Pasutri di Kediri Bunuh Balita

MOTIF Pasutri di Kediri Bunuh Balitanya Hingga Kuburkan di Samping Rumah, Hanya Perkara Kesal

AF sebelumnya sempat mengalami penganiayaan yang diduga dilakukan oleh orang tuanya, yakni Taskin dan Novita.

Editor: Hendrik Budiman
TribunJatim.com/Melia Luthfi Husnika
Jasad seorang balita berinisial AF (3) ditemukan terkubur di samping rumahnya di Dusun Babaan, Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa (25/6/2024). 

TRIBUNBENGKULU.COM - Motif pasangan suami istri Taskin (45) dan Novita (40) tega menghabisi nyawa balitanya berinisial AF (3) hingga dikuburkan balita di samping rumah orang tuanya di kawasan Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri terungkap.

Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Fauzy Pratama mengatakan, AF sebelumnya sempat mengalami penganiayaan yang diduga dilakukan oleh orang tuanya, yakni Taskin dan Novita.

"Dari hasil visum tadi kami menemukan beberapa luka akibat benda tumpul. Ada di kepala dan beberapa bagian tubuh. Penyebab korban meninggal akibat pendarahan di kepala," kata AKP Fauzy ditemui di tempat kejadian perkara (TKP), Selasa (25/6/2024).

AKP Fauzy menyebut, penganiayaan yang dialami korban kemungkinan terjadi tak hanya sekali saat korban meninggal.

Akan tetapi sudah terjadi beberapa kali. Hanya saja yang terparah pada Sabtu (22/6/2024) malam hingga menyebabkan korban kehilangan nyawanya.

Saat dianiaya tersebut, lanjut AKP Fauzy, korban kehilangan kesadaran dan sempat dilakukan pertolongan oleh kedua orang tuanya.

Baca juga: Siasat Licik Pasutri di Kediri Hajar Balitanya Hingga Tewas, Kuburkan Jasad Korban di Samping Rumah

Namun setelah diketahui bahwa korban telah meninggal, keduanya panik.

"Karena panik ini kemudian korban dimakamkan di samping rumahnya. Jadi motif kenapa dikubur di sana, karena panik," terang AKP Fauzy.

Ditanyai soal motif penganiayaan, AKP Fauzy menuturkan, orang tua korban mengaku kesal terhadap korban.

Keduanya lalu bertindak di luar batas dengan menganiaya korban.

"Keduanya ikut andil dalam penganiayaan."

"Namun masih kami dalami lagi siapa yang lebih banyak menganiaya dan menyebabkan korban meninggal."

"Untuk motif mengakunya karena kesal pada korban yang disebut sering berbicara tidak sesuai fakta," ujarnya.

Saat ini, jasad korban sudah dibawa ke RS Bhayangkara Kediri untuk dilakukan autopsi.

Sementara kedua orang tua korban sudah diamankan pihak kepolisian dan dilakukan pemeriksaan.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved