Profil Selebriti

Melinda, Pedangdut Mantan Istri Siri Eks Bupati Cirebon Dedi Supardi yang Anaknya Sempat Tak Diakui

Melinda, pedangdut yang dikenal karena single 'Cinta Satu Malam' dan pernah terlibat skandal dengan Bupati Cirebon 2003-2013, Dedi Supardi.

TribunBengkulu.com/Ist
Inilah profil Melinda, pedangdut mantan istri siri eks Bupati Cirebon Dedi Supardi yang anaknya sempat tak diakui. 

Nagaswara

GP Records

Mantan Bupati Cirebon Dedi Supardi (tengah) dan istrinya Raden Sri Heviyana Supardi (kiri), saat mencoblos di TPS 4 Kaliwadas, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Minggu (29/12/2014).
Mantan Bupati Cirebon Dedi Supardi (tengah) dan istrinya Raden Sri Heviyana Supardi (kiri), saat mencoblos di TPS 4 Kaliwadas, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Minggu (29/12/2014). (Tribun Jabar/Ida Romlah)

Bupati Cirebon Akui Ayah Biologis Anak Pedangdut Melinda

Meski sempat tak diketahui, penyanyi dangdut Melinda akhirnya bisa bernapas lega.

Maharani, anak sematawayangnya akhirnya mendapatkan pengakuan dari ayah kandungnya, Dedi Supardi, yang tidak lain adalah Bupati Cirebon, Jawa Barat.

"Pak Dedi sudah mengakui bahwa anaknya Bu Melinda memang anak kandungnya," ucap Sri Handayani, pengacara Melinda, Senin, (7/5/2012), saat ditemui di Pengadilan Agama (PA) Jakarta Selatan, Ragunan.

Dengan adanya pengakuan tersebut, Dedi kemudian harus memenuhi kewajibannya.

Secara garis besar Dedi menafkahi anak kandungnya dari pernikahannya bersama pelantun "Cinta Satu Malam" itu.

"Beliau siap untuk menafkahi anaknya. Tapi saya enggak bisa menyebut berapa nominalnya. Saya juga enggak bisa memaparkan poin-poinya apa aja," terangnya.

Sosok Dedi Supardi

Dedi Supardi adalah Bupati Cirebon dua periode yang menjabat pada tahun 2003 hingga tahun 2013.

Pada periode Pertama (2003-2008) dia berpasangan dengan Nur Asyik.

Pada Periode kedua (2008-2013) pemilu dilakukan secara langsung dan Dedi Supardi berpasangan dengan Ason Sukasa sebagai wakil bupati dan ia terpilih kembali sebagai Bupati Cirebon.

Menurut laman Jabar Publisher, perjalan hidup Dedi Supardi untuk mencapai kesuksesan tidaklah mudah.

Dedi Supardi merupakan anak seorang janda dan keluarganya cerai-berai, jika tidak dapat dikatakan broken home.

Bersama ibu dan dua kakak perempuan ia pernah tinggal di gubug berlantai tanah dan garasi kantor pemerintahan.

Dedi Supardi harus rela menggadaikan kebahagiaan masa kecilnya, bahkan masa remaja Dedi yang biasa-biasa saja.

Dedi Supardi juga dikenal tidak terlalu pintar, dan ia harus menutupinya dengan kerja keras.

Dedi memang manusia biasa, ia pernah sengsara, hidup susah dan nelangsa.

Setelah Dedi lulus kuliah, sempat menganggur delapan bulan hingga kemudian diterima kerja.

Langkahnya merangkak meraih masa depan dimulai dari menjadi Tenaga Penyuluh Lapangan di Bandung.

Kemudian dia diangkat sebagai PNS menduduki jabatan struktural Kepala Unit Pelayanan Teknis, Kepala TU hingga akhirnya sebagai Kepala Kantor Departemen Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Cirebon.

Biodata Dedi Supardi

Nama: H. Dedi Supardi, MM

Tanggal Lahir: 23 Desember 1958

Istri: Hj. Sri Heviyana Supardi

Anak: 4

Nama Anak:

1. Dea Angkasa Putri

2. Deby Rattania

3. Andi Yusuf

4. Ardi Arman Maulana.

Rekam Jejak

- Kasubag Tata Usaha pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (1988)

- Kepala Seksi Monitoring dan Laporan (1991)

- Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan

- Kabupaten Cirebon (1998-2000)

- Wakil Bupati Cirebon (2000-2003)

- Bupati Cirebon, periode 2003-2013

Karier Politik

Dedi Supardi dikenal memiliki insting politik yang tajam dan kuat. Hal itulah yang kemudian membawanya ke meja percaturan politik.

Jabatan pertamannya dalam dunia politik adalah menjadi Wakil Bupati Cirebon.

Empat tahun kemudian, ketika masa jabatan Sutisna-Dedi habis, ia terpilih menjadi Bupati Cirebon.

Dedi Supardi berhasil menggalang dukungan dari partai PDIP dan menggandeng Nur Asyik sebagai Wakil Bupati Cirebon dari Partai Persatuan Pembangunan.

Dedi Supardi mengungguli dua rivalnya, yakni pasangan Djakaria Machmud-Arif Natadiningrat dan Sunjaya-Abdul Hayi Imam.

Menjelang akhir kepemimpinannya, Dedi Supardi pun sempat meramaikan kancah perpolitikan di Jawa Barat yakni dengan menjadi Bakal Calon Gubernur Jawa barat.

Namun dari empat kandidat yakni Dedi Supardi (Bupati Cirebon), Rieke Diah Pitaloka (Anggota DPR dari PDIP), Aang Hamid Suganda (Bupati Kuningan), dan Gatot (pengurus DPD), akhirnya Rieke lah yang berhasil bertarung di Jawa Barat.

Tidak hanya itu, pada tahun 2013, Dedi Supardi juga mendukung istrinya Hj. Sri Heviyana Supardi untuk maju dalam Pemilihan Bupati 2013-2018.

Heviyana maju dalam Pemilihan Umum Bupati Cirebon 2013 didampingi oleh Rakhmat, Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Cirebon dengan jargon “HEBAT”.

Tidak lama setelah itu, Dedi Supardi diketahui mengalami stroke dan sakit komplikasi.

Dedi Supardi meninggal pada Kamis, 2 Juli 2015, tepatnya pukul 19.10 WIB di Intensive Care Unit Rumah Sakit Sumber Waras Ciwaringin, Kabupaten Cirebon. (**)

 

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved