Pembunuhan Irma Novitasari

Wajah Asep Saepudin Pelaku Pembunuhan Irma Novitasari di Pacet Bandung, Dijuluki Skibidi Toilet

Inilah wajah Asep Saepudin pelaku pembunuhan istri sirinya, Irma Novitasari di Pacet Bandung.

Editor: Rita Lismini
Facebook Asep/ist
Kolase foto Asep Saepudin. Wajah Asep Saepudin Pelaku Pembunuhan Irma Novitasari di Pacet Bandung, Dijuluki Skibidi Toilet 

TRIBUNBENGKULU.COM - Inilah wajah Asep Saepudin pelaku pembunuhan istri sirinya, Irma Novitasari di Pacet Bandung.

Ketiak ditelusuri TribunBengkulu.com, Asep Saepudin memiliki kesan tampang yang lugu dan tak banyak tingkah.

Bahkan, terdapat salah satu postingannya yang tengah mengenakan kopiah alias peci layaknya anak pesantren.

Namun siapa yang menyangka, Asep justru melakukan aksi pembunuhan dengan cara yang sangat keji dan brutal.

Rupanya Asep Saepudin atau Asep Saepuloh merupakan warga Pacet, Kabupaten Bandung yang cukup populer karena merupakan anak orang kaya dan sering dipanggil bos.

Di lingkungan sekitar, Asep Saepudin juga disebut-sebut sebagai sosok pria bad boy yang banyak digemari wanita.

Asep Saepudin juga sering dikabarkan beberapa kali terjerat kasus narkoba, namun selalu berakhir dengan tebusan.

Satu tahun terakhir, Asep mulai dekat dengan Irma Novitasari.

Irma Novitasari dikenal sebagai penyanyi yang berparas cantik di Kabupaten Bandung.

Asep Saepudin kemudian menikahi Irma Novitasari secara siri.

Namun, layaknya seorang bad boy yang memiliki perilaku tidak bertanggung jawab, sulit dipercaya dan kasar, akibatnya pernikahan mereka sering terjadi cekcok.

Hal itu diungkapkan oleh akun Facebook Siska, kakak kandung Irma Novitasari seperti dikutip TribunBengkulu.com.

Tak hanya itu, Asep Saepudin juga dijuluki sebagai Skibidi Toilet. 

Skibidi Toilet merupakan serial animasi YouTube yang populer di berbagai media sosial sejak debutnya pada Februari 2023.

Alur cerita serial animasi ini berupa cerita fantasi aneh di mana ada "pasukan toilet" yang ingin menguasai dunia.

"Pasukan toilet" tersebut digambarkan berupa sosok kepala manusia yang bernyanyi dan muncul dari dalam lubang toilet.

Motif Asep Saepudin Habisi Irma Novitasari

Kolase foto Irma dan Asep. Motif Asep Saepudin Habisi Istrinya Irma Novitasari di Pacet Bandung, Terbakar Api Cemburu?

Motif Asep Saepudin habisi nyawa istrinya, Irma Nurmayanti atau Irma Novitasari di Pacet, Kabupaten Bandung.

Tak ada yang menyangka pernikahan baru seumur jagung, namun menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga Irma Novitasari.

Pembunuhan Irma tersebut bahkan telah direncanakan sejak Desember 2023 lalu.

Asep memutuskan hendak membunuh istrinya setelah mendengar rumor Irma berselingkuh.

Hal inilah yang mendasarinya nekat habisi nyawa istrinya sendiri.

Mulanya Asep mengajak seorang warga di kampungnya untuk membantu menghabisi Irma. Namun warga itu menolak.

Karena itulah Asep menunda rencana pembunuhan tersebut hingga akhirnya ia berhasil mendapatkan tiga teman yang mau diajak melakukan pembunuhan.

Naasnya, Irma Novitasari dibunuh dengan cara yang sangat keji.

Apakah korban digorok saat masih sadar?

Hal ini masih menunggu keterangan dokter forensik.

Yang jelas, setelah digorok, jasad korban dilempar melalui jendela kemudian diseret menuju kebun kosong di belakang rumah pelaku untuk kemudian dikubur.

Kronologi Lengkap Kejadian

Inilah modus Asep Saepudin (kiri) habisi dan kubur Irma Novitasari (kanan), istri siri di Pacet Bandung.

Kasus pembunuhan berencana ini sebenarnya telah direncanakan Asep Saepudin sejak akhir tahun 2023 lalu.

Namun, ia baru melancarkan aksinya tu pada 11 Januari 2024 malam dengan cara menggorok hingga diseret di lahan kosong.

Aksi pmebunuhan berencana ini dilakukan Asep lantaran terbakar api cemburu.

Diketahui, Asep dan Irma menikah baru setahun secara siri, namun pernikahan keduanya tak harmonis.

Asep kerap mengobral talak, berakal pendek, dan temperamen.

Bahkan ada kabar yang menyebutkan bahwa Asep beberapa kali terjerat kasus narkoba namun selalu berakhir dengan tebusan.

Sementara Irma seorang penyanyi yang terbiasa mencari uang sendiri.

Ketika situasi rumah tangganya makin memburuk, ia tak ragu memutuskan pergi dari rumah yang ditinggalinya bersama Asep di Pacet, Kabupaten Bandung menuju Cimahi.

Pada Desember 2023, Irma memberitahu kakaknya, Siska, bila ia ingin tahun baruan ke Pangandaran bersama temannya, kemudian pergi ke Kalimantan dengan alasan ingin menenangkan diri.

Hal itu pun bisa dimaklumi, kebetulan, di Borneo juga mereka punya kerabat.

Mulanya Komunikasi Siska dengan adiknya masih berjalan lancar, setiap hari Irma berkirim pesan walau sekadar bercanda.

Namun, pada 11 Januari 2024, Irma tiba-tiba mengatakan butuh uang dan ingin menitipkan anaknya kepada Siska.

Siska mengira Irma masih berada di Pangandaran berdasarkan postingan story.

Hingga sehari kemudian, pada 12 Januari, Irma sudah tidak bisa dihubungi.

Irma seolah lenyap ditelan bumi. Sejak itu juga keluarganya segera mencarinya.

Keluarga Irma pun mendatangi Asep untuk menyelidiki keberadaan Irma.

Lalu Asep menjawab dengan tenang, bahwa memang ia menjemput Irma, tetapi di tengah jalan Irma kabur membawa semua barang-barang miliknya.

Untuk meyakinkan, Asep bahkan menantang mereka untuk melapor ke polisi.

Di saat yang hampir bersamaan, keluarga Irma juga mendapat informasi dari sejumlah temannya, kalau Irma bekerja di Bali.

Hal itu membuat pihak keluarga memilih menunggu sambil berharap dikabari secepatnya oleh Irma.

Keadaan ini memang bisa membuat bingung. Irma terbiasa pergi jauh untuk bekerja.

Rumah tangganya sedang limbung. Dia mungkin bercerita ingin ke Bali pada beberapa temannya.

Dan ia juga menyampaikan ingin pergi ke Kalimantan untuk menenangkan diri.

Akan tetapi fakta yang sebenarnya, Irma sudah dibunuh oleh Asep.

Pembunuhan ini bahkan telah direncanakan sejak Desember 2023.

Asep memutuskan hendak membunuh istrinya setelah mendengar rumor Irma berselingkuh.

Dalam rencana awalnya, Asep mengajak seorang warga di kampungnya untuk membantu menghabisi Irma.

Namun warga itu menolak karenanya Asep menunda rencana, hingga ia berhasil mendapatkan tiga teman bodoh yang mau diajak melakukan pembunuhan.

Pada malam itu, antara 11 atau 12 Januari, Asep berhasil memulangkan Irma ke rumah.

Kemudian ia menggorok wanita itu di dalam kamar. Tiga kawannya, AG, US, dan AK membantu memegangi tangan, kaki, dan membungkam mulut.

Dalam melakukan perbuatannya, Asep menggunakan cangkul dan golok yang dipinjamnya dari orang lain.

Kemudian ia menyuruh temannya menggali kuburan.

Mirisnya 3 orang temannya tersebut tidak diimbali sepeser pun, seolah-olah itu kerjaan volunteer.

Sementara itu keluarga korban tidak henti mencarinya. Hingga pada Maret, satu akon anonim mengirim pesan ke akun Siska, menanyakan status hubungan Siska dengan Irma.

Kemudian pada Juni akun kosong lain menginformasikan bahwa Irma sudah meninggal dibunuh.

Karena si akun anonim mengaku tidak punya barang bukti, keluarga tidak menyeriusi informasi tersebut.

Akan tetapi pada 28 Juli, semuanya berubah.

Seorang pria bernama Dedi mendatangi keluarga korban untuk menceritakan semuanya.

Dedi menyampaikan informasi pembunuhan Irma secara lengkap. Ia sendiri mendengarnya dari temannya salah satu pelaku yang yang disuruh menghilangkan barang bukti kejahatan.

Agaknya pelaku yang satu ini juga kerap dihantui rasa bersalah.

Menindaklanjuti informasi tersebut, keluarga segera membuat laporan ke Polresta Bandung.

Pada tanggal 30 Juli polisi akhirnya melakukan ekshumasi jasad korban. Dan yang dikatakan Dedi semuanya benar. (**)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved