Pembunuhan Petugas Koperasi di Palembang
Rekaman CCTV Toko Bangunan Ungkap Pembunuhan Petugas Koperasi oleh Bos Distro di Palembang
Posisi terakhir Anton Eka Saputra diketahui dari rekaman CCTV Toko Bangunan saat Anton Eka Saputra mendatangi Distro Anti Mahal.
TRIBUNBENGKULU.COM - Jasmadi, kuasa hukum keluarga Anton Eka Saputra (25), mengungkapkan awal terungkapnya pembunuhan oleh bos distro di Maskarebet, Palembang.
Seperti diketahui, bos distro 'Anti Mahal' di Palembang bernama Antoni diduga telah membunuh petugas koperasi bernama Anton Eka Saputra.
Anton Eka Saputra dibunuh saat menagih utang ke distro Antoni yang berada di Jalan KH dahlan blok D2 Maskarebet Sukarami, Palembang.
Antoni merupakan salah satu nasabah Anton Eka Saputra yang memiliki utang sebesar Rp 10 juta.
Setelah dibunuh, jasad Anton Eka Saputra lantas dikuburkan di belakang distro dan dicor berbentuk persegi panjang.
Sebelum ditemukan tewas dan jasadnya dicor, Anton Eka Saputra sempat dilaporkan hilang sejak 8 Juni 2024.
Menurut Jasmadi, sebelum jasad Anton Eka Saputra ditemukan, pihaknya awalnya mendapati informasi bahwa Anton Eka Saputra pergi ke kawasan Maskarebet Sukarami untuk menagih utang salah satu nasabah koperasi.
Baca juga: Siasat Licik Pembunuh Pegawai Koperasi di Palembang, Nyamar Jadi Pembeli Hingga Mayat Dicor di Kolam
Informasi itu didapatkannya dari keluarga korban dan rekan-rekan Anton Eka Saputra di koperasi.
Namun, setelah pergi ke wilayah tersebut, korban tak kunjung pulang hingga keluarga membuat laporan kehilangan.
Saat pergi ke wilayah tersebut, Anton Eka Saputra juga diketahui membawa uang sekitar Rp 30 juta hasil dari tagihan nasabah yang lain.
"Jadi posisi dia bawa Rp 30 juta. Tapi belum pasti totalnya karena di dalam tasnya ada lagi. Kami belum tahu uang itu di mana," ujarnya.
Tiga hari setelah keluarga membuat laporan hilang, ia mendapatkan rekaman CCTV toko banungan di sekitar distro.
"Di rekaman CCTV tersebut memang benar korban datang ke distro di hari Sabtu sekitar pukul 11.39 WIB," katanya.
Namun, setelah terakhir terlihat di rekaman CCTV toko bangunan itu, ternyata Anton Eka Saputra tidak keluar lagi dari Distro Anti Mahal.
"Rekaman CCTV itu kami serahkan ke pihak kepolisian untuk kepentingan penyelidikan."
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/rekaman-CCTV-toko-bangunan-Anton-Eka-Saputra-Distro-Anti-Mahal-di-Palembang.jpg)