Berita Mukomuko

Dinas Dikbud Mukomuko Monitoring SD-SMP, Ada Sekolah yang Hanya Miliki 7 Siswa

Dikbud Kabupaten Mukomuko melakukan monitoring dan evaluasi di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menegah Pertama (SMP).

Panji Destama/TribunBengkulu.com
PPDB SD dan SMP di Mukomuko dilakukan pemantauan di hari pertama sekolah. Ditemukan ada sekolah miliki 7 orang siswa. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Panji Destama

TRIBUNBENGKULU.COM, MUKOMUKO - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Mukomuko melakukan monitoring dan evaluasi di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menegah Pertama (SMP).

Dijelaskan Kepala Bidang (Kabid) Dikdas Disdikbud Mukomuko Ramon Hosky, monitoring dan evaluasi dilakukan sejak tanggal 15 Juli 2024.

Dalam monitoring dan evaluasi yang dilakukan, pihaknya belum menemukan praktik pungutan liar maupun laporan terkait zonasi.

“Sejak hari pertama masuk sekolah, tanggal 15 Juli. Kami sudah turun ke sekolah-sekolah, memantau hasil pelaksanaan PPBD. Dari pemantauan ini, proses PPDB berjalan lancar, untuk persoalan zonasi dan pungli belum ditemukan,” ungkap Ramon, saat diwawancarai Kamis (18/7/2024).

Dari hasil monitoring ke sejumlah sekolah, dikbud juga belum menerima adanya aduan dari masyarakat terkait pungutan maupun zonasi.

Dalam pantauan yang dilakukan, dikbud menemukan adanya sekolah yang hanya mendapatkan siswa baru di bawah 10 orang. 

Menurut Ramon dengan jumlah siswa di bawah 10 orang untuk penerapan kurikulum merdeka maka jumlah siswa baru tidak mempengaruhi kualitas pendidikan. 

“Dalam pantauan yang kita lakukan ada satu sekolah dasar di Kecamatan Ipuh yang siswanya hanya 7 orang siswa baru. Hal itu bukan persoalan, karena tidak mempengaruhi kualitas atau level sekolah,” tutur Ramon.

Terkait hal itu, Dinas Dikbud Kabupaten Mukomuko terus melakukan pemantauan dan evaluasi.

Pada pemantauan hasil PPDB ini, pihaknya sempat turun ke 25 sekolah SD maupun SMP di wilayah Kabupaten Mukomuko

“Untuk proses PPDB yang dilakukan di sekolah, Alhamdulillah sesuai dengan juknis dan peraturan yang sudah kita imbau beberapa waktu lalu,” jelas Ramon.

Selain itu dalam pemantauan, pihaknya juga mensosialisasikan Permendikbud Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum Merdeka. 

Sosialisasi itu sebagai penguatan kembali untuk sekolah yang menerapkan kurikulum merdeka dalam proses pembelajaran. 

“Selain memantau daya tampung sekolah, kami juga mensosialisasikan kurikulum merdeka. Memastikan setiap kelas wajib memakai kurikulum merdeka,” ucap Ramon

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved