung ke rumah tetangga dengan membawa uang kurang lebih 300 ribu," kata Ali Jupri kepada Tribun di Satreskrim, Selasa (14/5/2024) sore.

Saat itu, pelaku yang mendatangi warga memberikan uang tersebut dan meminta agar warga membunuhnya karena ia mengaku telah menghilangkan nyawa ibunya, Inas (54).

"Dia berkata pada tetangganya pak tolong bunuh saya, ini ada uang saya kasih, bunuh saya, saya telah membunuh Ibu saya, (itu) disampaikan oleh tersangka," ucap Ali Jupri.

Ali Jupri menjelaskan, korban menderita luka tusukan di dada, muka, leher dan kepala.

"Kami masih mendalami motifnya, adapun sementara dari pengakuan tersangka R bahwasanya dia kesal terhadap ibunya, tapi masih kita dalami apa motifnya sebenarnya," jelasnya.
Disinggung soal keinginan pelaku membeli sepeda motor yang tidak dikabulkan ibunya, Ali Jupri menyebut, hal itu merupakan pengakuan lama.

Terkait motif kejadian saat ini, polisi masih melakukan pendalaman.

"Itu semua pengakuan lama, kita udah tanya ke keluarga, warga sekitar, tidak ada, cuman tadi dari pelaku sendiri kita tanya ya marah aja sih sama ibunya, cuma kita masih dalami, kita dalami apa penyebab kemarahan daripada tersangka, cuman kalau masalah motor nggak ada, itu tidak ada," kata Ali Jupri.

Diketahui, dalam kejadian ini korban Inas (54) ditemukan meninggal dunia dalam kondisi telentang dan bersimbah darah di kamarnya sekira pukul 04.15 WIB, Selasa (14/5/2024).

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved